SUMUTPOS.CO- Gelap mata. Begitulah alasan yang dilontarkan M Hajrul Noor alias Hajrul (22). Demi menepati janji dengan memberi handphone (HP) kepada sang pacar, Hajrul nekat membobol toko ponsel Infinite di Sun Plaza Medan, Sabtu (3/10) dinihari. Saking berambisinya, tersangka rela menginap satu malam di tangga darurat Sun Plaza untuk mencuri.
Kendati berhasil memboyong Iphone 6 lalu memberikannya kepada sang pacar, aksinya itu terendus Polsek Medan Baru. Hajrul pun ditangkap dari kediamannya di kawasan Medan Helvetia, Sabtu (17/10) malam lalu.
“Bingung saya bang, sudah terlanjur janji sama pacar saya belikan HP. Makanya, saya nekat mencuri dan kebetulan diajakin sama kawan saya, Aswin namanya,” beber Hajrul.
Dikatakannya, ponsel curian tersebut telah diberikan kepada pacarnya. Namun, baru beberapa hari digunakan ternyata diambil polisi.
“Setelah saya ambil, lalu saya berikan kepada pacar saya satu dan satu lagi saya pakai. Itulah, belum sampai seminggu dipakai saya ditangkap polisi dan HP yang sama pacar saya juga diambil,” sebut Hajrul dengan nada suara terdengar sedih.
Ia menyebutkan, aksi pencurian ini telah direncanakan bersamaa Aswin seminggu sebelumnya. “Kami sudah merencanakannya dan kebetulan saya juga sudah janji dengan pacar. Si Aswin bilang, jika berhasil dijual HP itu saya mendapat bagian sekitar Rp10 juta, kan lumayan besar,” tutur Hajrul. (ris/azw)
SUMUTPOS.CO- Gelap mata. Begitulah alasan yang dilontarkan M Hajrul Noor alias Hajrul (22). Demi menepati janji dengan memberi handphone (HP) kepada sang pacar, Hajrul nekat membobol toko ponsel Infinite di Sun Plaza Medan, Sabtu (3/10) dinihari. Saking berambisinya, tersangka rela menginap satu malam di tangga darurat Sun Plaza untuk mencuri.
Kendati berhasil memboyong Iphone 6 lalu memberikannya kepada sang pacar, aksinya itu terendus Polsek Medan Baru. Hajrul pun ditangkap dari kediamannya di kawasan Medan Helvetia, Sabtu (17/10) malam lalu.
“Bingung saya bang, sudah terlanjur janji sama pacar saya belikan HP. Makanya, saya nekat mencuri dan kebetulan diajakin sama kawan saya, Aswin namanya,” beber Hajrul.
Dikatakannya, ponsel curian tersebut telah diberikan kepada pacarnya. Namun, baru beberapa hari digunakan ternyata diambil polisi.
“Setelah saya ambil, lalu saya berikan kepada pacar saya satu dan satu lagi saya pakai. Itulah, belum sampai seminggu dipakai saya ditangkap polisi dan HP yang sama pacar saya juga diambil,” sebut Hajrul dengan nada suara terdengar sedih.
Ia menyebutkan, aksi pencurian ini telah direncanakan bersamaa Aswin seminggu sebelumnya. “Kami sudah merencanakannya dan kebetulan saya juga sudah janji dengan pacar. Si Aswin bilang, jika berhasil dijual HP itu saya mendapat bagian sekitar Rp10 juta, kan lumayan besar,” tutur Hajrul. (ris/azw)