25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Beri Perhatian Super Ketat ke Anak

dr Elrina

Sebagai wanita karier, bukan berarti harus alpa memperhatikan buah hati. Sesibuk apapun seorang wanita karir, tapi harus tetap optimal memberikan perhatian kepada anaknya. Begitulah kata Kepala Puskesmas Sentosa Baru
dr Elrina di ruang kerjanya.

Apalagi, bila sang anak memasuki usia remaja sehingga perlu diberikan curahanan perhatian secara ketat. “Anak saya saat ini sedang beranjak dewasa, jadi saya harus memberikan perhatian lebih ketat lagi agar anak-anak tak salah arah. Makanya pendidikan moral, agama serta perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan dalam memantau perkembangan anak kita,” kata  wanita kelahiran 1969 ini.

Tapi tidak cukup dengan itu saja. Kata Elrina, anak juga harus perlu dipantau dalam perkembangan IPTEK yang sudah semakin maju seperti sekarang ini, jika tidak diperhatikan maka si anak bisa kebablasan dalam mengkonsumsi Iptek.
“Semua keinginan si anak harus tetap diperhatikan. Orangtua juga harus pintar dalam hal IPTEK agar bisa memantau anaknya. Saya sendiri selalu melakukan pengawasan ketat kepada kedua anak saya termasuk memeriksa ponsel dan isi dari komputer dan laptopnya. Saya tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti film porno di komputer, laptop atau di ponsel anak,” terangnya.

Menurutnya, pergaulan anak yang beranjak dewasa juga harus diperhatikan sehari-hari. Ini agar anak tidak terjerumus sex bebas yang sudah tidak aneh lagi dilakukan anak-anak sekarang. “Makanya saya juga mengajarkan pendidikan seks kepada anak saya bahwa seks bebas itu mempunyai dampak negatif. Dampak negatif dari pergaulan bebas (sex bebas) itu antara lain penyakit kelamin, kanker rahim dan kehamilan usia dini,” tambahnya.

Perhatian lebih lainnya diberikan Erlina dengan mengarahan dalam memilih teman atau pacar. “Orangtua itu harus bisa menjadi sahabat, teman sekaligus tempat curhat anaknya. Orangtua harus tetap mengontrol segala gerak-gerik anaknya agar tidak terjerumus ke sisi negatif. Pengawasan terhadap anak yang beranjak dewasa memang harus lebih aktif,” pungkasnya. (jon)

Selalu Dihadiahi Makanan dan Buah-buahan

MENJADI tenaga kesehatan, tentu punya pengalaman unik dan berkesan. Begitu juga dialami Kepala Puskesmas Sentosa Baru dr Elrina ini.

Sebelum bertugas di Medan, dirinya juga mempunyai pengalaman unik dan tidak terlupakan saat pertama sekali bertugas menjadi dokter. Diterangkan Elrina, saat masih PTT, dirinya pertama sekali bertugas di pelosok di daerah Takengon, Aceh Tengah.

Ia pertama sekali bertugas PTT di Takengon, Aceh Tengah, tahun 1995.
Meski bertugas di desa terpencil, dirinya disambut hangat oleh warga sekitar saat melakukan kunjungan dari Posyandu memberikan pelayanan kesehatan.

“Setiap pulang dari rumah warga, warga memberikan makanan dan buah-buahan hasil tanaman mereka untuk dibawa pulang. Tidak hanya itu, saat berkunjung ke Posyandu, warga juga membawa makanan dan buah-buahan yang diberikan kepada kami semua,” tambahnya.

Kata Elrina, dirinya saat itu bertugas juga didampingi suami tercinta yang juga seorang dokter. “Saat bertugas di pelosok Aceh Tengah, suami saya juga mendampingi saya sehingga saya bisa betah dan bertahan saat bertugas di sana,” ucapnya sambil tertawa.

Wanita lulusan Fakultas Kedokteran USU ini menuturkan, dirinya melakukan tugas dan tanggung jawab itu dengan sepenuh hati. “Tidak seperti dokter-dokter saat ini, giliran ditugaskan ke pelosok-pelosok tidak ada yang mau. Kalau saya ditugaskan ke pelosok, saya terima dengan senang hati karena saya bisa membagikan ilmu yang saya terima dari bangku kuliah kepada masyarakat desa,” tuturnya.

Sebagai tenaga medis, Elrina juga mengharapkan agar dokter-dokter muda mau bertugas di pelosok desa. Sebab, bisa menjadi penolong bagi masyarakat desa yang minim tenaga medis.
“Kalau kita bertugas di pelosok, kita bisa menolong orang dengan alat seadanya, mengamalkan ilmu yang kita terima, dan mengamalkan nilai kemanusiaan yang tinggi,” pungkasnya.(jon)

dr Elrina

Sebagai wanita karier, bukan berarti harus alpa memperhatikan buah hati. Sesibuk apapun seorang wanita karir, tapi harus tetap optimal memberikan perhatian kepada anaknya. Begitulah kata Kepala Puskesmas Sentosa Baru
dr Elrina di ruang kerjanya.

Apalagi, bila sang anak memasuki usia remaja sehingga perlu diberikan curahanan perhatian secara ketat. “Anak saya saat ini sedang beranjak dewasa, jadi saya harus memberikan perhatian lebih ketat lagi agar anak-anak tak salah arah. Makanya pendidikan moral, agama serta perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan dalam memantau perkembangan anak kita,” kata  wanita kelahiran 1969 ini.

Tapi tidak cukup dengan itu saja. Kata Elrina, anak juga harus perlu dipantau dalam perkembangan IPTEK yang sudah semakin maju seperti sekarang ini, jika tidak diperhatikan maka si anak bisa kebablasan dalam mengkonsumsi Iptek.
“Semua keinginan si anak harus tetap diperhatikan. Orangtua juga harus pintar dalam hal IPTEK agar bisa memantau anaknya. Saya sendiri selalu melakukan pengawasan ketat kepada kedua anak saya termasuk memeriksa ponsel dan isi dari komputer dan laptopnya. Saya tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti film porno di komputer, laptop atau di ponsel anak,” terangnya.

Menurutnya, pergaulan anak yang beranjak dewasa juga harus diperhatikan sehari-hari. Ini agar anak tidak terjerumus sex bebas yang sudah tidak aneh lagi dilakukan anak-anak sekarang. “Makanya saya juga mengajarkan pendidikan seks kepada anak saya bahwa seks bebas itu mempunyai dampak negatif. Dampak negatif dari pergaulan bebas (sex bebas) itu antara lain penyakit kelamin, kanker rahim dan kehamilan usia dini,” tambahnya.

Perhatian lebih lainnya diberikan Erlina dengan mengarahan dalam memilih teman atau pacar. “Orangtua itu harus bisa menjadi sahabat, teman sekaligus tempat curhat anaknya. Orangtua harus tetap mengontrol segala gerak-gerik anaknya agar tidak terjerumus ke sisi negatif. Pengawasan terhadap anak yang beranjak dewasa memang harus lebih aktif,” pungkasnya. (jon)

Selalu Dihadiahi Makanan dan Buah-buahan

MENJADI tenaga kesehatan, tentu punya pengalaman unik dan berkesan. Begitu juga dialami Kepala Puskesmas Sentosa Baru dr Elrina ini.

Sebelum bertugas di Medan, dirinya juga mempunyai pengalaman unik dan tidak terlupakan saat pertama sekali bertugas menjadi dokter. Diterangkan Elrina, saat masih PTT, dirinya pertama sekali bertugas di pelosok di daerah Takengon, Aceh Tengah.

Ia pertama sekali bertugas PTT di Takengon, Aceh Tengah, tahun 1995.
Meski bertugas di desa terpencil, dirinya disambut hangat oleh warga sekitar saat melakukan kunjungan dari Posyandu memberikan pelayanan kesehatan.

“Setiap pulang dari rumah warga, warga memberikan makanan dan buah-buahan hasil tanaman mereka untuk dibawa pulang. Tidak hanya itu, saat berkunjung ke Posyandu, warga juga membawa makanan dan buah-buahan yang diberikan kepada kami semua,” tambahnya.

Kata Elrina, dirinya saat itu bertugas juga didampingi suami tercinta yang juga seorang dokter. “Saat bertugas di pelosok Aceh Tengah, suami saya juga mendampingi saya sehingga saya bisa betah dan bertahan saat bertugas di sana,” ucapnya sambil tertawa.

Wanita lulusan Fakultas Kedokteran USU ini menuturkan, dirinya melakukan tugas dan tanggung jawab itu dengan sepenuh hati. “Tidak seperti dokter-dokter saat ini, giliran ditugaskan ke pelosok-pelosok tidak ada yang mau. Kalau saya ditugaskan ke pelosok, saya terima dengan senang hati karena saya bisa membagikan ilmu yang saya terima dari bangku kuliah kepada masyarakat desa,” tuturnya.

Sebagai tenaga medis, Elrina juga mengharapkan agar dokter-dokter muda mau bertugas di pelosok desa. Sebab, bisa menjadi penolong bagi masyarakat desa yang minim tenaga medis.
“Kalau kita bertugas di pelosok, kita bisa menolong orang dengan alat seadanya, mengamalkan ilmu yang kita terima, dan mengamalkan nilai kemanusiaan yang tinggi,” pungkasnya.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/