26 C
Medan
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Penumpang dari Luar Negeri Meningkat

Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – MENJELANG perayaan pergantian tahun, jumlah penerbangan internasional di Bandara Kualanamu mulai mengalami peningkatan, Senin (30/12). Namun, peningkatan arus penumpang hanya terjadi untuk penerbangan kedatangan, bukan keberangkatan.

Dari informasi yang dikumpulkan di posko monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru di Kualanamu, tercatat untuk Minggu (29/12), kedatangan jumlah penumpang naik 7 persen. Sementara untuk pesawat naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Dalam satu hari tercatat ada 3.134 orang penumpang yang datang, sementara pada tahun sebelumnya hanya 2.924 orang.

Penurunan juga terjadi untuk keberangkatan internasional, sama seperti fenomena pada penerbangan domestik. Jika pada tahun lalu keberangkatan internasional dalam satu hari mencapai 3.511 penumpang, kini turun menjadi 3.396 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak tercatat pada penerbangan dari dan ke Malaysia.

Untuk keberangkatan hanya turun 1 persen saja dimana biasanya 8.818 penumpang kini 8.701 penumpang. Senior Manager Operation and Service Bandara Kualanamu, Muh Suwito, mengakui saat ini terjadi penurunan penumpang dibanding tahun sebelumnya. “Semenjak pertengahan Desember 2018 sampai sekarang ini memang terjadi penurunan penumpang mulai dari 10 sampai 20 persen. Mulai tanggal 10 Desember 2019 rata-rata minus (turun) 10 persen. Domestik dan internasional sama-sama saja, turun,” kata Suwito.

Menurut Suwito, terjadinya penurunan penumpang pesawat saat ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya harga tiket yang dianggap lebih mahal dibandingkan sebelumnya. Meskipun sudah ada berbagai kebijakan dari pemerintah terkait tarif tiket pesawat. “Tapi ada juga penyebabnya lainnya, mungkin sarana jalan khususnya di Sumatera kan sudah bagus, jadi banyak pemudik lewat darat. Selain itu, sudah ada tol,” kata Suwito.

Sementara untuk member kenyamanan para penumpang pesawat, pilot dan kru pesawat di Bandara Kualanamu, menjalani tes urine yang dilakukan BNNK Deliserdang bersama PT Angkasa Pura II, Otoritas Bandara Wilayah II Medan , Polresta Deliserdang, dan Direktorat Narkoba Polda Sumut, Senin (30/12) sore. Satu persatu pilot dan pramugari diambil sampel urinenya.

Kegiatan ini dipimpin Wakapolresta Deliserdang AKBP Julianto Sirait , Wadirnarkoba Polda Sumut AKBP Frengky, Duty Manager Badara Kualanamu Supri dan Kepala BNNK Deliserdang AKBP Safwan Khayat. Kepada wartawan, Safwan Khayat menjelaskan, kegiatan ini untuk memastikan apakah kru pesawat pemakai narkoba atau tidak. Kegiatan ini diakui untuk memberikenyamanan pada penumpang pesawat.

“Ya kan banyak nyawa yang dibawa makanya kita cek. Hasilnya dari 20 orang yang dites semuanya nihil. Sebelum cek urine dengan alat celup dilakukan dulu pemeriksaan fisik seperti di mata dan mulut oleh tim dokter kita yang memang sudah bidangnya (tahu pengguna narkoba atau tidak). Tapi dari dua orang yang dicurigai, alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Safwan.

3.868 Penumpang Tiba di Belawan

Puncak arus mudik Tahun Baru 2020 terjadi di Pelabuhan Belawan, Senin (30/12) siang pukul 14.10 WIB. Sebanyak 3.868 penumpang menggunakan jasa angkutan KM Kelud tiba di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan. Kedatangan armada laut dari Tanjung Priok dan Kijang ini merupakan angkutan akhir tahun 2019 menjelang liburan Tahun Baru 2020.

Kepala Pelni Cabang Medan, Luthfi mengatakan, untuk hari terakhir kedatangan KM Kelud dari Tanjung Priok dan Kijang tujuan Belawan masih menjalani lonjakan. Akomidasi laut itu akan kembali berangkat menuju Kijang dan Tanjung Priok dengan membawa sebanyak 3.200 penumpang. “Untuk keberangkatan perdana pada awal tahun, KM Kelud kembali melakukan keberangkatan dari Belawan tujuan Batam pada 5 Januari 2020 mendatang. Untuk saat ini, belum ada kendala dan masalah untuk kapal yang membawa arus mudik akhir tahun ini,” ungkap Firdaus.

Selama mudik Nataru, Pelindo 1, Syahbandar Utama Belawan dan Navigasi Perhubungan Laut menyediakan bus gratis bagi penumpang dari Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan tujuan Terminal Amplas dan Pinang Baris.

155.945 Penumpang Gunakan KA

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumut mencatat, pada pelaksanaan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), masyarakat menggunakan kereta api sudah mencapai 155.945 penumpang. Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumatera Utara, M Ilud Siregar kepada wartawan mengungkapkan, lonjakan penumpang sudah terlihat pada hari ke-11 Natura, Minggu (29/12) kemarin.

“Tahun 2018 dengan total keseluruhan 166.170 Penumpang, sementara dengan periode yang sama tahun 2019 dengan total keseluruhan155.945 Penumpang atau persentase 94 persen,” sebut Ilud.

Ilud menginformasikan kepada para penumpang untuk membawa barang bagasi sesuai aturan yang berlaku dan barang-barang dengan berat dan volume dianggap masih dapat dibawa ke dalam kereta untuk disimpan di rak bagasi atas, di ruang depan tempat duduk penumpang, di bagian ujung kereta atau tempat lainnya. “Untuk ukuran dan berat maksimum barang bagasi setiap penumpang kereta api dengan ukuran maksimum 100 dm3 dengan dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kilogram,” ungkap Ilud. (btr/fac/gus)

Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – MENJELANG perayaan pergantian tahun, jumlah penerbangan internasional di Bandara Kualanamu mulai mengalami peningkatan, Senin (30/12). Namun, peningkatan arus penumpang hanya terjadi untuk penerbangan kedatangan, bukan keberangkatan.

Dari informasi yang dikumpulkan di posko monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru di Kualanamu, tercatat untuk Minggu (29/12), kedatangan jumlah penumpang naik 7 persen. Sementara untuk pesawat naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Dalam satu hari tercatat ada 3.134 orang penumpang yang datang, sementara pada tahun sebelumnya hanya 2.924 orang.

Penurunan juga terjadi untuk keberangkatan internasional, sama seperti fenomena pada penerbangan domestik. Jika pada tahun lalu keberangkatan internasional dalam satu hari mencapai 3.511 penumpang, kini turun menjadi 3.396 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak tercatat pada penerbangan dari dan ke Malaysia.

Untuk keberangkatan hanya turun 1 persen saja dimana biasanya 8.818 penumpang kini 8.701 penumpang. Senior Manager Operation and Service Bandara Kualanamu, Muh Suwito, mengakui saat ini terjadi penurunan penumpang dibanding tahun sebelumnya. “Semenjak pertengahan Desember 2018 sampai sekarang ini memang terjadi penurunan penumpang mulai dari 10 sampai 20 persen. Mulai tanggal 10 Desember 2019 rata-rata minus (turun) 10 persen. Domestik dan internasional sama-sama saja, turun,” kata Suwito.

Menurut Suwito, terjadinya penurunan penumpang pesawat saat ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya harga tiket yang dianggap lebih mahal dibandingkan sebelumnya. Meskipun sudah ada berbagai kebijakan dari pemerintah terkait tarif tiket pesawat. “Tapi ada juga penyebabnya lainnya, mungkin sarana jalan khususnya di Sumatera kan sudah bagus, jadi banyak pemudik lewat darat. Selain itu, sudah ada tol,” kata Suwito.

Sementara untuk member kenyamanan para penumpang pesawat, pilot dan kru pesawat di Bandara Kualanamu, menjalani tes urine yang dilakukan BNNK Deliserdang bersama PT Angkasa Pura II, Otoritas Bandara Wilayah II Medan , Polresta Deliserdang, dan Direktorat Narkoba Polda Sumut, Senin (30/12) sore. Satu persatu pilot dan pramugari diambil sampel urinenya.

Kegiatan ini dipimpin Wakapolresta Deliserdang AKBP Julianto Sirait , Wadirnarkoba Polda Sumut AKBP Frengky, Duty Manager Badara Kualanamu Supri dan Kepala BNNK Deliserdang AKBP Safwan Khayat. Kepada wartawan, Safwan Khayat menjelaskan, kegiatan ini untuk memastikan apakah kru pesawat pemakai narkoba atau tidak. Kegiatan ini diakui untuk memberikenyamanan pada penumpang pesawat.

“Ya kan banyak nyawa yang dibawa makanya kita cek. Hasilnya dari 20 orang yang dites semuanya nihil. Sebelum cek urine dengan alat celup dilakukan dulu pemeriksaan fisik seperti di mata dan mulut oleh tim dokter kita yang memang sudah bidangnya (tahu pengguna narkoba atau tidak). Tapi dari dua orang yang dicurigai, alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Safwan.

3.868 Penumpang Tiba di Belawan

Puncak arus mudik Tahun Baru 2020 terjadi di Pelabuhan Belawan, Senin (30/12) siang pukul 14.10 WIB. Sebanyak 3.868 penumpang menggunakan jasa angkutan KM Kelud tiba di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan. Kedatangan armada laut dari Tanjung Priok dan Kijang ini merupakan angkutan akhir tahun 2019 menjelang liburan Tahun Baru 2020.

Kepala Pelni Cabang Medan, Luthfi mengatakan, untuk hari terakhir kedatangan KM Kelud dari Tanjung Priok dan Kijang tujuan Belawan masih menjalani lonjakan. Akomidasi laut itu akan kembali berangkat menuju Kijang dan Tanjung Priok dengan membawa sebanyak 3.200 penumpang. “Untuk keberangkatan perdana pada awal tahun, KM Kelud kembali melakukan keberangkatan dari Belawan tujuan Batam pada 5 Januari 2020 mendatang. Untuk saat ini, belum ada kendala dan masalah untuk kapal yang membawa arus mudik akhir tahun ini,” ungkap Firdaus.

Selama mudik Nataru, Pelindo 1, Syahbandar Utama Belawan dan Navigasi Perhubungan Laut menyediakan bus gratis bagi penumpang dari Terminal Bandar Deli Pelabuhan Belawan tujuan Terminal Amplas dan Pinang Baris.

155.945 Penumpang Gunakan KA

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumut mencatat, pada pelaksanaan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), masyarakat menggunakan kereta api sudah mencapai 155.945 penumpang. Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumatera Utara, M Ilud Siregar kepada wartawan mengungkapkan, lonjakan penumpang sudah terlihat pada hari ke-11 Natura, Minggu (29/12) kemarin.

“Tahun 2018 dengan total keseluruhan 166.170 Penumpang, sementara dengan periode yang sama tahun 2019 dengan total keseluruhan155.945 Penumpang atau persentase 94 persen,” sebut Ilud.

Ilud menginformasikan kepada para penumpang untuk membawa barang bagasi sesuai aturan yang berlaku dan barang-barang dengan berat dan volume dianggap masih dapat dibawa ke dalam kereta untuk disimpan di rak bagasi atas, di ruang depan tempat duduk penumpang, di bagian ujung kereta atau tempat lainnya. “Untuk ukuran dan berat maksimum barang bagasi setiap penumpang kereta api dengan ukuran maksimum 100 dm3 dengan dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kilogram,” ungkap Ilud. (btr/fac/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/