Site icon SumutPos

Dirampok? Hubungi Call Center 110

Perampok-Ilustrasi
Perampok-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karo-karo mengarahkan seluruh polsek di jajarannya mengambil tindakan tegas, bahkan tembak di tempat terhadap pelaku perampokan. Warga yang jadi korban kejahatan jalanan, dipersilahkan menghubungi call centre Polresta Medan di 110.

Hal itu disampaikan Nico Afinta menyahuti ketegasan Polsek Medan Baru yang menembak gembong perampok yang beraksi di kawasan Jl. Mongonsidi, Jl. Wahid Hasyim dan Jl. Juanda Medan.

“Siapapun pelaku kejahatan yang ada di wilayah hukum Polresta Medan ataupun mengadukan bahwa dia terkena aksi perampokan, akan kita lakukan tindakan tegas di tempat. Namun, tindakan itu harus sesuai prosedur yaitu melawan petugas ketika melakukan penangkapan,” terangnya kepada POSMETRO MEDAN, Senin (18/11) sore.

Nico juga menjelaskan bahwa tindakan tegas dan terukur sudah dilakukan oleh petugas selama operasi Sikat selama dua minggu ini. “Sudah ada beberapa pelaku kejahatan yang ditembak anggota karena melawan ketika dilakukan penangkapan. Selain Polresta, polsek-polsek jajaran juga sudah melakukan tindakan tegas. Ini untuk memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan jalanan,” ujar Nico Afinta.

Lantas bagaimana dengan penadah barang curian? Seperti halnya penadah barang rampasan Guntur Syahputra cs, Nico tak memberi toleransi. “Untuk penadah, bila melawan saat dilakukan penangkapan akan kita tembak. Undang-undang untuk menjerat penadah juga ada, jadi kita melakukannya sesuai prosedur hukum,” ujarnya.

Kepada warga yang menjadi korban kejahatanan jalanan, Nico mempersilahkan untuk melaporkan polisi secepatnya melalui call centre 110. “Dalam beberapa minggu ini, sudah lebih dari satu laporan tentang perampokan jalanan. Jadi, apabila anda menjadi korban perampokan, silahkan melapor. Untuk membantu penangkapan kenali ciri-cirinya seperti rambut, baju dan kendaraannya. Atau hubungi call center 110, boleh juga di sms,” ucapnya pada saat paparan operasi Sikat di halaman Mapolresta Medan.

 

POLISI BELUM MEMBURU PENADAH

Pasca ditembaknya gembong rampok di kawasan Jl. Mongonsidi, Jl. Wahid Hasyim dan Jl. Juanda Medan, polisi sibuk mengumpulkan laporan warga korban kejahatan Guntur Syahputra (20) cs. Bahkan polisi belum melakukan perburuan terhadap 3 pelaku lainnya.

Hal itu ditegaskan Pjs Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang, saat ditemui wartawan, Senin (18/11). “Saat ini kita belum melakukan pengejaran terhadap penadahnya. Kita masih fokus untuk menggumpuli laporan masyarakat terkait perampokan yang dilakukan kawanan ini,” ucapnya.

Disinggung mengenai masih adanya kawanan rampok tersebut yang belum dapat, dirinya mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengintaian terhadap 3 kawanan lain yang masih berkeliaran. “Masih kita intai,” ucapnya.

Sementara itu, Guntur warga Jl. Karya Kasih Medan yang merupakan gembong rampok yang dihadiahi petugas dengan timah panas hingga kini masih berada di Polsek Medan Baru. Saat ditemui kru koran ini, dirinya mengaku masih merasakan ngilu pada bekas luka tembak di kakinya. “Masih ngilu kurasakan lukanya,” ucapnya.

Ke mana saja Guntur menjual sepeda motor hasil curiannya dan sudah berapa kali melakukan perampokan tersebut? Guntur mengaku menjual sepeda motor curian tersebut ke kawasan Marelan, dan telah 5 kali melakukan perampokan tersebut dengan modus menuduh korbannya anggota geng motor. “Sudah 5 kali bang aku melakukannya, dan aku jual ke kawasan Marelan,” pungkasnya.

Saat disambangi ke kediaman Dona (22) warga Jl. Dr. Cipto Medan yang juga merupakan kawanan rampok, diketahui jika istrinya tengah hamil. Namun sudah kabur dan meninggalkan rumah. “Memang hamil istrinya. Tapi sudah tidak disini. Orangtuanya yang tinggal di sini,” ucap Emy (35) warga setempat.

Dan benar, saat disambangi kru koran ini ke kediaman Dona kru koran ini tidak menemui siapapun. Pasalnya, kediaman tersebut tampak terkunci.

Diberitakan sebelumnya, Guntur Syahputra (20), gembong perampok sadis yang kerap beraksi di Jl. Mongonsidi hingga Jl. KH Wahid Hasyim Medan, ditembak polisi, Minggu (17/11) sekira pukul 08.30 WIB. Penangkapan bos rampok ini hasil pengembangan pasca polisi membekuk dua anggotanya. Riski Syahputera (19) warga Jl. Simpang Kampus dan M Dona (22) warga Jl. Dr. Sucipto Polonia adalah nama kedua anak buah Guntur tertangkap saat beraksi di Jl. Mongonsidi. Saat diperiksa di Polsek Medan Baru, Riski dan Dona ‘nyanyi’ kalau mereka hanya mengikuti perintah Guntur. Atas info itulah, polisi melakukan pengembangan dan berhasil menemukan Guntur di sekitaran rumahnya. (ind/gib/bud)

Exit mobile version