Site icon SumutPos

Ujian Kapoldasu Baru

Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo
Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo

SUMUTPOS.CO – Saat ini masyarakat Sumut, khususnya Kota Medan tengah menunggu terobosan Kapoldasu baru Irjen Eko Hadi Sutedjo untuk mengatasi situasi kamtibmas dan menekan angka kejahatan jalanan, terutama perampokan yang makin marak. Selain itu, jenderal bintang dua yang menggantikan posisi Irjen Syarief Gunawan ini juga tengah ditantang ‘memberangus’ mafia-mafia besar yang selama ini dikenal royal pada polisi.

“Satu bulan pertama Eko Hadi harus mampu menekan angka kriminal dengan cara menangkap para pelaku kejahatan senjata api. Selain itu harus mampu menuntaskan kasus-kasus korupsi yang mandek serta kasus mafia tanah,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane. Prioritas lainnya lanjut Neta, Irjen Eko harus segera melakukan konsolidasi jajaran Poldasu, termasuk segera melakukan mutasi guna memangkas perwira-perwira yang tidak maksimal dalam bekerja profesional.

Hal senada juga dikatakan Direktur Pusat Studi Pembaharuan dan Peradilan (Pushpa) Sumut, Muslim Muis yang meminta Irjen Eko segera menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) lama yang masih banyak belum terselesaikan. “Dengan begitu masyarakat Sumut dapat merasa aman dan percaya lagi kepada Polri,”jelasnya sembari mengatakan yang harus menjadi fokus adalah maraknya kasus perampokan dan korupsi yang belum jelas penanganannya.

Terkait adanya oknum-oknum Polri yang ikut terlibat dalam berbagai kasus kejahatan, dirinya mengatakan seharusnya Polri harus mengkoreksi diri dari dalam mengenai anggotanya. “Seharusnya pejabat-pejabat tinggi di kepolisian harus mengkoreksi di internal atau tubuh Polri itu sendiri. Harus lebih peduli dengan bawahannya, mungkin bawahannya melakukan kejahatan karena ada sebab dan seharusnya pimpinan mengetahui itu, untuk meminimalisir anggotanya berbuat kejahatan. Jangan hanya perinta-perintah aja tanpa melihat kondisi anggotanya,” ungkapnya.

Namun untuk setiap anggota kepolisian yang terlibat masalah kejahatan harus ditindak tegas agar tidak menjadi contoh untuk yang lain. “Sanksi tegas harusnya diberikan kepada petugas kepolisian yang berbuat kejahatan, pemecatan dan tak perlu sanksi administratif seperti penundaan jabatan atau lainnya, langsung pecat saja. Karena Polri itu benteng terdepan dalam penanganan suatu masalah. Dan jika polisinya sendiri terlibat masalah maka menjadi contoh yang tidak baik,” jelasnya.

Saat disinggung mampukah Kapoldasu yang baru ini memberantas para mafia di Sumut yang dikenal royal? Muslim menegaskan Irjen Eko harus bisa. “Ya Kapoldasu yang baru nanti harus bisa memberantas mafia-mafia di Sumut ini, seperti mafia tanah dan lain sebagainya. Kalau tak mampu, berarti gagal juga dalam mengemban tugasnya, kalau tak mampu lebih bagus mundur. Karena masyarakat Sumut menginginkan suasana aman dan nyaman, dan hal itu harus dipenuhi dan kewajiban Kapoldasu memberikan rasa aman dan nyaman,” pungkasnya. Seperti diketahui, saat itu Subdit II Harda/Tahbang Poldasu tengah menangani kasus yang melibatkan dua mafia tanah besar yakni, Ango dan Tamin Sukardi. (bay/deo)

Exit mobile version