Site icon SumutPos

Siswa SD Tewas Ditikam Paman, Terjadi Saat Korban sedang Belajar

NGELAYAT KORBAN: Kapolsek Sunggal Kompol Yudha (tengah) saat melayat ke rumah duka siswa kelas VI SD yang dibunuh pamannya sendiri.

SUMUTPOS.CO – Korban berinisial SRB (10), siswa kelas VI sekolah dasar (SD) tewas ditikam pamannya sendiri. Begitu sadisnya sang paman, aksi pembunuhan itu dilakukannya saat SRB sedang belajar di dalam ruang kelas Yayasan Baiti Jannati, Jalan Murai, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Selasa (9/8) pagi.

Aksi pembunuhan itu dibenarkan oleh Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo. Awalnya SRB mengikuti apel pagi bersama murid lainnya. Kemudian ia dan teman-temannya masuk ke kelas untuk membaca ayat-ayat Alquran. “Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung,” kata Waluyo.

Suasana kelas jadi gaduh, guru dan siswa yang ada di dalam berteriak histeris. Sementara Waluyo mendengar kebisingan itu langsung menuju ke lokasi. Memilukan, Waluyo mendapati SRB telah berlumuran darah dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya korban tak tertolong di saat perjalanan.

Sang Paman, diketahui bernama Rahmat (32) yang menurut keterangan anggota keluarga, SRB sering mendapat perlakuan kasar darinya. “Pernah dicekik juga sama dia (Rahmat). Tidak tahu masalahnya apa, padahal SRB rajin dan penurut,” terang Wanda, sepupu SRB.

Sementara itu, Nadya (25) yang merupakan kakak kandung SRB setelah mengantar adiknya ke sekolah, tak lama kemudian mendapat telepon dan mendapat berita duka ini. Kata Nadya, SRB selalu mendapat ancaman dari pamannya itu bahwa ia akan dibunuh.

“Saya yang antar ke sekolah, sama seperti hari hari biasanya. Adik saya pun masuk sekolah seperti biasa. Selang 30 menit guru sekolah menelepon Nadya untuk memberitahu bahwa adiknya tewas ditusuk,” terangnya. Takut ada korban lain, Nadya pun meminta pihak kepolisian segera menangkap Rahmat dan menghukumnya.

Diketahui, ibu SRB saat ini sedang bekerja di Malaysia. Sementara itu Rahmat pelaku pembunuh keponakannya usai melakukan aksinya langsung melarikan diri. Saat ini pihak kepolisian masih memburu pelaku. Adapun senjata yang menewaskan SRB berupa sebilah pisau dapur berukuran sekitar 20 centimeter. Pisau tersebut ditinggalkan Rahmat yang kabur setelah menikam keponakannya.

Kapolsek Sunggal Kompol Yudha yang datang ke rumah duka tempat SRB disemayamkan di Jalan Jambu, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang mengatakan telah mengantongi identitas pelaku. “Kami masih memburu pelaku. Untuk sementara identitas dan keluarga pelaku sudah diketahui,” kata Kompol Yudha.

Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Pihak keluarga juga akan dimintai keterangan lebih lanjut guna mencari titik terang kasus pembunuhan tersebut. Keberadaan Rahmat hingga kini masih terus dicari.

“Ya pastinya akan dihukum seadilnya. Kita juga turut berduka terhadap keluarga yang ditinggalkan,” pungkas Kapolsek Sunggal. (mag-3/azw)

Exit mobile version