Hal itulah yang membuat Butet (32) jatuh hati. Perempuan asal Kecamatan Blimbing, Kota Malang, itu kemudian dipersunting Tongat.
Namun, kebiasaan Tongat yang doyan main perempuan pun tidak pernah hilang. Suatu ketika, Tongat bersama teman-temannya sesama pengusaha pergi ke tempat hiburan malam.
Seperti biasa, Tongat dan teman-temannya memilih perempuan seksi untuk menemani mereka bernyanyi di ruang karaoke.
Ternyata, di antara deretan perempuan seksi dan bahenol itu ada Karin (30), pemandu lagu yang merupakan mantan kekasih Tongat semasa SMA.
Awalnya, Tongat canggung saat ditemani Karin di ruang karaoke. Namun, setelah ditemani bernyanyi 3–4 lagu, Tongat makin akrab dengan Karin. Mereka seolah-olah masih mengingat masa-masa indah semasa SMA dulu.
Setelah itu, mereka rajin bertemu. Setiap kali bertemu, mereka selalu hohohihi. Tongat juga selalu memberi uang belanja kepada Karin setelah begituan. Bagi Tongat, uang tidak ada artinya dibandingkan dengan kemolekan tubuh Karin.
Berapa pun uang akan dia keluarkan demi mendapatkan sentuh terus nikmat kemudian (STNK) dari Karin. Bahkan, demi mengejar cinta bermalam-malam dengan Karin, Tongat kerap tidak pulang ke rumah. Tongat beralasan lembur kerja agar tidak dicurigai Butet.
Namun, sepandai-pandainya Tongat menyimpan bangkai, tetap bau busuknya akan tercium juga. Butet yang tidak tahan dengan ulah suaminya akhirnya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Kota Malang.
Butet memilih mengakhiri rumah tangganya karena alergi dengan pengkhianatan cinta suaminya.
”Mending cerai saja daripada terus begini (diselingkuhi),” kata Butet beberapa waktu lalu. (Fajrus Shiddiq/Mahmudan/Dwi Lindawati/Radar Malang/JPNN)