Site icon SumutPos

Siswi SMA Pingsan Diperkosa 3 Pria Ngaku Polisi

Perkosaan-Ilustrasi
Perkosaan-Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Nasib tragis menimpa dua pelajar SMA Negeri 2 Lubukpakam. BI (15) warga Jl. Galang, Kel. Cemara, Kec. Lubukpakam opname dikeroyok 3 pria ngaku polisi. Sedang pacarnya sebut saja Bunga (16) justru mengalami nasib lebih miris. Siswi kelas I itu diperkosa hingga pingsan.

Peristiwa memilukan ini terjadi Sabtu (17/5) sekira pukul 22.30 WIB. Malam itu, keduanya tengah duduk-duduk di atas Yamaha Byson BK 6569 MAM di taman luar Komplek Stadion Baharoeddin Siregar, dekat tower yang berada di pinggir Jalinsum Lubukpakam-Medan. Setengah jam nongrong di taman yang ditumbuhi pepohonan yang tak begitu jauh dari permukiman penduduk dan kantor Bupati Deliserdang itu, sejoli ini tiba-tiba didatangi pelaku yang mengendarai mobil Toyota Avanza warna silver.

Ketika itu, salah seorang pelaku mengaku mereka adalah polisi yang hendak melakukan razia. Mendengar itu, kedua korban sontak pucat dan ketakutan. Detik berikutnya, ketiga pelaku lantas memukul BI hingga pingsan.

Setelah itu, pelaku melakban mulut dan tangan Bunga. Saat Bunga dinaikkan ke mobil, salah satu pelaku bertugas membawa sepeda motor milik korban. Tidak diketahui secara pasti berapa lama BI baru siuman. Namun setelah sadar, dengan menumpang becak motor, ia langsung membuat pengaduan ke Polsek Lubukpakam yang hanya berjarak ratusan meter dari lokasi.

Mendengar laporan BI, puluhan petugas Polsek Lubukpakam pun turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Namun hingga kemarin, petugas belum berhasil menangkap pelaku. Tak berapa lama, orangtua BI yang dapat kabar datang ke kantor polisi dan membawa BI berobat ke RSUD Deliserdang Jl. Thamrin Lubukpakam. Sedangkan Bunga yang kabarnya tinggal di kawasan Kec. STM Hulu Kab. Deliserdang itu dibawa pelaku ke kawasan Galang.

Tiba di lokasi perkebunan sawit yang tak begitu jauh dari pinggir jalan, korban diperkosa ketiga pelaku secara bergiliran. Usai melampiaskan nafsu bejat tersebut, pelaku meninggalkan Bunga dengan kondisi pingsan, tangan dan mulut dilakban.

Esoknya atau Minggu (18/5) siang, warga sekitar yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kaget melihat korban terkapar setengah bugil. Setelah ditolong, dengan terisak Bunga menjelaskan jika dirinya baru saja diperkosa tiga pria. Karena kasihan, warga pun membawa Bunga menggunakan becak bermotor untuk membuat laporan ke Polres Deliserdang. Minggu sore, Bunga dijemput dan dibawa pulang oleh orangtuanya. Sementara BI yang ditemui kru koran ini di ruang Mawar B2 RSUD Deliserdang, Senin (19/5) sore tak mau berkomentar soal peristiwa tersebut.

BI hanya sibuk membolak-balikkan album dan dengan seksama mengamati setiap foto yang diberikan anggota polisi kepada dirinya untuk mencari pelaku. Dari beberapa album itu, BI tampak langsung mencabut satu foto dan diberikan kepada petugas. Namun BI memilih bungkam saat mengetahui keberadaan wartawan.

Nurhayati, ibu BI yang diajak wartawan untuk bercerita soal peristiwa yang dialami anaknya dan Bunga itu juga enggan berbicara. “Kami tidak mau jika peristiwa yang terjadi pada anak kami ini diberitakan,” ucap Nurhayati. Sedangkan pemilik kamar kos korban mengatakan, Bunga sudah dua hari tak pulang ke kos yang berada di lantai dua rumah itu.

“Dia tidur di tempat kos temannya bernama Yenni yang tidak begitu jauh dari sini. Meski Yenni tidak berhasil ditemui kru koran ini karena sedang mengikuti les, tapi salah seorang penghuni kos yang mengaku bernama Novi kaget mendengar peristiwa yang menimpa Bunga.

“Bunga tidur disini hari Senin dan Selasa pekan lalu. Tapi Sabtu (17/5) malam sekira pukul 21.00 WIB, Bunga masih sempat mengirim SMS kepada Yenni yang isinya jika ia mau tidur di tempat kos Yenni. Tapi karena hape Yenni tak aktif, SMS Bunga baru terbaca paca minggu pagi. Sementara itu info lain diperoleh, ketiga pelaku disebut-sebut berbadan tegap dan berambut cepak. Ketiga pelaku diduga spesialis rampok dengan terget pasangan remaja yang tengah pacaran. Kasat Reskrim Polres DS, AKP Arfin Fachreza SH saat dikonfirmasi wartawan membenarkan laporan pengaduan korban dan hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Gambaran pelakunya belum ada,” jawabnya. (man/deo)

Exit mobile version