30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Nurhayati Subakat, Pendiri PT Paragon Technology and Innovation Berbagi Kisah Sukses

SUMUTPOS.CO – Untuk menjadi seorang entepreneur terdapat pengembangan soft skill di dalamnya. Apa yang diperlukan? Salah satu di antaranya harus selalu optimistis. Jika memang ada kesulitan, pasti ada jalan.

‘’Jadi, mental petarung yang harus dibangun sejak dini,’’ tegas Nurhayati Subakat, Pendiri PT Paragon Technology and Innovation pada sesi webinar kepada wartawan peduli pendidikan baru baru ini. Dikatakannya bahwa beberapa nilai penting yang ditekankan pada suksesnya seorang entepreneur di antaranya adalah nilai ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Lima nilai tersebut penting ditanamkan sejak kecil.

Kombinasi kelima nilai tersebut memungkinkan seseorang untuk terus berkembang dan bermanfaat bagi orang lain. ”Kebermanfaatan yang membuat kami terus ingin berkembang, mencari cara bertahan dan jalan baru,” ungkapnya.

Pada kesempatan tanya jawab melalui pesan WhatAps (6/5), sosok Pendiri PT Paragon yang merupakan perusahaan kosmetik Nasional terbesar di Indonesia itu menyampaikan bahwa ia pernah bercerita pada buku Biografinya.

Sosok wanita hebat yang masuk dalam daftar 25 Pebisnis Wanita memiliki dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes. Pada buku bercerita kan tentang dirinya, salah satu isinya mengenai 5 karakter yang ia simpulkan dalam perjuangan panjang merintis bisnis yang kini semakin kembang pesat di Tanah Air.

Ia mengakui, karakter ini telah dipupuk oleh
orang tua Nurhayati sejak kecil, semakin terbentuk di masa menuntut ilmu, dan
terbukti saat ia terapkan sebagai budaya dalam mengembangkan perusahaan. Kelima karakter tersebut adalah :

1. Ketuhanan

Adalah karakter pertama yang Nurhayati yakini sebagai nilai utama
yang perlu dipegang oleh setiap manusia, apapun perannya di dalam masyarakat. Dengan meyakini keberadaan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, setiap individu
akan menjalani hidup dengan bekerja secara optimis dan sungguh-sungguh karena keyakinan bahwa bekerja merupakan bagian dari ibadah.

Ia juga akan konsisten dalam
menjaga kejujuran, bertanggung jawab dan dapat dipercaya karena paham selalu ada Tuhan yang melihat dan mendengar di manapun ia berada.

Konsep Ketuhanan juga
membuat manusia akan senantiasa menghargai perbedaan keyakinan, seraya menebar kebaikan dan mencegah keburukan.

2. Kepedulian

Dimaknai menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kasih sayang. Karakter
Lpeduli membuat manusia senantiasa ingin memberi manfaat dan memberikan inspirasi positif kepada sesama dan lingkungan dalam setiap aktivitas . Selalu berupaya
untuk saling memahami dan saling peduli kepada semua pihak dalam tim atau organisasi.

3. Kerendahan hati (Humility),

Adalah bentuk kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini membuat Nurhayati selalu bersemangat dan rendah hati untuk belajar di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja.

Nurhayati menjelaskan bahwa menjalani hidup dengan
secukupnya, selalu mengoptimalkan sumber daya yang ada sesuai kebutuhan dan
keadaan tanpa berlebihan. Karakter ini juga diwujudkan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kepentingan bersama.

4. Ketangguhan (Grit),

Dimaknai sebagai berani untuk melangkah dan tidak takut untuk mencoba hal yang tidak biasa, sabar dalam menjalaninya dan pantang menyerah untuk mencapai
tujuan.

Ia menjelaskan, karakter ini melahirkan tekad yang kuat, disiplin dan ulet dalam menjalankan proses hingga tuntas, juga penuh semangat dalam menghasilkan karya-karya terbaik,
tanpa batas. Setiap kegagalan yang Nurhayati alami justru menjadi pembelajaran berharga untuk menjadi lebih baik di masa depan. Karakter ini membuatnya terus menjalani hidup dengan penuh suka cita dan daya juang tinggi.

5. Inovasi

Selalu mengembangkan hal baru yang lebih baik untuk memenuhi dan melampaui harapan orang lain juga menjadi karakter yang sangat penting bagi Nurhayati dan juga perusahaannya.

Pentingnya memiliki pemikiran yang visioner dan kreatif dalam menciptakan terobosan baru untuk menjadi yang terdepan. Berpikiran terbuka
dalam menggali dan mengolah beragam informasi di sekitar secara analitis dan sistematis.

Sikap antisipatif, gesit dan responsif terhadap perubahan juga telah
menjadikan Nurhayati bersama para karyawan PTI dapat mengembangkan perusahaan hingga seperti sekarang. Kini, Nurhayati bersama 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia menjadi satu kesatuan yang saling bekerja sama.

– Story Telling Berperan Krusial

Narasumber lainnya juga berbagi kiat sukses. Salah satunya lewat Story telling.

Story telling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita dengan maksud tertentu. Story telling memegang peranan 70 % dari keberhasilan seorang entepreneur.

Hal tersebut dikatakan oleh Narasumber, Toronata Tambun pada sesi webinar Fellowship Jurnalis Pendidikan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (FJP GWPP) Batch IV. Ia menyampaikan bahwa sisanya dipengaruhi oleh faktor Content 10% dan Writing 20%.

Sosok yang dikenal sebagai Founder and Director Aren Energy Investment menyampaikan kepada peserta bahwa story telling diperlukan untuk berkomunikasi dengan calon investor, konsumen serta stake holders bisnis seorang entepreneur.

“Wartawan punya kemampuan yang tidak atau jarang dimiliki masyarakat pada umumnya, yakni kemampuan story telling. Wartawan juga punya peluang besar untuk terjun di bidang entrepreneur dengan kemampan tellingnya itu,” ungkap Toronata Founder perusahaan oil & gas yang berkedudukan di Singapura.
(dat)

SUMUTPOS.CO – Untuk menjadi seorang entepreneur terdapat pengembangan soft skill di dalamnya. Apa yang diperlukan? Salah satu di antaranya harus selalu optimistis. Jika memang ada kesulitan, pasti ada jalan.

‘’Jadi, mental petarung yang harus dibangun sejak dini,’’ tegas Nurhayati Subakat, Pendiri PT Paragon Technology and Innovation pada sesi webinar kepada wartawan peduli pendidikan baru baru ini. Dikatakannya bahwa beberapa nilai penting yang ditekankan pada suksesnya seorang entepreneur di antaranya adalah nilai ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Lima nilai tersebut penting ditanamkan sejak kecil.

Kombinasi kelima nilai tersebut memungkinkan seseorang untuk terus berkembang dan bermanfaat bagi orang lain. ”Kebermanfaatan yang membuat kami terus ingin berkembang, mencari cara bertahan dan jalan baru,” ungkapnya.

Pada kesempatan tanya jawab melalui pesan WhatAps (6/5), sosok Pendiri PT Paragon yang merupakan perusahaan kosmetik Nasional terbesar di Indonesia itu menyampaikan bahwa ia pernah bercerita pada buku Biografinya.

Sosok wanita hebat yang masuk dalam daftar 25 Pebisnis Wanita memiliki dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes. Pada buku bercerita kan tentang dirinya, salah satu isinya mengenai 5 karakter yang ia simpulkan dalam perjuangan panjang merintis bisnis yang kini semakin kembang pesat di Tanah Air.

Ia mengakui, karakter ini telah dipupuk oleh
orang tua Nurhayati sejak kecil, semakin terbentuk di masa menuntut ilmu, dan
terbukti saat ia terapkan sebagai budaya dalam mengembangkan perusahaan. Kelima karakter tersebut adalah :

1. Ketuhanan

Adalah karakter pertama yang Nurhayati yakini sebagai nilai utama
yang perlu dipegang oleh setiap manusia, apapun perannya di dalam masyarakat. Dengan meyakini keberadaan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, setiap individu
akan menjalani hidup dengan bekerja secara optimis dan sungguh-sungguh karena keyakinan bahwa bekerja merupakan bagian dari ibadah.

Ia juga akan konsisten dalam
menjaga kejujuran, bertanggung jawab dan dapat dipercaya karena paham selalu ada Tuhan yang melihat dan mendengar di manapun ia berada.

Konsep Ketuhanan juga
membuat manusia akan senantiasa menghargai perbedaan keyakinan, seraya menebar kebaikan dan mencegah keburukan.

2. Kepedulian

Dimaknai menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kasih sayang. Karakter
Lpeduli membuat manusia senantiasa ingin memberi manfaat dan memberikan inspirasi positif kepada sesama dan lingkungan dalam setiap aktivitas . Selalu berupaya
untuk saling memahami dan saling peduli kepada semua pihak dalam tim atau organisasi.

3. Kerendahan hati (Humility),

Adalah bentuk kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini membuat Nurhayati selalu bersemangat dan rendah hati untuk belajar di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja.

Nurhayati menjelaskan bahwa menjalani hidup dengan
secukupnya, selalu mengoptimalkan sumber daya yang ada sesuai kebutuhan dan
keadaan tanpa berlebihan. Karakter ini juga diwujudkan dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kepentingan bersama.

4. Ketangguhan (Grit),

Dimaknai sebagai berani untuk melangkah dan tidak takut untuk mencoba hal yang tidak biasa, sabar dalam menjalaninya dan pantang menyerah untuk mencapai
tujuan.

Ia menjelaskan, karakter ini melahirkan tekad yang kuat, disiplin dan ulet dalam menjalankan proses hingga tuntas, juga penuh semangat dalam menghasilkan karya-karya terbaik,
tanpa batas. Setiap kegagalan yang Nurhayati alami justru menjadi pembelajaran berharga untuk menjadi lebih baik di masa depan. Karakter ini membuatnya terus menjalani hidup dengan penuh suka cita dan daya juang tinggi.

5. Inovasi

Selalu mengembangkan hal baru yang lebih baik untuk memenuhi dan melampaui harapan orang lain juga menjadi karakter yang sangat penting bagi Nurhayati dan juga perusahaannya.

Pentingnya memiliki pemikiran yang visioner dan kreatif dalam menciptakan terobosan baru untuk menjadi yang terdepan. Berpikiran terbuka
dalam menggali dan mengolah beragam informasi di sekitar secara analitis dan sistematis.

Sikap antisipatif, gesit dan responsif terhadap perubahan juga telah
menjadikan Nurhayati bersama para karyawan PTI dapat mengembangkan perusahaan hingga seperti sekarang. Kini, Nurhayati bersama 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia menjadi satu kesatuan yang saling bekerja sama.

– Story Telling Berperan Krusial

Narasumber lainnya juga berbagi kiat sukses. Salah satunya lewat Story telling.

Story telling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita dengan maksud tertentu. Story telling memegang peranan 70 % dari keberhasilan seorang entepreneur.

Hal tersebut dikatakan oleh Narasumber, Toronata Tambun pada sesi webinar Fellowship Jurnalis Pendidikan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (FJP GWPP) Batch IV. Ia menyampaikan bahwa sisanya dipengaruhi oleh faktor Content 10% dan Writing 20%.

Sosok yang dikenal sebagai Founder and Director Aren Energy Investment menyampaikan kepada peserta bahwa story telling diperlukan untuk berkomunikasi dengan calon investor, konsumen serta stake holders bisnis seorang entepreneur.

“Wartawan punya kemampuan yang tidak atau jarang dimiliki masyarakat pada umumnya, yakni kemampuan story telling. Wartawan juga punya peluang besar untuk terjun di bidang entrepreneur dengan kemampan tellingnya itu,” ungkap Toronata Founder perusahaan oil & gas yang berkedudukan di Singapura.
(dat)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/