Site icon SumutPos

Brankas KPU Binjai Hilang, Isinya Rp250 Juta

Brankas-Ilustrasi
Brankas-Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Binjai, di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, dibobol maling, Senin (2/11) sekitar pukul 02.00 Wib. Akibatnya, brankas milik KPU Binjai berisi uang tunai Rp250 juta dan ratusan hologram untuk keperluan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Binjai 9 Desember mendatang, hilang.

Divisi Logistik KPU Binjai, Chaisal Andrio mengatakan, hilangnya brankas diketahui pukul 10.00 Wib. Saat itu seorang petugas KPU ingin mengambil uang ke brankas untuk keperluan administrasi.

Dia terkejut melihat berankas ukuran 20×30 centimeter tersebut sudah tidak ada ditempat. Temuan ini langsung dilaporkan ke Komisioner KPU Binjai. Komisioner melaporkan peristiwa ini ke Polres Binjai. Polisi yang menerima laporan langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.

Hingga kemarin, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dan terus melakukan penyelidikan. Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Bambang Tarigan mengatakan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak Reskrim Polres Binjai, kuat dugaan pelaku pembobol brankas milik KPU Binjai dilakoni oleh orang dalam.

Hal ini, lanjut dia, terlihat dari kondisi pintu ruangan tempat penyimpanan brankas yang sidikitpun tidak mengalami kerusakan.

“Kalau kita lihat dari olah TKP tadi, kuat dugaan hilangnya brankas KPU ada permainan orang dalam. Kita lihat tak satu pun pintu ruangan yang rusak, berarti, yang mengambil itu memiliki kunci pintu ruangan tersebut,” ujar mantan Kanit Tipikor Polres Binjai.

Brankas berisi uang tunai Rp250 juta dan 1.191 kertas hologram pilkada yang akan di bagi ke 397 TPS di Kota Binjai. Polisi sudah memeriksa ruangan bendahara dan memeriksa sedikitnya lima orang dari bagian keuangan KPU yang selalu berada di ruangan dan memegang kunci pintu rungan tersebut.

“Kita sudah periksa sejumlah saksi, dari keterangan ini akan kita lakukan terus penyelidikan sampai kasus ini terungkap,” ungkapnya.Mantan ketua KPU Binjai, Agus Susanto mengaku keadian itu merupakan kelalaian pegawainya. “Tadi sudah saya konfirmasi sama polisi di sana katanya tidak ada kerusakan, berarti ada dugaan orang dalam. Kalaulah ada orang dalam berarti, ada kelalaian ketika melakukan rekruitmen pegawai honornya,” jelasnya.

Seperti yang ia ketahui dasar-dasar rekruitmen pegawai honorer tersebut sebagai komisioner KPU harus mengetahui siapa yang mereka pekerjaan dan tidak boleh asal saja. Kalaulah ada musuh dalam selimut di tubuh KPU bagaimana mereka menyelenggarakan pilkada, sedangkan di dalam kantornya saja tidak bisa diamankan.

“Kalau yang ini saja mereka tidak bisa amankan, bagaimana mereka mengamankan perhelatan pilkada yang begitu besar,” jelasnya.

Saat ini yang ia khawatirkan hilangnya hologram tersebut dan bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Saat ini yang jadi pertanyaan saya, kenapa yang dihilangkan si pencuri itu hologram. Berarti si pencuri ini sangat mengerti fungsi dan kegunaan hologram itu,” terangnya.

Dengan kehilangan tersebut, yang harus diperiksa itu Ketua KPU Herry Dani sampai dengan ke satpam oleh polres.

“Kalau lah nanti misalnya spesifikasi yang dibuat oleh KPU Binjai, spek yang standar sesuai dengan yang di atur PKPU, bagaimana nanti KPU mencetak ulang. Apakah mereka akan tahu bedanya dengan yang hilang itu sama yang dicetak baru,” ucapnya.

Ketika ditanya, apakah hologram itu kecepatan dicetak oleh KPU Binjai, sedangkan pilkada Binjai masih satu bulan lagi. Ia mengaku heran dan menjadi tanda tanya.

“Setahu saya, barang cetakan itu biasanya dicetak satu kali tahapan, mulai dari surat suara, formulir-formulir hingga hologram itu satu kesatuan dan hanya sekali tender saja,” ucapnya. (bam)

Exit mobile version