26 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi, Polisi Terus Selidiki Motif Dendam

IST/SUMUT POS
DISEMAYAMKAN:Korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi disemayamkan di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur.

BEKASI, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis itu terjadi di Jalan Bojong Nangka 2, RT 002/07, Kelurahan Jati Rahayu, Kecamatan Pondok Rahayu, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018).

Keempat korban masing-masing, Daperum Nainggolan (33), istri Maya Ambarita (32) dan dua mereka Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).

Saborang Nainggolan, abang kandung Daperum merasa sangat terpukul. Menurut Saborang, adiknya orang yang sangat baik.

“Setiap hari Minggu, dia (Daperum) selalu mengucapkan Selamat Hari Minggu lewat WA (Whatsapp),” ujar pengurus MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Samosir ini.

Kata Saborang, Daperum sangat taat beribadah. Daperum juga masuk dalam organisasi gereja HKBP Pondok Gede.

“Kami terpukul dengan kejadian ini, kenapa harus keluraga saya yang mendapat musibah seperti ini. Saya harap pihak Kepolisian dapat secepatnya mengungkap kasus ini, agar motif kejadian ini terang benderang,” harap Saborang.

Daperum dikenal sebagai pribadi yang bersahabat di lingkungannya. Kebaikan Daperum membuat lingkungannya merasa kehilangan sepeninggal korban.

“Untuk menjemput keempat korban pihak MPW Pemuda Pancasila telah menyiapkan 4 Ambulance serta mendapat pengawalan dari Poldasu untuk membawa korban ke Samosir. Akan dikebumikan esok sore (hari ini) pukul 15.00 WIB,” sebut Saborang setelah mendapat telepon dari Humas Poldasu.

Para korban rencananya akan dimakamkan di Lumban Nainggolan, Desa Parsaoran 1 Hariara 3, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Keempat jenazah akan diberangkatkan dari Jakarta pada pukul 19.20 WIB. Di Bandara Kualanamu akan dijemput pihak keluarga dan dibawa menuju tanah kelahirannya di Samosir. Perkiraan, jenazah akan tiba di Pangurusan sekira pukul 07.00 pagi.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jika insiden tersebut merupakan pembunuhan. Pihaknya menduga ada motif dendam dari si pelaku.

“Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian,” ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11).

Meski begitu, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa hal tersebut barulah dugaan sementara. Karena proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.

“Setiap case (kasus) punya karakter sendiri, tidak bisa sama. Secara umum oke lah, kalau secara global ya itu bisa dibilang ‘diduga’. Tapi kasus pembunuhan sadis dan lebih dari satu orang, mayoritas karena dendam,” ujar Dedi Prasetyo.

Terkait proses penyelidikan, Dedi Prasetyo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian satu keluarga di Bekasi tersebut.

“Penyidik akan lihat fakta itu, apakah kasus pembunuhan atau hanya untuk mengelabui suatu peristiwa. Polisi harus matang, ada labfor (laboratorium forensik), ada Inafis. Itu kita libatkan,” ujar Dedi Prasetyo.

Sebelumnya, satu keluarga di Bekasi diduga menjadi korban pembunuhan. Satu keluarga terdiri suami, istri dan dua anak ini diketahui tewas pada Selasa (13/11) pagi.(mag-8/bbs/ala)

IST/SUMUT POS
DISEMAYAMKAN:Korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi disemayamkan di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur.

BEKASI, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis itu terjadi di Jalan Bojong Nangka 2, RT 002/07, Kelurahan Jati Rahayu, Kecamatan Pondok Rahayu, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018).

Keempat korban masing-masing, Daperum Nainggolan (33), istri Maya Ambarita (32) dan dua mereka Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).

Saborang Nainggolan, abang kandung Daperum merasa sangat terpukul. Menurut Saborang, adiknya orang yang sangat baik.

“Setiap hari Minggu, dia (Daperum) selalu mengucapkan Selamat Hari Minggu lewat WA (Whatsapp),” ujar pengurus MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Samosir ini.

Kata Saborang, Daperum sangat taat beribadah. Daperum juga masuk dalam organisasi gereja HKBP Pondok Gede.

“Kami terpukul dengan kejadian ini, kenapa harus keluraga saya yang mendapat musibah seperti ini. Saya harap pihak Kepolisian dapat secepatnya mengungkap kasus ini, agar motif kejadian ini terang benderang,” harap Saborang.

Daperum dikenal sebagai pribadi yang bersahabat di lingkungannya. Kebaikan Daperum membuat lingkungannya merasa kehilangan sepeninggal korban.

“Untuk menjemput keempat korban pihak MPW Pemuda Pancasila telah menyiapkan 4 Ambulance serta mendapat pengawalan dari Poldasu untuk membawa korban ke Samosir. Akan dikebumikan esok sore (hari ini) pukul 15.00 WIB,” sebut Saborang setelah mendapat telepon dari Humas Poldasu.

Para korban rencananya akan dimakamkan di Lumban Nainggolan, Desa Parsaoran 1 Hariara 3, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Keempat jenazah akan diberangkatkan dari Jakarta pada pukul 19.20 WIB. Di Bandara Kualanamu akan dijemput pihak keluarga dan dibawa menuju tanah kelahirannya di Samosir. Perkiraan, jenazah akan tiba di Pangurusan sekira pukul 07.00 pagi.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jika insiden tersebut merupakan pembunuhan. Pihaknya menduga ada motif dendam dari si pelaku.

“Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian,” ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11).

Meski begitu, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa hal tersebut barulah dugaan sementara. Karena proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.

“Setiap case (kasus) punya karakter sendiri, tidak bisa sama. Secara umum oke lah, kalau secara global ya itu bisa dibilang ‘diduga’. Tapi kasus pembunuhan sadis dan lebih dari satu orang, mayoritas karena dendam,” ujar Dedi Prasetyo.

Terkait proses penyelidikan, Dedi Prasetyo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian satu keluarga di Bekasi tersebut.

“Penyidik akan lihat fakta itu, apakah kasus pembunuhan atau hanya untuk mengelabui suatu peristiwa. Polisi harus matang, ada labfor (laboratorium forensik), ada Inafis. Itu kita libatkan,” ujar Dedi Prasetyo.

Sebelumnya, satu keluarga di Bekasi diduga menjadi korban pembunuhan. Satu keluarga terdiri suami, istri dan dua anak ini diketahui tewas pada Selasa (13/11) pagi.(mag-8/bbs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/