Site icon SumutPos

6 Tahanan Nunggu Angkot di Depan Kantor Kejari

 

Foto: Raja/PM
Tahanan yang kabur dari sel cabang Kejari Lubukpakam. Dari kiri ke kanan: Azhari, Dedi Lesmana, Erikson Sihombing, M. Zubir, Reja Nasution, dan Zulhadi Iskandar.

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Suasana kantor cabang Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubukpakam di Jalan Kejaksaan, Simpang Kantor, Medan Labuhan mendadak heboh. Enam tahanan narkoba kabur setelah menjebol ventilasi kamar mandi.

Peristiwa itu terjadi Selasa (20/1) sekira pukul 14.00 WIB. Keenam tahanan tersebut adalah Reja Nasution (27) warga Parkit X, Kel. Kenangan, Kec. Percut Sei Tuan, Deli Serdang; Dedi Lesmana (29) warga Jalan Pembangunan, Komplek PGSS, Sei Semayang, Sunggal; M. Zubir (27) warga Dusun Simpang Kursi, Desa Gampong Alue Dua, Kec. Nisam, Aceh Utara; Azhari (32) warga Tengku Chik Ditiro 26, Kec. Banda Sakti, Lhokseumawe; Zulhadi Iskandar (35) warga Medan-Binjai, Km. 13,5, Desa Sei Semayang, Kec. Sunggal, Deli Serdang; dan Erikson Sihombing.

Informasi dihimpun, para tahanan berhasil kabur setelah terlebih dahulu merusak jerjak ventilasi kamar mandi berukuran 60 x 50 cm. Pemotongan besi ventilasi dilakukan dengan menggunakan gergaji, ketika agenda persidangan berlangsung.

Usai merusak besi ventilasi kamar mandi, keenam tahanan melompat ke belakang kantor kejaksaan. Berikutnya, mereka melalui gang kantor Kacab Kejari Lubukpakam dengan santai.

Setelah keluar dari gang kecil menuju kantor pengadilan, para tahanan berbaur dengan pengunjung. Walau berjalan tanpa alas kaki, aksi berbaur tersebut berhasil mengecoh warga maupun pegawai serta satpam Kejari.

Para tahanan saat tenang saat meninggalkan areal kantor cabang Kejari Lubukpakam. Layaknya pengujung, mereka menunggu angkutan umum di depan kantor Kejari. Berikutnya, mereka berpencar menuju arah Medan dan Belawan.

Mengetahui ada tahanan lari, petugas Kejari Lubukpakam langsung melakukan penyisiran serta melapor ke Polsek Medan Labuhan. Tiga jam mencari, seorang tahanan bernama Erikson Sihombing akhirnya berhasil ditangkap kembali. Erikson tertangkap dari sekitar Kejari karena tidak memiliki uang, sehingga bingung harus mau pergi kemana.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Kejaksaan Cabang Lubuk Pakam, Satria Irawan SH membenarkan adanya 6 tahanan kabur. “Jumlah tahanan yang lari sebanyak 6 orang, namun satu berhasil ditangkap. Sekarang kita sedang menyelidiki bagaimana gergaji bisa masuk ke dalam sel tahanan,” ujarnya.

Sementara itu, seorang saksi mata mengaku sebagai Boru Sianturi menyebutkan dirinya melihat keenam tahanan tersebut keluar dari pagar kantor cabang Kejari Lubukpakam.

“Mereka keluarnya tidak sekali semua. Mereka keluarnya dengan cara dua-dua orang. Mereka memakai celana pendek serta tidak memakai alas kaki,” ucapnya.

Diakui pegawai Puskesmas Medan Labuhan ini, dirinya memang curiga dengan gelagat keenam tahanan itu. Namun dia tidak berani memberitahu pihak kejaksaan.

“Siang itu saya kebetulan sedang membuang sampah. Saya memang langsung curiga waktu melihat tahanan itu berkumpul di depan Puskesmas. Sempat terlintas ingin memberitahu pihak kejaksaan, tapi tiba-tiba aku takut. Makanya, terakhir aku diam,” bebernya. (mag-1/ras)

Exit mobile version