SUMUTPOS.CO- Menjadi ibu dan mampu mendidik anak menjadi orang yang cerdas bukanlah hal yang mudah. Setidaknya, sejak anak dalam kandungan sudah mulai diberikan pendidikan. Peran ASI (Air Susu Ibu) juga sangat penting untuk tumbuh kembang otak dan daya tahan tubuh anak.
Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa anak yang diberikan ASI lebih pintar dan daya tahan tubuhnya lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang tidak mengkonsumsi ASI.
Walaupun para ibu sudah mengetahui hal tersebut, ternyata ada masalah sehingga mereka tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif. Salah satu masalah yang sering dikatakan para ibu adalah air susu mereka yang sedikit sehingga anak malas untuk menghisap.
Menurut dr Makmur Sitepu Sp OG (K), masalah ASI yang sedikit itu banyak faktor, mulai dari awal lahiran, hingga anak yang jarang meminumnya sehingga produksi ASI sedikit.
“Yang paling rentan yang berpotensi membuat ASI sedikit adalah pada awal lahiran, tepatnya pada 1 jam pertama dan 24 jam pertama,” ujarnya.
Dijelaskannya, pada 1 jam pertama, seharusnya anak dipaksa untuk menghisap puting si ibu, hal ini untuk memperkenalkan anak akan puting dan rasa ASI itu sendiri. Pada saat ini, anak yang baru keluar dari rahim akan merasa asing berada di dunia. Salah satu yang paling dikenal si bayi adalah suara jantung si ibu. Letak jantung itu sendiri diketahui dekat dengan payudara wanita, itulah alasannya kenapa pada 1 jam pertama ini diharapkan ibu segera memberikan ASI.
Sedangkan pada 24 jam pertama itu adalah masa krisis dimana seorang wanita memperkenalkan ASI nya. Karena, bila dalam tempo 1 hari ini bayi belum mengkonsumsi ASI maka dia akan lebih menikmati susu botol, sehingga malas untuk berusaha mendapatkan ASI. Bila putting pada masa itu belum ada, diharapkan para ibu sudah mulai menariknya sebelum lahiran, ini untuk mempermudah anak menghisap ASI.
“Produksi ASI itu bukan faktor keturunan, itu tidak benar. Sekarang hanya bagaimana usaha si ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya. Memang pada awalnya akan sakit tapi manfaatnya bagi anak sangat luar biasa,” jelasnya.
Bila pada awal perkenalan susu anak sudah mengenal dot dan susu botol maka akan sulit bagi anak untuk mendpatkan ASI. Dikarenakan kerja dot yang sangat mudah, dimana anak tidak perlu terlalu berusaha keras untuk membuat ASI keluar. Selain itu, rasa susu botol juga akan lebih manis bila dibandingkan dengan rasa ASI itu sendiri.
“Kalau dot anak tidak perlu usaha keras untuk mengeluarkan ASI, tinggal menghisap sedikit, maka susu akan keluar. Sebaliknya saat pemompaan ASI pertama, anak akan sedikit berusaha keras untuk mengeluarkan ASI. Dan jangan lupakan rasa, bila anak sudah mengenal rasa dan senang akan rasa tersebut, maka dia tidak akan menyukai rasa lainnya, termasuk rasa susu botol dan ASI,” lanjutnya.
Umumnya, pihak rumah sakit akan memberikan susu formula kepada bayi yang baru lahir. Hal tersebut dikarenakan pihak rumah sakit ketakutan bila bayi yang baru lahir tersebut tidak minum akan merusak ginjalnya. Oleh karena itu, diharapkan para wanita yang akan melahirkan segera memberikan ASI sebelum diberikan susu botol.
“Apalagi para wanita yang lahir dengan proses caisar, akan sulit memberikan ASI pada 1 jam pertama. Mereka lebih memikirkan rasa sakit karena operasinya bila dibandingkan dengan keadaan bayinya,” tambahnya.
Hal lain yang membuat produksi ASI sedikit adalah bila menyusui secara tanggung. Menurut dokter Makmur, setiap 3 jam sekali ASI akan kembali berproduksi dan memenuhi payudara wanita. Oleh karena itu, sebaiknya setiap 3 jam sekali bayi diberikan ASI dengan kata lain sebanyak 8 kali selama sehari.
“Usahakan jangan tanggung saat menyusui bayi. Begitu Anda sedang menyusui anak, maka usahakan hingga ASI habis. Ini untuk memperlancar produksi ASI. Bila tanggung-tanggung dalam pemberian ASI maka produksi juga akan melambat,” tambahnya.
Karena harus memberikan ASI sebanyak 8 kali, wanita yang sedang menyusui sebaiknya mengkonsumsi 8 gelas besar air putih setiap harinya, ini juga untuk memperlancar produksi ASI nya.
“Intinya, bila ingin melihat bahwa ASI itu banyak atau tidaknya saat hamil. Bila hamil sudah ada ASI, maka itu menandakan bahwa ASI Anda banyak, juga menandakan bahwa nutrisi baik,” tutupnya. (ram)