25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Memeng Siram Wajah Robi Pakai Air Keras

SOPIAN/SUMUT POS
RAWAT: Istri korban, Yunita mendampingi suaminya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit usai disiram air keras oleh sesama warga binaan Lapas Klas II Kota Tebingtinggi, Rabu (12/12).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Air keras bisa masuk dengan mudah ke dalam Lapas Klas II Kota Tebingtinggi. Terbukti, saat terjadi perkelahian, salah seorang warga binaan disiram air keras oleh warga binaan lain. Duh!

PERISTIWA terjadi di Lapas Kelas II B Jalan Pusara Pejuang, Kota Tebingtinggi, Rabu (12/12). Robi Sari (34) terpaksa harus menjalani perawatan di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Korban didampingi istrinya, Yunita Hartanti (28) warga Kampung Bicara, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi. Kepada awak media, Yunita mengatakan, kejadian ini berawal saat korban ditagih hutang oleh Memeng (30).

Karena belum memilik uang, korban belum bisa membayarnya. Tidak terima, Memeng kemudian menyiramkan air keras ke wajah korban. Wajah korban melepuh. Ia kemudian dilarikan ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

“Aku dikabari pihak Lapas Klas II bahwa suamiku sedang dirawat di Rumah Sakit Kumpulan Pane Tebingtinggi. Ada perkelahian antara penghuni Lapas,” kata Yunita.

“Ketika sampai di rumah sakit, kami terkejut melihat wajah suamiku sudah di perban (bungkus),” sambungnya.

Yunita sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia mengaku heran, mengapa bisa ada soda api di dalam lapas. Yunita menduga, seluruh petugas yang bekerja di Lapas Tebingtinggi ceroboh. “Saya tidak terima dengan kejadian ini,” tuturnya.

Saat media mengambil gambar korban, tiba-tiba seorang petugas Lapas Klas II Kota Tebingtinggi datang. Petugas itu menghardik para awak media. “Dari mana kalian, kok kalian foto-foto,” bentaknya.

Mendapat laporan dari anggota lapas, KPLP Lapas II Kota Tebingtinggi Chrisman Giliu langsung tiba di rumah sakit. Chrisman marah-marah dan sempat menolak badan salah satu wartawan. “Apa hak kalian memfoto, dia dalam masa penjagaan dan tahananku,” bentak Chrisman.

Kuat dugaan, pihak lapas takut media terlalu menyoal bagaimana air keras bisa masuk ke dalam lapas dengan penjagaan yang ketat.(ian/ala)

SOPIAN/SUMUT POS
RAWAT: Istri korban, Yunita mendampingi suaminya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit usai disiram air keras oleh sesama warga binaan Lapas Klas II Kota Tebingtinggi, Rabu (12/12).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Air keras bisa masuk dengan mudah ke dalam Lapas Klas II Kota Tebingtinggi. Terbukti, saat terjadi perkelahian, salah seorang warga binaan disiram air keras oleh warga binaan lain. Duh!

PERISTIWA terjadi di Lapas Kelas II B Jalan Pusara Pejuang, Kota Tebingtinggi, Rabu (12/12). Robi Sari (34) terpaksa harus menjalani perawatan di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Korban didampingi istrinya, Yunita Hartanti (28) warga Kampung Bicara, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi. Kepada awak media, Yunita mengatakan, kejadian ini berawal saat korban ditagih hutang oleh Memeng (30).

Karena belum memilik uang, korban belum bisa membayarnya. Tidak terima, Memeng kemudian menyiramkan air keras ke wajah korban. Wajah korban melepuh. Ia kemudian dilarikan ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

“Aku dikabari pihak Lapas Klas II bahwa suamiku sedang dirawat di Rumah Sakit Kumpulan Pane Tebingtinggi. Ada perkelahian antara penghuni Lapas,” kata Yunita.

“Ketika sampai di rumah sakit, kami terkejut melihat wajah suamiku sudah di perban (bungkus),” sambungnya.

Yunita sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia mengaku heran, mengapa bisa ada soda api di dalam lapas. Yunita menduga, seluruh petugas yang bekerja di Lapas Tebingtinggi ceroboh. “Saya tidak terima dengan kejadian ini,” tuturnya.

Saat media mengambil gambar korban, tiba-tiba seorang petugas Lapas Klas II Kota Tebingtinggi datang. Petugas itu menghardik para awak media. “Dari mana kalian, kok kalian foto-foto,” bentaknya.

Mendapat laporan dari anggota lapas, KPLP Lapas II Kota Tebingtinggi Chrisman Giliu langsung tiba di rumah sakit. Chrisman marah-marah dan sempat menolak badan salah satu wartawan. “Apa hak kalian memfoto, dia dalam masa penjagaan dan tahananku,” bentak Chrisman.

Kuat dugaan, pihak lapas takut media terlalu menyoal bagaimana air keras bisa masuk ke dalam lapas dengan penjagaan yang ketat.(ian/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/