MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Muammalat yang berada di komplek Yayasan Al-Azhar, Jalan Pintu Air IV Nomor 214 Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, digondol kawanan perampok, Selasa (18/8) sekira pukul 02.00 WIB.
Dalam aksi itu, kawanan perampok berjumlah 3 orang itu, menggunakan mesin las untuk membongkar mesin ATM, lalu membawa mesin ATM tersebut dengan mobil Daihatsu Xenia BK 1969 QZ.
Informasi diterima Sumut Pos, kawanan perampok masuk ke dalam komplek Yayasan Al-Azhar dengan cara melompati gerbang utama. Setelah itu, kawanan perampok itu mendatangi pos penjagaan yang berjarak sekitar 200 meter dari gerbang utama. Saat itu, kawanan perampok itu, langsung menodongkan senjata api laras pendek pada seorang Petugas Kemanan yang diketahui bernama Timan Surbakti.
“Setelah korban ketakutan, mereka mengikat korban dengan kain. Lalu, mereka membongkar paksa gembok gerbang utama. Selanjutnya, mereka masukkan mobil mereka,” ungkap seorang saksi yang enggan disebut namanya, saat di lokasi kejadian.
Pria berusia sekitar 32 tahun itu mengaku kalau kawanan perampok itu, memposisikan mobil yang ditumpangi kawanan perampok itu, dekat dengan mesin ATM serta kepala mobil mengarah keluar komplek. Selanjutnya, kawanan perampok itu membongkar mesin ATM Bank Muammalat dengan mesin las, kemudian memasukkan mesin ATM yang berhasil dibongkar ke dalam mobil.
Setelah berhasil membongkar mesin ATM Bank Muamalat, para perampok kemudian membongkar mesin ATM Bank BRI yang ada di sebelahnya. Namun karena hari menjelang pagi dan banyak warga yang melintas di Jalan Pintu Air IV, para perampok kemudian kabur meninggalkan mesin ATM BRI yang telah dirusak.
Terpisah, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, boks mesin ATM yang dirampok telah ditemukan di areal perladangan kawasan Patumbak. Boks tersebut ditemukan dalam keadaan kosong. Pihaknya belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan orang dalam atau tidak. Karena, masih fokus dengan mengungkap siapa pelakunya.
“Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap kasusnya. Sebanyak 4 orang diperiksa sebagai saksi, salah satunya penjaga keamanan (Satpam) Al Azhar yang bertugas saat itu,” kata mantan Kapolres Nias ini.
Dikatakan Mardiaz, dalam penyelidikan saat ini pihaknya mengalami kendala di lapangan. Sebab, rekaman CCTV di lokasi ternyata sudah overload dan data memori yang terekam hanya sebulan yang lalu. Akan tetapi, pihaknya tetap memburu pelaku dan berusaha semaksimal mungkin menangkapnya.”Ke depannya, kita akan mengundang pihak bank serta vendor untuk membicarakan pengamanan ATM yang lebih baik, sehingga kejadian seperti itu tidak terulang,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Delitua, Iptu Jonathan yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya telah memeriksa 6 orang saksi dalam kasus itu. Yakni, 4 orang pekerja Yayasan Al-Azhar, masing-masing, Juber Siregar, Ferizal, Abdulah Sipahutar dan Ardi. Begitu juga dengan 2 orang saksi lagi bernama Armen dan anaknya yang sempat mengejar para pelaku. “Keterangan saksi menyebut para pelaku lari ke arah Delitua,” ungkap Jonathan.
Disinggung soal kerugian, Jonathan mengaku belum dapat memastikan, karena pihak Bank Muammalat belum memberi keterangan resmi. Begitu juga dengan titik terang atas kasus itu, diakui Jonathan belum didapat, karena masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, kejadian serupa di lokasi serupa juga, pernah terjadi pada Sabtu (12/5/2013) lalu. Saat itu, mesin ATM Bank BRI yang ada di lokasi itu yang digondol. Begitu juga dengan waktu kejadian, tidak berbeda dengan waktu kejadian kali ini, yakni saat itu terjadi sekira pukul 05.00 WIB. Bahkan, modusnya juga mirip yakni melompati gerbang utama, lalu melumpuhkan petugas kemanan saat itu bernama Bahtar Ginting, selanjutnya membawa mesin ATM dengan mobil, saat itu dengan mobil pickup. (ain/ris/ila)