30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kaki Terlilit Tali Pancing dan Jatuh, Nelayan Tenggelam di Laut Belawan

Ilustrasi nelayan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nelayan, Rahmayadi Syahputra (28), jatuh ke laut dari Kapal Pahala II, saat mencari ikan di Perairan Bouy 1, Belawan. Akibatnya, warga Bagan Deli, Belawan ini, dikabarkan tenggelam.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Kota Medan, M Isa Al Basir mengatakan, tenggelamnya nelayan asal Belawan itu, terjadi pada Jumat (29/11) lalu. Saat itu, mereka berjumlah 6 orang, melaut untuk mencari ikan.

Tidak jauh dari bibir Pantai Belawan, korban yang sedang memancing ikan, terjatuh ke laut. Teman-teman korban berusaha menyelamatkan dengan melompat ke laut, namun korban tertarik ke dasar laut.

“Info yang kami terima, tali pancing itu telilit di kaki korban saat ikan sangkut di mata pancingnya. Jadi, korban tertarik ke dalam laut,” ungkap Basir, Minggu (1/12).

Saat ini, lanjut Basir, Kapal SAR 203 Medan dan sejumlah nelayan, masih melakukan pencarian di lokasi jatuhnya korban, di perairan Bouy 1 Belawan, hingga Kualabesar, Kabupaten Langkat. “Pencarian masih dilakukan, sampai saat ini jenazahnya belum ditemukan. Harapannya, jenazah korban segera ditemukan, karena keluarga sudah menunggu di rumah duka,” jelasnya.

Terpisah, Komandan Kapal SAR 203 Medan Dalon Pasaribu, membenarkan pihaknya telah bergerak dari Pelabuhan Belawan sejak Sabtu lalu, setelah diterima laporan adanya nelayan yang jatuh.

Selain itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan Toto Mulyonome, kepada Tim Rescue KN 01 RB (Rescue Boat), memerintahkan untuk melaksanakan Operasi SAR. Hingga Minggu (1/12) pagi, pencarian terhadap sosok korban masih dilanjutkan Tim SAR, maupun sejumlah kapal-kapal ikan yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan. (fac/saz)

Ilustrasi nelayan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nelayan, Rahmayadi Syahputra (28), jatuh ke laut dari Kapal Pahala II, saat mencari ikan di Perairan Bouy 1, Belawan. Akibatnya, warga Bagan Deli, Belawan ini, dikabarkan tenggelam.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Kota Medan, M Isa Al Basir mengatakan, tenggelamnya nelayan asal Belawan itu, terjadi pada Jumat (29/11) lalu. Saat itu, mereka berjumlah 6 orang, melaut untuk mencari ikan.

Tidak jauh dari bibir Pantai Belawan, korban yang sedang memancing ikan, terjatuh ke laut. Teman-teman korban berusaha menyelamatkan dengan melompat ke laut, namun korban tertarik ke dasar laut.

“Info yang kami terima, tali pancing itu telilit di kaki korban saat ikan sangkut di mata pancingnya. Jadi, korban tertarik ke dalam laut,” ungkap Basir, Minggu (1/12).

Saat ini, lanjut Basir, Kapal SAR 203 Medan dan sejumlah nelayan, masih melakukan pencarian di lokasi jatuhnya korban, di perairan Bouy 1 Belawan, hingga Kualabesar, Kabupaten Langkat. “Pencarian masih dilakukan, sampai saat ini jenazahnya belum ditemukan. Harapannya, jenazah korban segera ditemukan, karena keluarga sudah menunggu di rumah duka,” jelasnya.

Terpisah, Komandan Kapal SAR 203 Medan Dalon Pasaribu, membenarkan pihaknya telah bergerak dari Pelabuhan Belawan sejak Sabtu lalu, setelah diterima laporan adanya nelayan yang jatuh.

Selain itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan Toto Mulyonome, kepada Tim Rescue KN 01 RB (Rescue Boat), memerintahkan untuk melaksanakan Operasi SAR. Hingga Minggu (1/12) pagi, pencarian terhadap sosok korban masih dilanjutkan Tim SAR, maupun sejumlah kapal-kapal ikan yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan. (fac/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/