28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Inner Beauty Penting

Dewi Natur 2011, Katria Soldiana Elizabeth

Memiliki tubuh tinggi semampai, kulit putih, rambut hitam lurus, dan hidung mancung menjadi kelebihan dari penampilan fisik Katria Soldiana Elizabeth, Peraih Dewi Natur 2011. Meski memiliki fisik yang nyaris sempurna, tapi tak membuatnya lupa diri. Bahkan, dengan kelebihan fisiknya itu akan dia gunakan untuk mencapai impian dan cita-citanya. “Kelebihan yang diberikan Tuhan kepada saya melalui penampilan fisik, bukan sesuatu yang aku banggakan dan sombongkan. Aku akan berusaha memanfaatnya sebagai modal untuk menggapai cita-citaku,” ujar Katria Soldiana Elizabeth.

EMANG, menjadi terkenal sudah menjadi impiannya sejak kecil. Karena itu, dengan modal fisik yang ia punya ditambah lagi bekal wawasan dan ilmu, ia yakin akan memotiviasinya untuk meraih impian menjadi artis terkenal. Karenanya, saat ini ia lebih memilih menyelesaikan pendidikannya. Bahkan syuting iklan Natur yang sedianya dilakukan pada September lalu, sengaja ia ditunda karena dirinya memilih untuk menyelesaikan kuliahnya di Politekhnik Negeri Medan.

“Sayang kuliahnya kalau ditinggal, padahal aku sudah masa TA (Tugas Akhir), jadi aku minta management Natur untuk menunda pembuatan iklan, aku mau konsen dulu sama kuliah. Ini karena aku perlu asupan ilmu meraih impianku mendatang,” tambah gadis yang biasa disapa Ria ini. Walaupun memiliki kecantikan yang alami, tetapi bagi 10 besar Jaka Dara Medan 2010 ini tidak menganggap kecantikan yang utama, baginya inner beauty yang paling penting bagi seorang wanita. Baginya, kecantikan yang tidak memiliki pondasi dengan otak dan attitude merupakan hal yang sia-sia.

Menurutnya, pendidikan bagi seorang wanita itu sangat penting, baik untuk modal masa depan atau untuk tampil di depan masyarakat. “Wanita selalu menjadi objek perhatian pria, kalau dia tidak bisa menjaga sikap, maka dengan mudah wanita bisa dipandang sebelah mata. Tetapi bila bersikap tegas, pria juga hormat sama wanita,” tambah wanita yang lahir di Medan pada 18 Januari 1991 ini. Bagi Ria, pria dan wanita sangat berbeda dalam berpenampilan. Tetapi dalam pekerjaan dan isi otak, baginya tidak ada perbedaan antar kedua jenis makhluk Tuhan. Terbukti, dirinya kuliah di fakultas Tekhnik, program studi Konversi Energi.

“Saya kuliah di fakultas dominan pria, saya tamat. Yang penting wanita harus memiliki sikap, tidak pandang bulu dalam berteman, jadi tetap nyaman di lingkungan mana saja,” tambahnya. Awalnya sangat berat menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa di fakultas yang dipilihnya tersebut. Sebab, sebagai wanita yang menjaga penampilan dan berprofesi sebagai model, dirinya terpaksa harus memegang las, turun ke bengkel mesin, ngikir dan lainnya. “Saya tidak malu kok, malah menikmati dengan jurusan fakultas yang saya pilih. Ini merupakan tugas saya sebagai mahasiswi, jadi harus dilakukan walau konsekuensinya saya harus berhenti sejenak dari dunia model,” ujarnya. Namun hal itu tidak membuat dirinya menyesal, malah sebaliknya, membuat dirinya mengerti dan memahami betapa beratnya tugas seorang pria. “Kuliah membuat saya memahami, bahwa tidak mudah menjadi pria, karena itu sebagai wanita kita juga harus menghormati pria, bukan takut,” lanjutnya.

Walau sering “digoda” oleh teman pria satu kuliahan, baginya itu bukan sebuah ejekan, melainkan sebuah penghargaan karena dianggap menarik di mata pria. “Cukup dibalas dengan senyum, tidak perlu cemberut atau marah, nanti malah disoraki. Itu yang maksud saya sangat penting wanita memiliki sikap, biar tidak salah dalam menanggapi sikap orang lain,” lanjutnya. Sikap cuek juga ditanamkannya saat menghadapi kaum Adam yang suka mengoda. Walau terkadang kesal, tetapi dia juga tidak berani menujukkan kekesalannya secara terbuka karena tak ingin menyinggung dan menyakiti hati orang lain. “Inilah kekurangan dari wanita yang selalu menggunakan hati dalam bertindak.

Tetapi sikap ini juga membuat wanita tahan banting dengan segala cobaan hidup, hebat kan wanita?” ujarnya. Awal tahun 2012, Ria akan melanjutkan perjalanan kariernya sebagai m o d e l . Kemenangannya sebagai Dewi Natur 2011, menjadikannya sebagai Brand Ambassador produk kecantikan rambut ini. Walau awalnya sang bunda tidak memberikan dukungan secara total, tetapi baginya itu bukan kendala, harus dijadikan spirit. “Mama dukung aku dengan kegiatan model aku.

Tetapi karena menang di Natur, aku harus jadi Brand Ambassador dan menetap di Jakarta, jadi mama ragu dengan aku. Tapi aku yakinkan mama, bahwa aku akan bertanggung jawab dengan segala apapun yang aku lakukan,” pungkasnya sambil tersenyum manis. (juli ramadhani rambe)

Dewi Natur 2011, Katria Soldiana Elizabeth

Memiliki tubuh tinggi semampai, kulit putih, rambut hitam lurus, dan hidung mancung menjadi kelebihan dari penampilan fisik Katria Soldiana Elizabeth, Peraih Dewi Natur 2011. Meski memiliki fisik yang nyaris sempurna, tapi tak membuatnya lupa diri. Bahkan, dengan kelebihan fisiknya itu akan dia gunakan untuk mencapai impian dan cita-citanya. “Kelebihan yang diberikan Tuhan kepada saya melalui penampilan fisik, bukan sesuatu yang aku banggakan dan sombongkan. Aku akan berusaha memanfaatnya sebagai modal untuk menggapai cita-citaku,” ujar Katria Soldiana Elizabeth.

EMANG, menjadi terkenal sudah menjadi impiannya sejak kecil. Karena itu, dengan modal fisik yang ia punya ditambah lagi bekal wawasan dan ilmu, ia yakin akan memotiviasinya untuk meraih impian menjadi artis terkenal. Karenanya, saat ini ia lebih memilih menyelesaikan pendidikannya. Bahkan syuting iklan Natur yang sedianya dilakukan pada September lalu, sengaja ia ditunda karena dirinya memilih untuk menyelesaikan kuliahnya di Politekhnik Negeri Medan.

“Sayang kuliahnya kalau ditinggal, padahal aku sudah masa TA (Tugas Akhir), jadi aku minta management Natur untuk menunda pembuatan iklan, aku mau konsen dulu sama kuliah. Ini karena aku perlu asupan ilmu meraih impianku mendatang,” tambah gadis yang biasa disapa Ria ini. Walaupun memiliki kecantikan yang alami, tetapi bagi 10 besar Jaka Dara Medan 2010 ini tidak menganggap kecantikan yang utama, baginya inner beauty yang paling penting bagi seorang wanita. Baginya, kecantikan yang tidak memiliki pondasi dengan otak dan attitude merupakan hal yang sia-sia.

Menurutnya, pendidikan bagi seorang wanita itu sangat penting, baik untuk modal masa depan atau untuk tampil di depan masyarakat. “Wanita selalu menjadi objek perhatian pria, kalau dia tidak bisa menjaga sikap, maka dengan mudah wanita bisa dipandang sebelah mata. Tetapi bila bersikap tegas, pria juga hormat sama wanita,” tambah wanita yang lahir di Medan pada 18 Januari 1991 ini. Bagi Ria, pria dan wanita sangat berbeda dalam berpenampilan. Tetapi dalam pekerjaan dan isi otak, baginya tidak ada perbedaan antar kedua jenis makhluk Tuhan. Terbukti, dirinya kuliah di fakultas Tekhnik, program studi Konversi Energi.

“Saya kuliah di fakultas dominan pria, saya tamat. Yang penting wanita harus memiliki sikap, tidak pandang bulu dalam berteman, jadi tetap nyaman di lingkungan mana saja,” tambahnya. Awalnya sangat berat menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa di fakultas yang dipilihnya tersebut. Sebab, sebagai wanita yang menjaga penampilan dan berprofesi sebagai model, dirinya terpaksa harus memegang las, turun ke bengkel mesin, ngikir dan lainnya. “Saya tidak malu kok, malah menikmati dengan jurusan fakultas yang saya pilih. Ini merupakan tugas saya sebagai mahasiswi, jadi harus dilakukan walau konsekuensinya saya harus berhenti sejenak dari dunia model,” ujarnya. Namun hal itu tidak membuat dirinya menyesal, malah sebaliknya, membuat dirinya mengerti dan memahami betapa beratnya tugas seorang pria. “Kuliah membuat saya memahami, bahwa tidak mudah menjadi pria, karena itu sebagai wanita kita juga harus menghormati pria, bukan takut,” lanjutnya.

Walau sering “digoda” oleh teman pria satu kuliahan, baginya itu bukan sebuah ejekan, melainkan sebuah penghargaan karena dianggap menarik di mata pria. “Cukup dibalas dengan senyum, tidak perlu cemberut atau marah, nanti malah disoraki. Itu yang maksud saya sangat penting wanita memiliki sikap, biar tidak salah dalam menanggapi sikap orang lain,” lanjutnya. Sikap cuek juga ditanamkannya saat menghadapi kaum Adam yang suka mengoda. Walau terkadang kesal, tetapi dia juga tidak berani menujukkan kekesalannya secara terbuka karena tak ingin menyinggung dan menyakiti hati orang lain. “Inilah kekurangan dari wanita yang selalu menggunakan hati dalam bertindak.

Tetapi sikap ini juga membuat wanita tahan banting dengan segala cobaan hidup, hebat kan wanita?” ujarnya. Awal tahun 2012, Ria akan melanjutkan perjalanan kariernya sebagai m o d e l . Kemenangannya sebagai Dewi Natur 2011, menjadikannya sebagai Brand Ambassador produk kecantikan rambut ini. Walau awalnya sang bunda tidak memberikan dukungan secara total, tetapi baginya itu bukan kendala, harus dijadikan spirit. “Mama dukung aku dengan kegiatan model aku.

Tetapi karena menang di Natur, aku harus jadi Brand Ambassador dan menetap di Jakarta, jadi mama ragu dengan aku. Tapi aku yakinkan mama, bahwa aku akan bertanggung jawab dengan segala apapun yang aku lakukan,” pungkasnya sambil tersenyum manis. (juli ramadhani rambe)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/