Site icon SumutPos

Kasek SDN 112263 Patok Bosi, Labura, Tewas Tergantung di Tepi Sungai

FAJAR DAME/SUMUT POS TERGANTUNG: Mayat Kepala Sekolah SDN 112263 tergantung di tepi aliran Sungai Kualuh, Kampung Jeruk, Desa Tanjung Pasir, Labura.

LABURA, SUMUTPOS.CO – Kepala Sekolah SDN 112263 Patok Bosi, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura ditemukan tewas tergantung, Jumat (18/10) sekira pukul 09.30 WIB. Korban ditemukan dengan leher tergantung di tepi aliran Sungai Kualuh di Kampung Jeruk, Desa Tanjung Pasir.

KORBAN pertama kali ditemukan nelayan tradisional setempat, Ucok Simanjuntak, saat hendak memancing menggunakan sampan kecil. Ketika melintasi aliran Sungai Kualuh, saksi melihat seorang pria memakai kaos warna hijau tergantung dengan seutas tali di sebatang pohon di tepi sungai dengan kondisi telah meninggal dunia.

Saksi kemudian, melaporkan penemuan itu ke warga dan Kepala Dusun Kampung Jeruk Desa Tanjung Pasir.

Oleh pemerintah desa, temuan tersebut dilaporkan kepada petugas Polsek Kualuh Hulu.

Sebelumnya, Kamis (18/10) malam korban keluar dari rumah. Namun hingga Jumat pagi dini hari, korban belum pulang ke rumah.

Pihak keluarga memberitahukan kepada warga dan melakukan pencarian. Namun, korban tak kunjung kembali hingga terdengar ditemukan di aliran Sungai Kualuh.

“Ya, korban merupakan kepala sekolah. Merupakan warga Desa Simangalam,” kata Camat Kualuh Selatan, Hariaman kepada Sumut Pos.

Peristiwa penemuan jasad korban itu, lanjut Camat telah ditangani pihak Kepolisian. Korban telah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat membenarkan pihaknya membawa jasad korban ke Rumah Sakit Djasamen Saragih Pematang Siantar.

“Kita bawa ke RS untuk autopsi,” jelas Kapolres Agus.

Sementara terkait indikasi penyebab kematian korban, Kapolres mengaku menunggu hasil otopsi. “Nunggu keluar hasilnya dari dokter,” ujarnya.

Terkait indikasi adanya tindak kekerasan di jasad korban, kata Kapolres masih melakukan penyelidikan lebih lanjut di lapangan. “Masih didalami,” singkatnya.(mag-13/ala)

Exit mobile version