Site icon SumutPos

Nelayan Temukan Kotak Pakaian ABK

Pakaian ABK yang ditemukan nelayan.

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Sudah 34 hari Kapal Motor (KM) Mega Top III belum juga ditemukan. Kabar para kru juga belum jelas juga. Hanya saja, pada Senin (5/2/2018) dini hari, informasi terbaru datang.

Ini setelah KM Alam Jaya yang sandar di dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga membawa satu blong atau tempat menyimpan barang-barang berwarna putih yang diduga milik salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Mega Top III. Isinya adalah pakaian, handuk, mantel hujan dan alat-alat pancing.

Setelah diperlihatkan kepada para keluarga ABK, Nur Paima, istri Rahmad Syahputra Tanjung, salah satu ABK KM Mega Top III, memastikan bahwa itu benar milik suaminya.

“Iya, memang ini blong suamiku,” katanya sambil menangis histeris, di kantor Satuan Polisi Air Sibolga, Senin (5/2/2018) seperti dilansir New Tapanuli (grup POSMETRO MEDAN).

Menurut Ucok Korem, salah seorang ABK Sri Rahayu, yang pertama kali menerima informasi penemuan blong tersebut menjelaskan bahwa KM Alam Jaya menerima blong dari KM Serasi. Artinya, yang menemukan blong bukan KM Alam Jaya dan KM Serasi. KM Serasi juga memperoleh blong tersebut dari sebuah kapal pompong atau kapal kecil.

“Kami menerima informasi dari KM Serasi, Jumat (2/2) sekira pukul 10 pagi, pas posisi kami di sekitar Asin Sinabang, menuju pulang ke Sibolga. Posisi KM Serasi waktu itu di seputaran Gunungsitoli. Katanya mereka (KM Serasi) dititip sebuah blong oleh sebuah kapal pompong. Karena saat itu KM Serasi belum mau balik ke Sibolga. Jadi dikontak kapal yang mau pulang. Nggak ada dibilang kapan kapal pompong menemukannya dan dari mana mereka dapat blong itu. Nggak mungkin kami jumpai ke sana. Mereka menghubungi kami karena kebetulan, kami satu toke dengan KM Mega Top III,” pungkasnya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Alisman Tanjung dan Herlan Saputra Nasution, juga rekan satu kerja Amat di tangkahan Sinar Mas.

“Blong ini sudah 1 tahun kujual sama si Amat. Waktu itu blongku ada 2. 1 kupakai dan 1 lagi dipinjam si Herlan. Kemudian, datang si Amat, kubelilah itu katanya. Dibayarlah Rp100 ribu,” terang Alisman diamini Herlan.

Menurut Alisman, sebelumnya mereka kerja satu kapal dengan Amat di KM Sri Rahayu. Sekitar 3 bulan lalu, Amat pindah ke KM Mega Top III. Selama kerja di KM Sri Rahayu, mereka ingat kalau pakaian dan handuk yang ada dalam blong tersebut sering dipakai Amat. “Baru 3 atau 4 bulan dia pindah ke Mega Top. Sebelumnya, kami sama di KM Sri Rahayu. Kalau pakaian ini memang punya si Amat, kan sering ditunjukkan di kapal waktu kami sama,” kata Alisman.

Diterangkan, setiap ABK memiliki 1 sampai 2 blong yang dijadikan tempat menyimpan barang-barang.

“Memang ada juga ABK yang nggak punya blong. Di blong inilah pakaian yang sudah kering disimpan. Alat-alat mandi dan pancing juga,” terangnya.

Herlan mengatakan, berdasarkan temuan tersebut, KM Mega Top III diduga karam.

“Kalau menurut pengalaman kami sebagai nelayan, kalau sudah ditemukan blong ini, prediksi kami memang kapalnya sudah karam. Tapi kita nggak bisa memastikan, hanya prediksi saya saja sebagai nelayan,” pungkasnya. (ts/ara/nt/jpg/nin/ras)

Exit mobile version