SUMUTPOS.CO – Bentrokan bermotif sengketa lahan kembali pecah. Kali ini terjadi antara PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) di Sungai Korang, Huragi, Padang Lawas (Palas) melawan masyarakat Kali Kapuk, Batang Kumu, Tambusai, Rokan Hulu (Rohul), Riau. Akibatnya, satu orang sekuriti PT MAI tewas dibacoki warga.
“PERISTIWA terjadi Selasa (14/8),” ujar warga Palas berinisial AS.
Siang itu, ratusan warga dari Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Rohul) melakukan panen raya buah kelapa sawit di lahan yang diklaim milik PT MAI Kabupaten Palas, Provinsi Sumut.
Saat bersamaan, sejumlah pekerja PT MAI juga melakukan hal yang sama. Melihat itu, warga Kali Kapuk langsung menyandera beberapa pekerja.
“Kejadian itu diketahui sekuriti perusahaan dan berusaha membantu rekan mereka. Rupanya, kejadian itu berujung bentrok. Warga dari Kali Kapuk balik menangkap beberapa sekuriti dan melakukan penganiayaan,” ungkap AS.
Merasa kalah jumlah, pihak dari perusahaan pun mundur. Apalagi, massa dari Kali Kapuk sempat menyerang dan membakar kendaraan.
“Akibatnya, satu tenaga pengamanan perusahaan yang berusaha membantu tewas dibacoki warga. Kepalanya koyak,” tutur AS.
Kondisi sempat mereda, setelah pihak Kepolisian Kabupaten Rohul turun ke lokasi. Diketahui, pemicu bentrokan adalah konflik lahan perkebunan antara warga Kali Kapuk dengan PT MAI yang beroperasi di wilayah perbatasan antara Kabupaten Palas, Sumut dan Kabupaten Rohul, Riau.
Sebelumnya, warga Kali Kapuk pernah melaksanakan aksi damai ke Pemkab Rohul, 21 Juni 2018 lalu. Namun hingga kini, belum ada penyelesaian.
Terpisah, Kapolsek Sosa AKP Huayan Harahap SH membenarkan satu sekuriti tewas. Kuat dugaan, akibat dibantai warga.
“Peristiwa tepatnya terjadi di Blok L 25/26 Afdeling IV Kebun Huragi PT MAI Desa Sungai Korang Kecamatan Hutaraja Tinggi,” tutur AKP Huayan.
Saat itu, lima petugas keamanan melakukan penjagaan Pos Peron Afdeling IV Kebun Huragi PT MAI. Kelima sekuriti itu masing-masing, Ferry Arie Angga, Anjas Wisnu Pambudi, Maraginda Harahap, Sugiharto dan Budi Priatna.
“Saat itu kelima sekuriti ini mendengar suara teriakan. Selanjutnya, mereka mendatangi asal suara tersebut,” urai AKP Huayan.
Ternyata di tempat sumber teriakan, sudah banyak laki-laki yang tidak diketahui identitasnya ramai berkumpul. Diantaranya ada yang berpakaian OKP.
Seketika warga langsung melakukan penganiayaan terhadap kelima sekuriti. Ada yang menggunakan kayu balok, parang dodos, tojok, pelepah sawit bambu dan air cabai yang dimasukan kedalam botol.
“Akibatnya, Maraginda Harahap tewas terkena bacokan. Sedangkan empat lainnya, Sugiharto, Budi Priatna, Ferry Arie Angga luka-luka akibat dipukul pakai kayu dan didodos di bagian perut,” beber AKP Huayan.
Anjas Wisnu Pambudi dan Ferry Arie Angga masih sempat melarikan diri setelah dianiaya. Para pelaku juga sempat membawa korban yang sudah berdarah-darah untuk mendapat pertolongan.
“Kita mengamankan 1 bilah dodos bergagang kayu, botol berisi air cabai, batang pelepah kelapa sawit, kayu, sepedamotor Honda Revo yang dibakar, 2 unit sepedamotor yang dirusak dan 1 sarung samurai sebagai barang bukti,” kata AKP Huayan.
Rabu (15/8) sekira pukul 06.30 WIB, Kapolres Tapsel dan Kapolres Rohul beserta Detasemen B Polda Riau langsung menyisir tempat kejadian. Dua warga diamankan dari kebun masyarakat. Tepatnya di Kari Kapuk Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rohul.
Keduanya masing-masing, Aslon Sinaga alias Pak Eka (42) warga Desa Suka Maju Kecamatan Rambah, Rokan Hulu dan Jhon Sihombing (38) warga Simpang D, Desa Ramba Kecamatan Ramba Hilir, Rokan Hilir. Keduanya dikenakan pasal 170 ayat (1) subs 351 ayat (4) KUHPidana.(yza/tan/ala)