26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Janda Tewas dengan Kondisi Leher Terjerat Kawat

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Elviyawati(34) warga Desa Adolina Pondok Cemara Dusun Tiga Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat di tempatnya bekerja Rumah Makan (RM) Kolam Pancing di Desa Penambean Dolok Masihul Kecamatan Bintangbayu Kabupaten Sergai, Minggu (12/7) sekitar pukul 09.330 WIB. Elviyawati ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Selain leher terjerat kawat, posisi korban tewas dalam keadaan duduk di kursi.

Informasi yang diperoleh Posmetro Medan (Grup Sumut Pos), Elviyawati ditemukan tewas oleh istri pemilik warung, Siti (48) di salah satu ruang rumah makan kolam pancing.

“Aku mau masuk ke warung pagi itu, tiba-tiba aku tengok dia terduduk di kursi, setelah didatangi ternyata dia sudah gak bernapas dan lehernya diikat kawat,” ucap warga warga Penambean Dolok Masihul ini.

Seorang warga setempat, Amin (48) mengaku sangat mengenal korban yang akrab dipanggil Wati itu. Menurut pria ini Wati merupakan sosok wanita yang ramah terhadap warga yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya.

“Aku gak pernah melihat dia ada cekcok dengan orang lain,yang setahu aku dia orangnya ramah,” kata ucap amin.

Amin berkeyakinan bahwa Wati tewas akibat dibunuh, karena cemburu lelaki yang mencintainya. “Soalnya dia itu cantik waktu mudanya, dan sampai sekarang juga cantik, tapi dia jarang nampak kami pulang kemari, dia kebanyakan waktunya bekerja di luar,” terangnya.

Sementara adik korban Muklis (30) menduga kalau kakaknya itu tewas dibunuh teman dekatnya. “Aku yakin kalau yang bunuh kakakku itu dibunuh pemilik warung itu, soalnya saat ditanya polisi keterangannya berbeda-beda,” beber Muklis.

Sebelum ditemukan tewas, kata Muklis, kakanya sempat menelpon anaknya yang tinggal bersamanya. Dalam percakapannya, Wati berpesan kepada anaknya bahwa hari Senin, dia berencana pulang. Muklis dan warga lainnya beranggapan bahwa pemilik warung, Ahmad Hadi (50) diduga sebagai pelaku pembunuh Wati. Alasannya, Ahmad Hadi memiliki cinta terpendam dengan Wati, karena cemburu mungkin pelaku nekat membunuhnya.

Kabag Humas Polres Sergai mengakui movtif kematian Wati diduga dibunuh pemilik warungnya.” Jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkari Tebingtinggi untuk diotopsi, setelah itu dibawa ke rumah duka,” terangnya.(red/smg/azw)

Pembunuhan-ilustrasi
Pembunuhan-ilustrasi

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Elviyawati(34) warga Desa Adolina Pondok Cemara Dusun Tiga Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat di tempatnya bekerja Rumah Makan (RM) Kolam Pancing di Desa Penambean Dolok Masihul Kecamatan Bintangbayu Kabupaten Sergai, Minggu (12/7) sekitar pukul 09.330 WIB. Elviyawati ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Selain leher terjerat kawat, posisi korban tewas dalam keadaan duduk di kursi.

Informasi yang diperoleh Posmetro Medan (Grup Sumut Pos), Elviyawati ditemukan tewas oleh istri pemilik warung, Siti (48) di salah satu ruang rumah makan kolam pancing.

“Aku mau masuk ke warung pagi itu, tiba-tiba aku tengok dia terduduk di kursi, setelah didatangi ternyata dia sudah gak bernapas dan lehernya diikat kawat,” ucap warga warga Penambean Dolok Masihul ini.

Seorang warga setempat, Amin (48) mengaku sangat mengenal korban yang akrab dipanggil Wati itu. Menurut pria ini Wati merupakan sosok wanita yang ramah terhadap warga yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya.

“Aku gak pernah melihat dia ada cekcok dengan orang lain,yang setahu aku dia orangnya ramah,” kata ucap amin.

Amin berkeyakinan bahwa Wati tewas akibat dibunuh, karena cemburu lelaki yang mencintainya. “Soalnya dia itu cantik waktu mudanya, dan sampai sekarang juga cantik, tapi dia jarang nampak kami pulang kemari, dia kebanyakan waktunya bekerja di luar,” terangnya.

Sementara adik korban Muklis (30) menduga kalau kakaknya itu tewas dibunuh teman dekatnya. “Aku yakin kalau yang bunuh kakakku itu dibunuh pemilik warung itu, soalnya saat ditanya polisi keterangannya berbeda-beda,” beber Muklis.

Sebelum ditemukan tewas, kata Muklis, kakanya sempat menelpon anaknya yang tinggal bersamanya. Dalam percakapannya, Wati berpesan kepada anaknya bahwa hari Senin, dia berencana pulang. Muklis dan warga lainnya beranggapan bahwa pemilik warung, Ahmad Hadi (50) diduga sebagai pelaku pembunuh Wati. Alasannya, Ahmad Hadi memiliki cinta terpendam dengan Wati, karena cemburu mungkin pelaku nekat membunuhnya.

Kabag Humas Polres Sergai mengakui movtif kematian Wati diduga dibunuh pemilik warungnya.” Jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkari Tebingtinggi untuk diotopsi, setelah itu dibawa ke rumah duka,” terangnya.(red/smg/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/