MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Mulai tahun 2017 hingga Oktober 2018, data pembunuhan meningkat 18 kasus.
Data Polda Sumut mencatat, hingga Oktober 2018, terdapat sebanyak 96 kasus pembunuhan. Sedangkan pada perideo yang sama tahun 2017, hanya terjadi 78 kasus.
Hal ini diungkapkan Kasubdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Poldasu, AKBP Maringan Simanjuntak.
“Ada kenaikan memang. Terdata 96 kasus. Ini sebuah fenomena yang jadi pertanyaan,” ungkapnya didampingi Kasubbag Analisis dan Evaluasi (Anev) Krimum, Kompol Yaqub kepada Sumut Pos, Rabu (7/11).
Dari angka itu, 98,5 persen berhasil diungkap oleh aparat Kepolisian.
“Dari 96 kasus, berhasil diungkap 94. Begitu pula dengan periode yang sama di tahun 2017, dimana dari 78 kasus pembunuhan yang terjadi ditambah 4 kasus lagi di 2016 juga berhasil kami ungkap,” katanya.
Banyak faktor menurut mantan Kapolsek Percut Seituan ini kenapa seseorang melakukan pembunuhan. Kebanyakan, kasus pembunuhan itu dipicu faktor sepele.
“Ada banyak faktor memang yang melatarbelakangi. Mulai dari tingkat pendidikan, emosional sampai masalah ekonomi bisa menyebabkan pelaku sampai nekat menghabisi nyawa seseorang,” jelasnya.
Faktor pendidikan juga menjadi dasar utama kenapa seseorang tega menghabisi nyawa orang lain. Kurangnya pendidikan, menjadikan orang menjadi mudah gelap mata hingga tak berpikir panjang apa dampaknya kedepan.
“Kebanyakan mereka yang kurang terdidik langsung memilih cara singkat untuk menyelesaikan masalahnya. Seperti dengan membunuh orang yang tidak sesuai dengan mereka,” tandasnya.
Hal ini, kata Maringan, perlu menjadi kajian. Tak bisa dianggap sepele. Menurutnya, perlu dipetakan akar masalah kenapa seseorang bisa melalukan pembunuhan.
“Setelah dipetakan diambil kesimpulan, terus apa solusinya. Itu dia. Jadi memang panjang kajiannya. Artinya semua pihak terkait ikut menekan angka pembunuhan di Sumut yang terus meningkat,” tuturnya.
Diketahui saat ini pihak Maringan tengah sibuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan di Laut Dendang, Percut Seituan. Kemudian penemuan mayat pria bertato di Serdang Bedagai yang diduga juga korban pembunuhan.
“Ya mudah-mudahan segera bisa kita ungkap. Mohon bantuan lah, khususnya untuk mayat yang di Sergai, sampai sekarang kita belum tahu siapa keluarganya,” pungkas Maringan.
Sementara, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto meminta masyarakat untuk dapat menyikapi hidup dengan lebih bijak.
“Masyarakat harus bijak lah. Jangan sedikit-dikit marah, harusnya kalau pun marah ya sedikit-dikit saja,” ujarnya saat disinggung angka pembunuhan yang meningkat.(dvs/ala)