27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Kejahatan Seksual Terjadi Setiap Menit

MEDAN – Kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan kian hari semakin meningkat, hal ini terlihat dari data PBB yang menyebutkan bahwa 1 dari 3 perempuan di dunia mengalami perlakuan tersebut.

Hal ini membuat aktivis perempuan di dunia melakukan kampanye perlawanan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual, One Billion Rasing yang diperingati pada tanggal 14 Februari.

Sebanyak 193 negara telah menyatakan keikutsertaannya dalam melakukan gerakan perlawanan One Billion Rasing, khususnya Kota Medan.
Hal ini disampaikan oleh aktivis perempuan Dina Lumbantobing, Jumat (15/2).

“Kita juga menyatakan melawan tindak kekerasan seksual ini, karena di Sumut sendiri, ada 126 kasus kekerasan seksual dan 40 persen adalah kekerasan seksual terhadap anak-anak,” katanya.

Lanjutnya, karena hal ini, negara khususnya Indonesia dalam bahaya.
“Karena tidak ada satupun yang tidak dilahirkan dari perempuan, kita sebenarnya lebih bahaya dibandingkan oleh India, kalau di India, langsung ada perhatian pemerintah dengan mengirim korban kekerasan seksual itu ke Singapura, meskipun akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.

193 negara telah menyatakan keinginanya untuk lepas dari mata rantai kekerasan seksual tersebut. Lanjutnya, ia bersama para aktivis wanita juga melakukan gerakan bridge the chance yakni tarian yang menggambarkan keinginan perempuan untuk lepas dari segala hal yang mendiskriminasi. Lanjutnya, ia juga menegaskan bahwa vagina bukanlah sesuatu yang p*rno, vagina adalah kehormatan seorang perempuan, bukan hanya sekedar melambangkan kesucian dan virginita saja.

“Pesannya  kepada pemerintah untuk dapat menghentikan kekerasan terhadap perempuan, diakui atau tidak, diproses atau tidak, kami tau bahwa kekerasan seksual itu terjadi dan kami melawan,” katanya.

Tambahnya, selama ini hukuman yang diberikan oleh penjahat untuk tindakan seksual sangat rendah bahkan sampai saat ini para pelakunya masih berkeliaran, bahkan parahnya, penjabat juga mengeluarkan statement yang semakin mendukung kelakuan ini di ranah publik ataupun domestik. (mag-13)

MEDAN – Kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan kian hari semakin meningkat, hal ini terlihat dari data PBB yang menyebutkan bahwa 1 dari 3 perempuan di dunia mengalami perlakuan tersebut.

Hal ini membuat aktivis perempuan di dunia melakukan kampanye perlawanan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual, One Billion Rasing yang diperingati pada tanggal 14 Februari.

Sebanyak 193 negara telah menyatakan keikutsertaannya dalam melakukan gerakan perlawanan One Billion Rasing, khususnya Kota Medan.
Hal ini disampaikan oleh aktivis perempuan Dina Lumbantobing, Jumat (15/2).

“Kita juga menyatakan melawan tindak kekerasan seksual ini, karena di Sumut sendiri, ada 126 kasus kekerasan seksual dan 40 persen adalah kekerasan seksual terhadap anak-anak,” katanya.

Lanjutnya, karena hal ini, negara khususnya Indonesia dalam bahaya.
“Karena tidak ada satupun yang tidak dilahirkan dari perempuan, kita sebenarnya lebih bahaya dibandingkan oleh India, kalau di India, langsung ada perhatian pemerintah dengan mengirim korban kekerasan seksual itu ke Singapura, meskipun akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.

193 negara telah menyatakan keinginanya untuk lepas dari mata rantai kekerasan seksual tersebut. Lanjutnya, ia bersama para aktivis wanita juga melakukan gerakan bridge the chance yakni tarian yang menggambarkan keinginan perempuan untuk lepas dari segala hal yang mendiskriminasi. Lanjutnya, ia juga menegaskan bahwa vagina bukanlah sesuatu yang p*rno, vagina adalah kehormatan seorang perempuan, bukan hanya sekedar melambangkan kesucian dan virginita saja.

“Pesannya  kepada pemerintah untuk dapat menghentikan kekerasan terhadap perempuan, diakui atau tidak, diproses atau tidak, kami tau bahwa kekerasan seksual itu terjadi dan kami melawan,” katanya.

Tambahnya, selama ini hukuman yang diberikan oleh penjahat untuk tindakan seksual sangat rendah bahkan sampai saat ini para pelakunya masih berkeliaran, bahkan parahnya, penjabat juga mengeluarkan statement yang semakin mendukung kelakuan ini di ranah publik ataupun domestik. (mag-13)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/