30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kasat Reskrim Pusing

Foto: Well/PM Mobil Luxio ditemukan di Jalan Sei Selayang, Medan Baru. Uang Rp2 miliar itu sudah raib.
Foto: Well/PM
Mobil Luxio ditemukan di Jalan Sei Selayang, Medan Baru. Uang Rp2 miliar itu sudah raib.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kasus pencurian mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang membawa uang miliaran rupiah hingga kini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Medan. Namun, kepolisian yang menangani kasus ini masih bungkam dan enggan memberikan keterangan terkait perkembangannya.

Padahal, mobil itu telah ditemukan terparkir di tepi Jalan Sei Asahan, Medan Baru, Minggu (31/8) malam sekira pukul 22.30 WIB. Selain itu, sang sopir bernama Zulhamdi turut diamankan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang ditemui Sumut Pos Senin (1/9) siang, tak mau memberikan keterangan lebih jauh. Saat dilontarkan beberapa pertanyaan, Bram tak banyak menjawabnya.

“Sudah-sudah ya, ‘orang dalam’. Pusing saya,” ucap mantan penyidik KPK ini sembari berjalan menuju ruang kerjanya. Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang dikonfirmasi via selulernya tak bersedia memberikan keterangannya. Begitu juga Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasribu yang dihubungi berkali-kali tak mengangkat telepon genggamnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alexander Piliang mengaku, kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun ia tak berani berkomentar lebih jauh. “Masih dalam proses. Langsung saja konfirmasi sama kapolsek,” jawabnya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait jumlah pasti uang yang dibawa kabur pelaku yang dikabarkan tiga orang.

Namun, Chandra Lesmana, rekan Zulhamdi sempat mengatakan, pihaknya sudah mengisi enam mesin ATM yaitu di dekat Indo Grosir Jalan Sisingamangaraja sebesar Rp500 juta, mesin ATM kawasan Amplas dekat SPBU Rp700 juta, dua ATM di dekat Swalayan Maju Bersama Rp400 juta dan Rp500 juta, ATM dekat Swalayan Ramayana Teladan Rp800 juta dan mesin ATM di Carefour Plaza Medan Fair sebesar Rp800 juta. Setelah itu, rencananya pengisian uang di mesin ATM tersebut akan dilanjutkan di tujuh lokasi.

Sementara Ditreskrimsus Polda Sumut akan mengaudit PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) terkait hilangnya mobil berisi uang miliaran rupiah milik perusahan yang menjadi vendor ATM itu. Hal itu disampaikan Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Dedi Irianto ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (1/9) sore.

Dikatakan Dedi, hal itu untuk memeriksa sistem operasional di perusahaan itu, karena beberapa kali terkait dengan tindak kriminal.

“Akan kita audit PT SSI itu. Namun, sebelumnya kita akan rapat dulu dengan Ditbinmas, Ditsabhara dan Biro Operasional. Masak mobil membawa uang miliaran rupiah begitu bisa hilang, bagaimanan pengamanannya,” ungkap Dedi singkat.

Lebih lanjut, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu tidak menampik kecurigaan pihaknya terhadap orang dalam. Namun, dikatakannya, pihaknya masih melakukan pendalaman soal hal itu. Begitu juga dengan 8 orang tersangka pembobol ATM di sejumlah wilayah di Sumut yang berhasil ditangkap pihaknya pada 21 April lalu, akan diintrogasi ulang. Dikatakannya, hal itu mengingat para tersangka itu, merupakan karyawan dan mantan karyawan PT SSI.

“Kalau kecurigaan ada, segala kemungkinan bisa terjadi. Untuk itu, akan kita kembangkan, setidaknya melalui orang-orang yang sebelumnya kita tangkap, terkait pembobolan ATM yang mereka merupakan orang dalam perusahaan yang menjadi vendor ATM itu sendiri,” sambung Dedi.

Saat disinggung identitas pelaku, Dedi mengaku belum memegang identitas tersebut. Namun, Dedi tampak tersenyum dan mengaku akau membackup Plresta Medan untuk mengungkap kasus itu. Bahkan, diakuinya kalau mulai dari awal kejadian, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian dan sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan, hingga saat ini.

“Untuk itu, peran serta masyarakat, tetap kita butuhkan. Dengan informasi masyarakat, akan sangat berharga bagi kita, untuk dapat mengungkap kasus ini,” tandas Dedi mengakhiri. (ris/ain/adz)

Foto: Well/PM Mobil Luxio ditemukan di Jalan Sei Selayang, Medan Baru. Uang Rp2 miliar itu sudah raib.
Foto: Well/PM
Mobil Luxio ditemukan di Jalan Sei Selayang, Medan Baru. Uang Rp2 miliar itu sudah raib.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kasus pencurian mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 milik PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang membawa uang miliaran rupiah hingga kini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Medan. Namun, kepolisian yang menangani kasus ini masih bungkam dan enggan memberikan keterangan terkait perkembangannya.

Padahal, mobil itu telah ditemukan terparkir di tepi Jalan Sei Asahan, Medan Baru, Minggu (31/8) malam sekira pukul 22.30 WIB. Selain itu, sang sopir bernama Zulhamdi turut diamankan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang ditemui Sumut Pos Senin (1/9) siang, tak mau memberikan keterangan lebih jauh. Saat dilontarkan beberapa pertanyaan, Bram tak banyak menjawabnya.

“Sudah-sudah ya, ‘orang dalam’. Pusing saya,” ucap mantan penyidik KPK ini sembari berjalan menuju ruang kerjanya. Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang dikonfirmasi via selulernya tak bersedia memberikan keterangannya. Begitu juga Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasribu yang dihubungi berkali-kali tak mengangkat telepon genggamnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alexander Piliang mengaku, kasusnya masih dalam penyelidikan. Namun ia tak berani berkomentar lebih jauh. “Masih dalam proses. Langsung saja konfirmasi sama kapolsek,” jawabnya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait jumlah pasti uang yang dibawa kabur pelaku yang dikabarkan tiga orang.

Namun, Chandra Lesmana, rekan Zulhamdi sempat mengatakan, pihaknya sudah mengisi enam mesin ATM yaitu di dekat Indo Grosir Jalan Sisingamangaraja sebesar Rp500 juta, mesin ATM kawasan Amplas dekat SPBU Rp700 juta, dua ATM di dekat Swalayan Maju Bersama Rp400 juta dan Rp500 juta, ATM dekat Swalayan Ramayana Teladan Rp800 juta dan mesin ATM di Carefour Plaza Medan Fair sebesar Rp800 juta. Setelah itu, rencananya pengisian uang di mesin ATM tersebut akan dilanjutkan di tujuh lokasi.

Sementara Ditreskrimsus Polda Sumut akan mengaudit PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) terkait hilangnya mobil berisi uang miliaran rupiah milik perusahan yang menjadi vendor ATM itu. Hal itu disampaikan Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Dedi Irianto ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (1/9) sore.

Dikatakan Dedi, hal itu untuk memeriksa sistem operasional di perusahaan itu, karena beberapa kali terkait dengan tindak kriminal.

“Akan kita audit PT SSI itu. Namun, sebelumnya kita akan rapat dulu dengan Ditbinmas, Ditsabhara dan Biro Operasional. Masak mobil membawa uang miliaran rupiah begitu bisa hilang, bagaimanan pengamanannya,” ungkap Dedi singkat.

Lebih lanjut, Perwira Polisi dengan pangkat 3 melati di pundaknya itu tidak menampik kecurigaan pihaknya terhadap orang dalam. Namun, dikatakannya, pihaknya masih melakukan pendalaman soal hal itu. Begitu juga dengan 8 orang tersangka pembobol ATM di sejumlah wilayah di Sumut yang berhasil ditangkap pihaknya pada 21 April lalu, akan diintrogasi ulang. Dikatakannya, hal itu mengingat para tersangka itu, merupakan karyawan dan mantan karyawan PT SSI.

“Kalau kecurigaan ada, segala kemungkinan bisa terjadi. Untuk itu, akan kita kembangkan, setidaknya melalui orang-orang yang sebelumnya kita tangkap, terkait pembobolan ATM yang mereka merupakan orang dalam perusahaan yang menjadi vendor ATM itu sendiri,” sambung Dedi.

Saat disinggung identitas pelaku, Dedi mengaku belum memegang identitas tersebut. Namun, Dedi tampak tersenyum dan mengaku akau membackup Plresta Medan untuk mengungkap kasus itu. Bahkan, diakuinya kalau mulai dari awal kejadian, dirinya langsung turun ke lokasi kejadian dan sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan, hingga saat ini.

“Untuk itu, peran serta masyarakat, tetap kita butuhkan. Dengan informasi masyarakat, akan sangat berharga bagi kita, untuk dapat mengungkap kasus ini,” tandas Dedi mengakhiri. (ris/ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/