32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

IRT Harus Mempunyai Mata Pencaharian

Ibu rumah tangga (IRT) jangan mau hanya berdiam diri  di rumah. Tapi IRT
harus mampu memiliki mata pencarian untuk menghasilkan uang demi peningkatan ekonomi keluarganya. Begitulah kata Hj Evi Diana, Anggota DPRD Sumut, Komisi B dari Partai Golkar.

“Makanya, bergabung di PKK sangat memberikan manfaat yang besar bagi IRT. Karena dalam wadah PKK, IRT dibina untuk menghasilkan karyanya yang nantinya mampu mandiri untuk menunjang ekonomi keluarganya,” ujar istri dari Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir HT Erry Nuradi ini.

Ketua Tim Penggerak (TP)Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini bilang, ia selalu aktif bergerak di PKK, khususnya dalam kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) se Kabupaten Sergai.
“TP PKK di Sergei sangat aktif melakukan kegiatan UP2K ini dengan melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Belum lama ini TP PKK melakukan pelatihan kepada pengurus kelompok khusus. Pelatihan kelompok khusus (poksus) UP2K ini se-Kabupaten Sergai,” kata wanita kelahiran 11 Oktober ini.

Dikatakan Evi Diana, salah satu peran TP PKK, misalnya menetaskan berbagai program kegiatan yang tujuannya agar wanita bisa hidup mandiri, terutama atas konsistensi pada pelaksanaan 10 program pokok PKK demi meningkatkan pemberdayaan keluarga.

“Banyak sekali ibu-ibu rumah tangga di Sergai yang bergabung di PKK saat ini sudah mampu mandiri. Para IRT banyak yang sudah memiliki usaha kecil, seperti kerajinan tangan, tenun, home industri dan lainnya. Kalau dulunya mereka hanya berdiam diri di rumah, sekarang IRT di Sergei sudah mampu berkarya,” tambahnya.
Evi menyadari, TP PKK salah satu organisasi wanita mempunyai peranan yang sangat strategis ditengah-tengah kehidupan masyarakat. “Melalui kegiatan PKK inilah kita mengadakan pendekatan dengan masyarakat agar masyarakat merasa PKK itu miliknya sendiri karena bermanfaat bagi mereka sendiri,” kata dia.

Evi juga menginginkan agar perempuan jadi lebih maju dan mampu mengalahkan pria. Mungkin untuk wanita perkotaan, sambungnya, bergabung dengan PKK sangat sulit. Tapi ada cara yang bisa dilakukan untuk mencari mata pencarian demi menopang keuangan keluarga. Misalnya saja dengan melakukan bisnis atau dagang memanfaatkan media online atau menjual produk melalui facebook atau  usaha kecil lainnya. “Intinya harus ada kemauan. Jangan hanya berdiam diri saja. Wanita harus mandiri, harus mampu membantu ekonomi keluarganya di jaman sulit sekarang ini,” kata dia.   Namun, kata dia, wanita mandiri jangan melupakan kondratnya,meski sebagai wanita karir. “Sesibuk apapaun, wanita jangan sampai lupa kodratnya sebagai ibu rumah tangga,” paparnya.

Evi sangat konsisten memberikan yang terbaik buat perempuan di pedesaannya. Bukan hanya dalam hal kemandirian secara ekonomi, namun juga dalam memperhatikan pendidikan anak-anak di desanya.

Makanya tak heran kalauEvi bersama swa daya masyarakat mendirikan pendidikan anak usia dini untuk keluarga tak mampu. Bahkan, sudah ada 4.000-an anak didiknya. “Di Sergei kan banyak anak petani yang kurang mampu dan tidak bersekolah. Makanya saya berupaya mendirikan pendidikan anak usia dini atas dasar bantuan pemerintah melalui dananya dan cukup berhasil,” ujar ibu dari tiga anak ini. (laila azizah)

Ibu rumah tangga (IRT) jangan mau hanya berdiam diri  di rumah. Tapi IRT
harus mampu memiliki mata pencarian untuk menghasilkan uang demi peningkatan ekonomi keluarganya. Begitulah kata Hj Evi Diana, Anggota DPRD Sumut, Komisi B dari Partai Golkar.

“Makanya, bergabung di PKK sangat memberikan manfaat yang besar bagi IRT. Karena dalam wadah PKK, IRT dibina untuk menghasilkan karyanya yang nantinya mampu mandiri untuk menunjang ekonomi keluarganya,” ujar istri dari Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir HT Erry Nuradi ini.

Ketua Tim Penggerak (TP)Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini bilang, ia selalu aktif bergerak di PKK, khususnya dalam kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) se Kabupaten Sergai.
“TP PKK di Sergei sangat aktif melakukan kegiatan UP2K ini dengan melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat. Belum lama ini TP PKK melakukan pelatihan kepada pengurus kelompok khusus. Pelatihan kelompok khusus (poksus) UP2K ini se-Kabupaten Sergai,” kata wanita kelahiran 11 Oktober ini.

Dikatakan Evi Diana, salah satu peran TP PKK, misalnya menetaskan berbagai program kegiatan yang tujuannya agar wanita bisa hidup mandiri, terutama atas konsistensi pada pelaksanaan 10 program pokok PKK demi meningkatkan pemberdayaan keluarga.

“Banyak sekali ibu-ibu rumah tangga di Sergai yang bergabung di PKK saat ini sudah mampu mandiri. Para IRT banyak yang sudah memiliki usaha kecil, seperti kerajinan tangan, tenun, home industri dan lainnya. Kalau dulunya mereka hanya berdiam diri di rumah, sekarang IRT di Sergei sudah mampu berkarya,” tambahnya.
Evi menyadari, TP PKK salah satu organisasi wanita mempunyai peranan yang sangat strategis ditengah-tengah kehidupan masyarakat. “Melalui kegiatan PKK inilah kita mengadakan pendekatan dengan masyarakat agar masyarakat merasa PKK itu miliknya sendiri karena bermanfaat bagi mereka sendiri,” kata dia.

Evi juga menginginkan agar perempuan jadi lebih maju dan mampu mengalahkan pria. Mungkin untuk wanita perkotaan, sambungnya, bergabung dengan PKK sangat sulit. Tapi ada cara yang bisa dilakukan untuk mencari mata pencarian demi menopang keuangan keluarga. Misalnya saja dengan melakukan bisnis atau dagang memanfaatkan media online atau menjual produk melalui facebook atau  usaha kecil lainnya. “Intinya harus ada kemauan. Jangan hanya berdiam diri saja. Wanita harus mandiri, harus mampu membantu ekonomi keluarganya di jaman sulit sekarang ini,” kata dia.   Namun, kata dia, wanita mandiri jangan melupakan kondratnya,meski sebagai wanita karir. “Sesibuk apapaun, wanita jangan sampai lupa kodratnya sebagai ibu rumah tangga,” paparnya.

Evi sangat konsisten memberikan yang terbaik buat perempuan di pedesaannya. Bukan hanya dalam hal kemandirian secara ekonomi, namun juga dalam memperhatikan pendidikan anak-anak di desanya.

Makanya tak heran kalauEvi bersama swa daya masyarakat mendirikan pendidikan anak usia dini untuk keluarga tak mampu. Bahkan, sudah ada 4.000-an anak didiknya. “Di Sergei kan banyak anak petani yang kurang mampu dan tidak bersekolah. Makanya saya berupaya mendirikan pendidikan anak usia dini atas dasar bantuan pemerintah melalui dananya dan cukup berhasil,” ujar ibu dari tiga anak ini. (laila azizah)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/