Site icon SumutPos

Mantan Kepala Sekolah Dibunuh di Kamar Tidur

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Personil Kepolisian mengangkat jenazah Diana, korban pembunuhan di kediamannya di Jalan Bunga Kenanga Medan, Selasa (9/9).
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Personil Kepolisian mengangkat jenazah Diana, korban pembunuhan di kediamannya di Jalan Bunga Kenanga Medan, Selasa (9/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Baru satu jam ditinggal belanja, Diana boru Siagian (64) sudah tewas dengan kondisi leher terjerat kabel di kamar tidur rumahnya, Selasa (9/9) sekira pukul 10.45 WIB.

Temuan mayat istri mantan Kasi Perizinan Disperindag Deliserdang itu sontak menggemparkan warga Jl. Bunga Kenanga Lingkungan I, Kel. PB Selayang II, Kec. Medan Sunggal. Kuat dugaan, mantan Kepala SD Negeri di Siantar ini sengaja dibunuh. Pasalnya, hasil pemeriksaan petugas tak ada barang berharga milik nenek 14 cucu itu yang hilang.

Info dihimpun dari lokasi kejadian, jasad mengenaskan korban pertama kali ditemukan menantunya, Elisabet br Tarigan yang kala itu baru pulang belanja dari Pajak Pagi Padang Bulan. Pagi sebelum kejadian, Elisabet yang tinggal di Simalingkar ini memang sengaja datang karena dipanggil dan disuruh mertuanya belanja keperluan sehari-hari ke pajak. Sebelum pergi, Diana tak hanya memberikan uang, ia juga menyerahkan kunci dan menyuruh Elisabet mengunci pintu dan gerbang rumah dari luar.

Setelah melakukan perintah sang mertua, Elisabet pun pergi meninggalkan korban terkurung sendirian di rumah.

Namun sepulang belanja, Elisabet mengaku menemukan mertuanya telah tewas dengan kondisi leher terjerat kabel. Padahal, Elisabet mengaku baru sekitar satu jam meninggalkan korban. Bahkan sebelum pergi belanja, ia sempat mengajak korban ikut ke pajak.

“Tapi nggak mau dia (Diana-red). Dia bilang dia mau nyuci. Bahkan, dia juga memberikan kunci kepadaku,” kenang Diana sembari menangis. Syok melihat jasad korban, Elisabet spontan menjerit hingga mengundang perhatian warga sekitar.

Foto: Gatha Ginting/Repro
Foto Diana Br Siagian (semasa hidup) bersama suami.

Tak lama berselang, warga pun melaporkan kejadian itu pada Jummani, Kepala Lingkungan I, Kel. PB Selayang II, Kec. Medan Selayan, dan meneruskannya ke Polsek Sunggal. Kepada kru koran ini, Jummani mengatakan, siang itu dirinya sedang berada di Simpang Pos. “Tadi saya pas ikut acara pak wali. Disitu warga menelepon dan melaporkan pembunuhan itu. Makanya saya buru-buru datang,” ucapnya.

Tapi setiba di lokasi, Jummani mengaku tak sempat melihat posisi mayat korban di dalam kamarnya. “Tidak saya lihat. Tapi, informasinya tadi korban sendirian di rumah. Dan menantunyalah yang pertama kali menemukan,” pungkasnya.

Suami korban, Togar Simanjuntak (75) yang ditemui terpisah mengatakan, pagi itu ia pergi menghadiri acara seminar di Hotel Hermes Medan. “Karena hari ini dia (korban-red) mau belanja. Dihubunginyalah menantunya (Elisabet-red) yang tinggal di Simalingkar,” ucapnya.

Setelah tiba di rumah tersebut, tambah mantan Kasi Perizinan Disperindag Deliserdang itu, Diana kemudian memberikan uang dan meminta Elisabet berbelanja sembari memberikan kunci.

“Karena itulah menantunya pergi. Setelah selesai belanja, Elisabet melihat korban sudah seperti ini,” ungkapnya sedih. Kakek 14 orang cucu itu mengaku tak ada mendapat firasat buruk akan kematian istrinya. “Tadi sehat dia aku lihat sebelum aku pergi,” pungkasnya.

Petugas Polsek Sunggal dibantu Sat Reskrim Polresta Medan tampak sibuk di lokasi guna melakukan olah TKP. Namun sayang, petugas tidak menemukan tanda-tanda perampokan pada kasus itu. Selain tak ada barang berharga korban yang hilang, polisi juga tak menemukan kerusakan pada pintu dan jendela rumah korban. Polisi hanya menemukan sisa kabel yang digunakan pelaku untuk menjerat leher korban.

Usai melakukan olah TKP dan untuk keperluan otopsi, jenazah korban pun dibawa polisi ke RS Adam Malik Medan menggunakan mobil Shabara Polsek Sunggal.

Dari lokasi kejadian, polisi juga memeriksa 2 pria yang merupakan tetangga korban bernama Sahat dan Luis. Namun, banyaknya warga yang mengerumuni lokasi membuat petugas tak konsen. Karena itulah, petugas terpaksa membawa keduanya ke Polsek Sunggal untuk mendalami penyelidikan.

Keluarga korban yang berdatangan ke lokasi tampak tak henti-hentinya menangis histeris. Terpisah, Kapolsek Sunggal, AKP Aldi mengatakan, saat ini pihaknya belum menemukan motif perampokan dalam kasus ini. Kemungkinan besar korban sengaja dibunuh.

“Modusnya kita belum tahu. Kemungkinan bukan perampokan. Soalnya, tidak ada barang yang hilang, serta tidak ada kerusakan di rumah korban,” ucapnya. Disinggung apakah korban sengaja dibunuh oleh orang dekat? Aldi tak menyangkalnya. “Bisa jadi. Tapi kita belum tahu pasti,” ungkapnya.

Aldi juga mengaku turut mengamankan 2 pisau dari dapur rumah korban serta kain yang digunakan pelaku untuk mengikat kaki, serta sisa kabel yang digunakan pelaku untuk menjerat leher korban di garasi. “Sementara kedua orang itu masih kita jadikan saksi. Kita juga nanti akan minta keterangan Elisabet,” pungkasnya. (ind/deo)

Exit mobile version