29 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Pelaku Manfaatkan Kepanikan Nasabah, Maraknya Pembobolan di Mesin ATM

Ilustrasi atm

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Nasabah Bank diimbau untuk selalu waspada dalam melakukan penarikan uang tunai yang dilakukan pada mesin ATM, khususnya di mall, hotel, SPBU maupun gerai toko baik Alfamart maupun Indomaret.

Kasubdit III/Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) melalui Kanit I Kompol RA Sitinjak, mengatakan, para pelaku kejahatan pembobol ATM ini, umumnya kerap memanfaatkan kepanikan nasabah untuk menguras isi tabungan korbannya.

“Biasanya pelakunya memanfaatkan kepanikan nasabah, yang kartunya tersangkut di dalam mesin ATM,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (13/9).

Kompol RA Sitinjak menjelaskan, ketika nasabah panik karena kartunya tertelan dalam mesin, biasanya pelaku akan berpura-pura untuk menjadi penolong.

Modus itu dilakukan pelaku, untuk dapat memperoleh informasi kode pin ATM korban, seperti yang dilakukan tersangka Dedy Agustriono (37), warga Jalan Karya Bakti I Kelurahan Sarirejo/Jalan Marindal Gang Baru, yang ditangkap saat beraksi di ATM Alfamidi, Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, pada Kamis (6/9) pukul 17.00 WIB lalu.

“Karenanya jika ada masalah pada mesin ATM agar melaporkan kepada sekuriti atau petugas di lokasi. Jangan malah bertanya kepada masyarakat yang ada disekeliling, karena bisa jadi merupakan bagian dari sindikat pembobol ATM,” jelasnya.

Untuk kasus Dedy, terangnya, dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik, tersangka telah 10 kali beraksi membobol ATM nasabah dengan menggunakan sebatang lidi. Dari aksinya, ia paling banyak memperoleh uang sebesar Rp 2,5 juta sejak setahun terakhir.

“Pelaku belajar dari tutorial youtube dan televisi. Sebelumnya ia juga pernah ditahan di Polsek Sunggal dengan kasus yang sama,” terangnya.

RA Sitinjak mengaku, untuk mengembangkan kasus yang dilakukan Dedy, pihaknya juga sudah melakukan penyuratan terhadap manajemen BRI. Hal ini dilakukan, karena saat ditangkap, dari tangan Dedy juga ditemukan 10 unit kartu ATM BRI.

“Senin depan rencana kita akan minta keterangan terhadap pihak Bank,” tandasnya.

Ditambahkannya, masyarakat harus berhati-hati terhadap modus pelaku pembobol ATM lainnya yang menempelkan nomor telpon dengan berpura-pura sebagai operator Bank.

Sebab biasanya, pelaku pembobolnya juga memanfaatkan kepanikan nasabah yang kartunya tersangkut agar menelpon nomor tersebut untuk memperoleh kode pin ATM nya. “Kasusnya dulu juga pernah ditemukan di Tebing Tinggi. Biasanya pelaku menggunakan nomor telpon flexy yang memiliki kode 061 atau 021,” pungkasnya. (dvs/han)

Ilustrasi atm

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Nasabah Bank diimbau untuk selalu waspada dalam melakukan penarikan uang tunai yang dilakukan pada mesin ATM, khususnya di mall, hotel, SPBU maupun gerai toko baik Alfamart maupun Indomaret.

Kasubdit III/Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) melalui Kanit I Kompol RA Sitinjak, mengatakan, para pelaku kejahatan pembobol ATM ini, umumnya kerap memanfaatkan kepanikan nasabah untuk menguras isi tabungan korbannya.

“Biasanya pelakunya memanfaatkan kepanikan nasabah, yang kartunya tersangkut di dalam mesin ATM,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (13/9).

Kompol RA Sitinjak menjelaskan, ketika nasabah panik karena kartunya tertelan dalam mesin, biasanya pelaku akan berpura-pura untuk menjadi penolong.

Modus itu dilakukan pelaku, untuk dapat memperoleh informasi kode pin ATM korban, seperti yang dilakukan tersangka Dedy Agustriono (37), warga Jalan Karya Bakti I Kelurahan Sarirejo/Jalan Marindal Gang Baru, yang ditangkap saat beraksi di ATM Alfamidi, Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, pada Kamis (6/9) pukul 17.00 WIB lalu.

“Karenanya jika ada masalah pada mesin ATM agar melaporkan kepada sekuriti atau petugas di lokasi. Jangan malah bertanya kepada masyarakat yang ada disekeliling, karena bisa jadi merupakan bagian dari sindikat pembobol ATM,” jelasnya.

Untuk kasus Dedy, terangnya, dari hasil interogasi yang dilakukan penyidik, tersangka telah 10 kali beraksi membobol ATM nasabah dengan menggunakan sebatang lidi. Dari aksinya, ia paling banyak memperoleh uang sebesar Rp 2,5 juta sejak setahun terakhir.

“Pelaku belajar dari tutorial youtube dan televisi. Sebelumnya ia juga pernah ditahan di Polsek Sunggal dengan kasus yang sama,” terangnya.

RA Sitinjak mengaku, untuk mengembangkan kasus yang dilakukan Dedy, pihaknya juga sudah melakukan penyuratan terhadap manajemen BRI. Hal ini dilakukan, karena saat ditangkap, dari tangan Dedy juga ditemukan 10 unit kartu ATM BRI.

“Senin depan rencana kita akan minta keterangan terhadap pihak Bank,” tandasnya.

Ditambahkannya, masyarakat harus berhati-hati terhadap modus pelaku pembobol ATM lainnya yang menempelkan nomor telpon dengan berpura-pura sebagai operator Bank.

Sebab biasanya, pelaku pembobolnya juga memanfaatkan kepanikan nasabah yang kartunya tersangkut agar menelpon nomor tersebut untuk memperoleh kode pin ATM nya. “Kasusnya dulu juga pernah ditemukan di Tebing Tinggi. Biasanya pelaku menggunakan nomor telpon flexy yang memiliki kode 061 atau 021,” pungkasnya. (dvs/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/