Site icon SumutPos

Polisi Temukan Barang Milik Korban

Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos Pembantai Pembantu Rumah Tangga
Foto: Aminoer Rasyid/Sumut Pos
Pembantai Pembantu Rumah Tangga

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Kasus penyiksaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) hingga tewas yang dilakukan H Syamsul Rahman Anwar sekeluarga, hingga kini masih terus berproses.

Satuan Reskrim Polresta Medan yang menangani kasus ini mengklaim telah menemukan bukti baru, yakni barang-barang milik salah seorang pembantu. “Ada petunjuk baru yang kita dapatkan, yaitu barang-barang milik korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram ketika dikonfirmasi, Sabtu (13/12).

Disinggung barang seperti apa yang menjadi petunjuk baru, Bram masih enggan membeberkan karena masih dilakukan pendalaman. “Pokoknya ada barang milik korban yang kita temukan. Nanti semuanya itu akan kita cek di lab,” katanya.

Menurut Bram, potongan tulang belulang yang ditemukan di rumah Syamsul memang diduga kuat potongan tulang manusia. “Tulang belulang itu kita yakini berasal dari salah satu mayat. Namun, kita belum bisa pastikan identitasnya,” ujar mantan penyidik KPK ini.

Ditanya apakah tulang itu milik salah seorang pembantu bernama Sri, yang selama ini dinyatakan menghilang sejak bekerja di rumah Syamsul, Bram belum berani memastikannya.

“Inilah yang mau kita pastikan, makanya semua tulang kita kirim ke DVI (Disaster Victim Identification) tulang siapa sebenarnya itu,” pungkas Bram.

Di sisi lain, temuan berupa puluhan potongan tulang dan benda-benda milik wanita yang digali di rumah Syamsul, ternyata memunculkan satu nama baru yang diduga telah menjadi korban. Adalah Sri PRT asal Jawa Timur yang pernah bekerja di rumah Syamsul pada 2010 silam.

“Celana dalam yang ditemukan di rumah Syamsul saat penggalian adalah  milik Sri, salah seorang PRT yang juga pernah bekerja di rumah Syamsul. Kita mengetahui itu milik Sri berdasar keterangan korban bernama Endang,” ungkap Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro.

Menurut Nico, dari pengakuan Endang, dirinya pernah bertukar celana dalam dengan Sri. “Sri pernah tinggal dan bekerja bersama Endang di rumah Syamsul. Tapi setelah belerja selama 3 bulan, Endang tak lagi mengetahui keberadaan Sri. Kita juga belum menegtahui apakah Sri masih hidup atau sudah mati,” jelas Nico.

Sebelumnya, Anis Rahayu, salah satu korban penyiksaan tersangka Syamsul mengaku bahwa selain Hermin Rusdiawati dan Yanti, juga ada beberapa korban lainnya.

Rumah Syamsul Masih Ramai
Sementara itu, suasana di rumah tersangka Syamsul yang berada di Jalan Beo No. 17, Simpang Jalan Angsa/Madong Lubis, Lingkungan XI, Sidodadi, Medan Timur, tampak masih dikerumuni warga. Namun, kondisinya berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Antusias warga sudah mulai berkurang. Biasanya kerumunan orang berjumlah hingga ratusan orang. Namun kemarin hanya terlihat puluhan orang saja. Namun begitu, beberapa pedagang keliling tetap mencoba magkal di sana menjajakan dagangannya berupa makanan dan minuman kepada pengunjung yang ingin melihat dari dekat rumah Syamsul.

Gula dan Tensi Radika Naik
Sementara, Radika, istri Syamsul, kemarin (13/12) pagi dikabarkan sempat dilarikan ke rumah sakit. “Tadi pagi istrinya itu (Radika, Red) sempat dikirim ke RS Bhayangkara, tapi cuma sebentar aja. Naik gula sama tensinya,” ujar sumber koran ini di Polresta Medan.

“Hari ini gak ada yang datang berkunjung, paling itu lah yang dikirim ke RS Bhayangkara (Radika, Red). Terus udah balek lagi, cuma sebentar aja,” jelasnya.

Saat ditanyai di kamar mana para tersangka ditempatkan. “Di pisah-pisah. Kalau Syamsul di blok B, istrinya di blok A. Kalau yang lain di Blok D,” ujarnya.

Saat prihal penyakit yang diderita Radika, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram tak membantahnya. “Memang benar tadi dibantarkan, karena sakit.  Tapi cuma sebentar aja, dan sekarang sudah kembali ke tahanan Polresta,” jelasnya tanpa memberitahukan detail sakit yang dialami Radika. (bay/trg/ris/ije)

Exit mobile version