Site icon SumutPos

Jaksa Bukan Malaikat

SUMUTPOS.CO – Tertangkapnya Kajari Praya memunculkan komentar kalau itu adalah buah sistem sistem yang selama ini diterapkan Kejaksaan Agung. Tentu saja hal itu langsung dibantah pihak Kejaksaan Agung.

Jaksa Agung Muda Pengawasan Mahfud Manan mengatakan itu bukan urusan sistem, tapi urusan pribadi oknum-oknum yang tak benar. “Kami bukan malaikat. Jangan salahkan sistem, semuanya tergantung kesadaran pribadi,” kata Mahfud , kemarin.

Sebelumnya, Ketua Komisi Kejaksaan Halius Hosen meminta Kejaksaan Agung mengubah sistem pengawasan. Halius menyebutkan, pengawasan fungsional yang diterapkan Jaksa Agung Basrief Arief sekarang ini tak efektif. Menurut Halius, pendelegasian wewenang pengawasan harus melekat pada setiap satuan kerja. “Harus diterapkan pengawasan melekat,” kata Halius.

Komisi Kejaksaan, kata dia, sejak dua tahun lalu telah mengimbau Kejaksaan Agung untuk mengubah sistem pengawasan, namun tidak digubris. Sistem pengawasan, Halius melanjutkan, juga harus disertai dengan sistem pembinaan. Sistem yang diterapkan Kejaksaan Agung saat ini, kata Halius, tidak berkesinambungan. Jaksa, kata Halius, setelah diberi pendidikan, dilepas begitu saja tanpa disertai dengan pembinaan yang terus-menerus. “Pembentukan kebersamaan yang kuat dengan daerah juga harus dibangun,” kata dia.

Halius meminta perbaikan sistem pengawasan tersebut terkait dengan ditangkapnya oknum Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Nusa Tenggara Barat. Ribuan dolar Amerika Serikat ditemukan saat Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Kepala Kejaksaan Negeri tersebut. (bbs/rbb)

Exit mobile version