30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Novi Gila Kena Guna-guna

Novi Amelia mengamuk di kantor polisi.
Novi Amelia mengamuk di kantor polisi.

SUMUTPOS.CO – Model panas Novi Amelia (25) masih dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur. Pihak keluarga menyangkal gadis bernama asli Linda Astusti itu gila karena ketergantungan narkoba, tapi karena diguna-guna oleh orang yang sirik dengan ketenarannya.

Hal ini diakui Suhardi (48), ayah Novi saat disambangi di rumahnya, Jl. Danau Singkarak, Ling. III, Kel. Padang Merbau, Kec. Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, Selasa (19/11) siang. Suhardi sendiri mengaku dapat kabar setelah putrinya dibawa ke RSKO dari pengacara Novi.

“Pak Kris selaku pengacara Novi yang kasih tau kami tadi,” katanya. Suhardi sendiri membantah tabiat putrinya yang suka mengamuk dan nyaris membuka seluruh pakaiannya di muka umum itu akibat ketergantungan narkoba.

“Di RSKO itu kan ada pengobatan gangguan kejiwaan, jadi dari hasil diagnosis dokter, Novi memang mengalami gangguan kejiwaan, bukan karena ketergantungan narkoba tapi karena diguna-guna. Kalau pengaruh guna-guna itu kambuh, Novi pasti suka melamun dan pandangannya kosong,” terang Suhardi. Lebih lanjut Suhardi mengaku kalau gangguan mistik itu pernah diobati pihak keluarga ke orang pintar, saat Novi pulang kampung ke Tebingtinggi.

“Lebaran lalu, sebulan Novi berada di kampung dan selama itu penyakit gangguan kejiwaan yang ia idap tak pernah kumat. Namun demikian Novi tetap kami obati ke orang pintar di daerah Dolok Masihul, Kab. Sergai. Menurut orang pintar,  penyakit gangguan jiwa yang dialami Novi lantaran diguna-guna oleh temannya sendiri yang katanya iri dan dengki dengan karirnya yang cepat melejit di dunia modeling,” terang Suhardi.

Bahkan, karena penyakit itu belum sembuh, pihak keluarga sempat melarang Novi kembali ke Jakarta. “ Sudah kami bujuk Novi supaya nggak usah lagi ke Jakarta, di Tebingtinggi saja ngumpul bersama keluarga. Tapi dia tidak mau, katanya nggak betah tinggal di kampung karena tak ada pekerjaan di sini (Tebingtinggi),” jelas Suhardi.  Diakui Suhardi, selama ini Novi memang kerap mengirim uang ke kampung. “Sering Novi kirim uang ke kampung, kadang uang yang dikirim untuk mamaknya, kadang juga untuk abang, kakak dan buat keponakannya,” bilang Suhardi.

Soal Novi kembali mengamuk sepulang dugem kemarin, Suhardi mendapat kabar itu dari tivi. “ Kemarin kita nonton berita tentang Novi di tivi. Disitu kami baru tau kalau penyakit gangguan jiwa Novi kembali kumat. Tapi saat itu ibunya Asmawati belum mengetahui. Dan memang sengaja kami sembunyikan berita ini pada isteriku supaya penyakit gula yang dideritanya tak kumat. Namun tadi malam pelan-pelan kukabari juga sama istriku, ia hanya bilang, ‘aduh kok bisa gitu lagi Novi, tapi sudah sembuh diobati di RSKO,” kata Suhardi menirukan ucapan istrinya. Atas kejadian itu, dalam waktu dekat ini, Suhardi dan Asmawati berencana ‘terbang’ ke Jakarta.

“Ngumpuli duit dululah, soalnya ke Jakarta kan butuh biaya banyak. Tapi insyaallah dalam waktu dekat kami akan ke Jakarta menengok kondisi Novi,” jelas Suhardi. Bahkan yang membuat keluarga kaget, dua hari sebelum penyakitnya kambuh, Novi sempat menghubungi keluarganya di Tebingtinggi. “Padahal dua hari yang lalu Novi menelepon ke Tebingtinggi, dia nanya kabar kami di sini. Kami pun nanya kabar dia sehat-sehat saja di sana (Jakarta). Novi bilang dia sekarang lagi kontrak kerja main sinetron,” kenang Suhardi.

Selama masalah hukum yang menimpa Novi di Jakarta, pihak keluarga selalu mencari tau lewat pengacaranya. “ Pengacara Novi sudah kami anggap seperti keluarga, bahkan masalah hukum Novi yang ditangani pengacaranya tidak lagi sepenuhnya berbicara komersial,” ucapnya. Sementara itu, beberapa jiran Novi mengaku tak mau ambil pusing soal masalah Novi di Jakarta. “Alah pak, nggak pala open kami soal itu. Dulu pun masalah Novi yang kami dengar di tivi, sikap kami biasa-biasa saja kok,” ucap wanita yang ngaku bernama Jumiah itu.

Dikisahkan ayahnya, bakat di dunia model memang sudah terlihat sejak Novi masih duduk di bangku sekolah dasar. “Dari kecil memang bakat Novi sudah terlihat di dunia model. Soalnya asal ada lomba foto model di majalah-majalah, Novi sering ikut. Tapi bagaimana sejarah Novi waktu kecil secara lengkap aku tak begitu mendetail memahaminya. Soalnya aku kan ayah tiri Novi,” bilang Suhardi.

“Dari bakat Novi itulah akhirnya tahun 2005 setelah Novi tamat SMA di Binjai, Novi memutuskan mengadu nasib ke Jakarta. Hanya suka foto, nggak pernah ikut sirkus keliling,” tandasnya. (awi/deo)

 

Novi Amelia mengamuk di kantor polisi.
Novi Amelia mengamuk di kantor polisi.

SUMUTPOS.CO – Model panas Novi Amelia (25) masih dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur. Pihak keluarga menyangkal gadis bernama asli Linda Astusti itu gila karena ketergantungan narkoba, tapi karena diguna-guna oleh orang yang sirik dengan ketenarannya.

Hal ini diakui Suhardi (48), ayah Novi saat disambangi di rumahnya, Jl. Danau Singkarak, Ling. III, Kel. Padang Merbau, Kec. Padang Hulu, Kota Tebingtinggi, Selasa (19/11) siang. Suhardi sendiri mengaku dapat kabar setelah putrinya dibawa ke RSKO dari pengacara Novi.

“Pak Kris selaku pengacara Novi yang kasih tau kami tadi,” katanya. Suhardi sendiri membantah tabiat putrinya yang suka mengamuk dan nyaris membuka seluruh pakaiannya di muka umum itu akibat ketergantungan narkoba.

“Di RSKO itu kan ada pengobatan gangguan kejiwaan, jadi dari hasil diagnosis dokter, Novi memang mengalami gangguan kejiwaan, bukan karena ketergantungan narkoba tapi karena diguna-guna. Kalau pengaruh guna-guna itu kambuh, Novi pasti suka melamun dan pandangannya kosong,” terang Suhardi. Lebih lanjut Suhardi mengaku kalau gangguan mistik itu pernah diobati pihak keluarga ke orang pintar, saat Novi pulang kampung ke Tebingtinggi.

“Lebaran lalu, sebulan Novi berada di kampung dan selama itu penyakit gangguan kejiwaan yang ia idap tak pernah kumat. Namun demikian Novi tetap kami obati ke orang pintar di daerah Dolok Masihul, Kab. Sergai. Menurut orang pintar,  penyakit gangguan jiwa yang dialami Novi lantaran diguna-guna oleh temannya sendiri yang katanya iri dan dengki dengan karirnya yang cepat melejit di dunia modeling,” terang Suhardi.

Bahkan, karena penyakit itu belum sembuh, pihak keluarga sempat melarang Novi kembali ke Jakarta. “ Sudah kami bujuk Novi supaya nggak usah lagi ke Jakarta, di Tebingtinggi saja ngumpul bersama keluarga. Tapi dia tidak mau, katanya nggak betah tinggal di kampung karena tak ada pekerjaan di sini (Tebingtinggi),” jelas Suhardi.  Diakui Suhardi, selama ini Novi memang kerap mengirim uang ke kampung. “Sering Novi kirim uang ke kampung, kadang uang yang dikirim untuk mamaknya, kadang juga untuk abang, kakak dan buat keponakannya,” bilang Suhardi.

Soal Novi kembali mengamuk sepulang dugem kemarin, Suhardi mendapat kabar itu dari tivi. “ Kemarin kita nonton berita tentang Novi di tivi. Disitu kami baru tau kalau penyakit gangguan jiwa Novi kembali kumat. Tapi saat itu ibunya Asmawati belum mengetahui. Dan memang sengaja kami sembunyikan berita ini pada isteriku supaya penyakit gula yang dideritanya tak kumat. Namun tadi malam pelan-pelan kukabari juga sama istriku, ia hanya bilang, ‘aduh kok bisa gitu lagi Novi, tapi sudah sembuh diobati di RSKO,” kata Suhardi menirukan ucapan istrinya. Atas kejadian itu, dalam waktu dekat ini, Suhardi dan Asmawati berencana ‘terbang’ ke Jakarta.

“Ngumpuli duit dululah, soalnya ke Jakarta kan butuh biaya banyak. Tapi insyaallah dalam waktu dekat kami akan ke Jakarta menengok kondisi Novi,” jelas Suhardi. Bahkan yang membuat keluarga kaget, dua hari sebelum penyakitnya kambuh, Novi sempat menghubungi keluarganya di Tebingtinggi. “Padahal dua hari yang lalu Novi menelepon ke Tebingtinggi, dia nanya kabar kami di sini. Kami pun nanya kabar dia sehat-sehat saja di sana (Jakarta). Novi bilang dia sekarang lagi kontrak kerja main sinetron,” kenang Suhardi.

Selama masalah hukum yang menimpa Novi di Jakarta, pihak keluarga selalu mencari tau lewat pengacaranya. “ Pengacara Novi sudah kami anggap seperti keluarga, bahkan masalah hukum Novi yang ditangani pengacaranya tidak lagi sepenuhnya berbicara komersial,” ucapnya. Sementara itu, beberapa jiran Novi mengaku tak mau ambil pusing soal masalah Novi di Jakarta. “Alah pak, nggak pala open kami soal itu. Dulu pun masalah Novi yang kami dengar di tivi, sikap kami biasa-biasa saja kok,” ucap wanita yang ngaku bernama Jumiah itu.

Dikisahkan ayahnya, bakat di dunia model memang sudah terlihat sejak Novi masih duduk di bangku sekolah dasar. “Dari kecil memang bakat Novi sudah terlihat di dunia model. Soalnya asal ada lomba foto model di majalah-majalah, Novi sering ikut. Tapi bagaimana sejarah Novi waktu kecil secara lengkap aku tak begitu mendetail memahaminya. Soalnya aku kan ayah tiri Novi,” bilang Suhardi.

“Dari bakat Novi itulah akhirnya tahun 2005 setelah Novi tamat SMA di Binjai, Novi memutuskan mengadu nasib ke Jakarta. Hanya suka foto, nggak pernah ikut sirkus keliling,” tandasnya. (awi/deo)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/