MEDAN- Dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), Asian Agri fokus pada kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan khususnya core business.
Demikian disampaikan Rafmen Head CSR Asian Agri di sela-sela buka puasa bersama insan Pers Sumut di Gedung Uniland, Jumat (27/7) lalu.
Dia menjelaskan Asian Agri yang bergerak dalam bidang perkelapasawitan akan sangat ideal jika tetap berada di jalan tersebut. Keberhasilan dalam membangun kebun plasma generasi I perlu dilanjutkan. Kurang lebih dari 29.000 KK petani plasma dan KKPA (setara dengan 60.000 hektar) yang dibina oleh Asian Agri harus tetap menikmati indahnya bermitra.
Program ini juga kata Rafmen berlanjut dengan melakukan pembinaan terhadap petani swadaya khususnya yang berada di sekitar kebun Asian Agri. Hal ini diwujudkan dalam pembinaan pengelolaan tanaman, cara panen sawit yang baik hingga membantu persoalan infrastruktur jalan dari kebun menuju pabrik.
Dengan demikin sebut Rafmen diharapkan pendapatan petani swadaya akan meningkat dari pendapatan sebelumnya. “Inilah fungsi pembinaan yang kami lakukan terhadap petani swadaya. Ini semua sudah berjalan dan hasilnya pendapatan petani meningkat dari biasanya. Terhindar dari tengkulak dan dapat merawat tanaman sawit sesuai dengan standar tanaman,” kata Rafmen.
Dalam pelaksanaannya juga, para petani swadaya ini tergabung dalam kelompok petani dan bahkan ada juga kelompok petani tersebut yang melakukan studi banding ke kebun plasma milik Asian Agri.
Selain itu tambah Rafmen dalam upaya pelaksanaan CSR ini, Asian Agri juga memberikan bantuan ternak sapi bergulir kepada masyarakat yang dimulai tanggal 8 Mei 2008 lalu, dengan jumlah 30 orang. Bahkan hasilnya saat ini sudah mencapai 961 ekor dengan penerima bantuan 37 kelompok petani peternak dengan jumlah anggota 273 orang.
Program integrasi sapi dengan kelapa sawit ini bukan hanya untuk menambah income selain sawit, tetapi tidak kalah pentingnya lagi adalah sebagai penghasil pupuk organik, baik padat maupun bio urine. Selain itu dihasilkan juga bio gas untuk menghidupkan kompor.
Rafmen melanjutkan di bidang pendidikan, Asian Agri bersama dengan Tanoto Foundation juga melakukan program pelita pendidikan, pelatihan guru mandiri, pelita pustaka, sekolah asri, perbaikan ruang kelas, perpustakaan, sanitasi sekolah dan mengajar muatan lokal untuk siswa SMA khususnya mata pelajaran kelapa sawit.Demikian halnya juga dibidang kesehatan semisal pembangunan Poliklinik Desa (Polindes), pelatihan kader Posyandu, dan bantuan alat kesehatan. (dra)