Site icon SumutPos

Maling Merajalela, Pelaku Usaha di Jalan Dr Mansyur Resah, Polrestabes Diharap Bergerak Cepat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi maling berbekal senjata tajam di seputaran Jalan dr Mansyur Medan, mendapatkan perhatian khusus dari Komisi 1 DPRD Medan. Pasalnya, aksi maling-maling yang kerap menyatroni lokasi-lokasi usaha di Jalan dr Mansyur itu, tak cuma merugikan para pelaku usaha secara materi, tapi juga telah mengancam keselamatan dan nyawa para pelaku usaha tersebut.

TEREKAM CCTV: Aksi maling menenteng parang saat menyatroni salah satu toko fashion di Jalan Dr Mansyur Medan, terekam dalam CCTV.

Untuk itu, Komisi 1 DPRD Kota Medan meminta counterpartnya, yakni Polrestabes Medan dan jajarannya di Polsek Medan Baru, untuk menertibkan setiap aksi kriminal yang dilakukan para maling yang meresahkan itu.
“Sungguh ini sangat meresahkan. Mereka bukan hanya berniat mencuri, tapi juga mencelakai, sebab ada senjata tajam berupa parang yang mereka bawa saat melakukan aksinya. Artinya, para pelaku usaha di sana tak cuma merugi secara materi karena barang-barangnya dicuri, tapi juga merasa terancam nyawa dan keselamatannya. Ini jelas kriminal, polisi harus bergerak cepat,” ungkap Ketua Komisi 1 DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong, Rabu (15/12).

Rudiyanto yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Medan itu, berharap pihak kepolisian harus bekerja secara tuntas dalam hal ini. Sebab menjaga keselamatan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat adalah satu tugas pokok dari kepolisian.

“Saya minta, tolong cari, kejar, dan tangkap para pelaku aksi kriminal di Jalan dr Mansyur. Jangan lama-lama lagi, Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru harus memberantas hal ini sampai ke akar-akarnya,” harapnya.
Selain itu, dia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk rutin melakukan patroli di wilayah tersebut. Selain patroli dinilai sangat efektif dalam melakukan pencegahan, patroli juga dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat sekitar.

“Patroli itu wajib, khususnya di kawasan yang memang rawan kriminalitas seperti Jalan dr Mansyur saat ini. Polisi harus memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tegas Rudiyanto.
Selain itu, Rudiyanto juga meminta, Pemko Medan melalui kecamatan dan kelurahan, juga harus ikut aktif dalam menjaga keamanan di wilayahnya. Kecamatan dan kelurahan, diminta proaktif dalam berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Apalagi ini yang kerap menjadi target adalah para pelaku usaha. Pemko Medan justru seharusnya ikut dalam memberikan rasa aman kepada para pelaku usaha, iklim investasi itu harus dijaga. Kalau mau berusaha saja di Medan ini sudah tidak aman, bagaimana orang mau berinvestasi di sini?” ujarnya.

Tak hanya itu, dia pun turut menyoroti tentang adanya kutipan iuran keamanan oleh oknum-oknum anggota OKP kepada para pelaku usaha. Namun faktanya, kutipan iuran keamanan itu tidak terbukti berfungsi dalam menjaga keamanan di wilayah tersebut. Sebaliknya, tingkat kriminalitas justru semakin marak.

“Uang keamanan dikutip tapi tetap tidak aman. Ini kan jelas pungli, dan Pemko Medan berjanji untuk memberantas pungli. Kalau masyarakat Medan dipungli oleh oknum OKP, maka Pemko Medan wajib berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan OKP-OKP yang ada di sana. Faktanya, rasa aman itu tidak perlu dibeli, karena sudah jadi tanggung jawab pemerintah dan kepolisian untuk memberikan rasa aman itu,” tegas Rudiyanto.

Seperti diketahui, dalam beberapa bulan belakangan, aksi maling di Jalan dr Mansyur Medan cukup meresahkan para pelaku usaha. Pasalnya, para pelaku usaha yang berdagang fashion hingga toko kelontong, menjadi sasaran aksi nekad para maling. Sepekan lalu, maling berhasil menggondol tabung gas, kompor gas, dan jemuran pakaian milik pelaku usaha fashion. Aksi maling tersebut terekam CCTV saat masuk dari halaman belakang toko fashion.

Dari rekaman CCTV, terlihat 2 maling masing-masing mempersenjatai diri menggunakan parang. Aksi maling tersebut baru disadari setelah pagi harinya, saat korban mengetahui kompor gas, tabung gas, dan jemuran yang berada di halaman belakang sudah raib.

“Malingnya 2 orang. Mereka bawa parang masuk dari halaman belakang, lompat tembok belakang rumah,” beber korban, yang enggan namanya dikorankan, sambil memperlihatkan rekaman CCTV.
Karena barang-barang yang dicuri maling nilainya tidak besar, korban pun enggan melaporkan aksi maling tersebut ke polisi. Namun aksi maling tak terhenti sampai di situ. Pada Selasa (14/12) malam, sekira pukul 20.00 WIB, maling kembali beraksi. Kali ini sasarannya sepeda motor yang terparkir di depan toko fashion. Beruntung, aksi tersebut gagal, karena terpergok. Dua pelaku pun langsung melarikan diri.

Namun sehari sebelumnya, aksi serupa juga dilakoni maling yang sama dengan mencoba mencuri sepeda motor milik pengunjung toko yang sedang berbelanja fashion. Lagi-lagi, aksi mereka gagal karena terpergok dan langsung kabur. Aksi para maling ini juga terekam CCTV yang terpasang di toko itu.
Sedangkan pemilik toko kelontong di lokasi itu, juga mengaku, sebulan lalu, dia kemalingan dan barang dagangannya nyaris ludes dicuri maling.

“Toko kami dibobol. Buka usaha di Jalan dr Mansyur ini sudah tak aman. Mulai dari aksi maling sampai aksi memalak pedagang yang diduga dilakukan salah satu OKP,” pungkas pemilik toko kelontong yang juga tak mau namanya dikorankan, dengan alasan menjaga keselamatan diri.

Padahal, menurutnya, di lokasi itu harusnya tidak rawan maling. Sebab, para pelaku usaha sudah membayar iuran keamanan setiap bulannya senilai Rp160 ribu. (map/ila)

Exit mobile version