Site icon SumutPos

Lempar Anjing Tetangga Pakai Batu, Nyaris Ditikam

Foto: Udin/PM
Nurdiansyah, (27) mengadukan tetangganya Gading Manurung ke kantor Mapolsek Percut Seituan, Minggu (7/5) sore, karena terlibat cekcok bahkan nyaris ditikam pasca dirinya melempar anjing tetangga dengan batu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya gara-gara ulah 6 anjing, hubungan bertetangga antara M. Nurdiansyah (27) dan Gading Manurung (50) rusak, bahkan berujung ke kantor polisi. Keduanya terlibat cekcok bahkan nyaris terjadi penikaman jika warga tidak cepat melerai.

Ini diungkap Nurdiansyah saat mendatangi Mapolsek Percut Seituan, Minggu (7/5) sore.

Disebutkan warga Jalan Pertiwi Baru Letda Sujono, Medan Tembung, ini bahwa pertengkarannya dengan Manurung terjadi pada Jumat (28/4) pagi lalu.

Kala itu saat hendak membeli sarapan pagi, dia tiba-tiba dikejar 6 ekor anjing peliharaan Manurung. Takut, dia lantas mengambil batu dan melempar anjing tersebut. Dan tindakannya itu dilihat Manurung.

“Kok kau lempar anjingku. Kalau mati nanti cemana,” ujar Nurdiansyah mengulang teriakan Manurung.

“Daripada mati aku, bagus anjingmu yang mati” jawabnya ketus.

Jawaban itu membuat Manurung yang memang jauh lebih tua, marah. Diduga merasa diremehkan pria seumuran cucunya, pria tua ini menantang Nurdiansyah.

“Sini kau, kutikam kau nanti ya,” sebut Nurdiansyah mengulang tantangan Manurung.

Kalimat serupa dikatakan Manurung hingga tiga kali. Dan pada tantangan ketiga, Nurdiansyah mendatangi pria tua tersebut. “Pas kudatangi, terus dijambaknya rambutku. Sudah sempat dikeluarkannya pisau,” aku Nurdiansyah.

Tetangga yang melihat kejadian itu langsung datang melerai. Besoknya, Sabtu (29/4) pukul 09:00 wib, Manurung mendadak menghadangnya saat hendak pergi kerja bersama ibunya. “Apa mau kau,” kata Manurung.

Tak puas, Manurung mendekati lalu memukul dada serta bibirnya sebanyak dua kali. “Di depan aku ditonjok mukaknya, ya menjerit lahh aku dek,” timpal ibu korban saat di Polsek.

Setelah mereka terlibat percekcokan, Nurdiansyah bergegas ke RS Haji untuk visum.

“Sering kami ribut sama dia dek, gara gara anjing. Si Gading itu memang sepele orangnya. Sempat juga kemarin dia ditegur sama kepling gara-gara anjingnya, namun dilawannya,” beber ibu korban.

Usai visum, Nurdiansyah mendatangi Mapolsek Percut Seituan untuk mengadu. Hanya saja kata petugas SPK, laporannya belum bisa diterima karena tidak adanya saksi. Berikutnya, dia bergegas pulang. “Nggak ada yang mau jadi saksi, padahal tetangga tetangga itu banyak yang melihat,” sebut Nurdiansyah.

Puncaknya, kemarin (7/5) sekira pukul 15:00 wib, dia bersama ibunya kembali mendatangi Mapolsek Percut Seituan dengan membawa seorang saksi dan seorang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

“Inilah datang lagi kami ke Polsek. Baru dapat saksinya. Terus kami bawa orang Lembaga Hukum, biar cepat dia ditangkap. Nggak nyaman lagi kami tinggal di situ,” pungkasnya.(cr8/ras)

Exit mobile version