Site icon SumutPos

Wakil Adat Melayu Palembang Bawa Ganja di Celana Dalam

Rahmat (tengah) diamankan di bandara KNIA. (Hulmen-PM)

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO  –Rahmat (23), peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara Kelima, kedapatan membawa ganja saat akan terbang dari Bandara Internasional Kualanamu. Saat diamankan, perwakilan pemuda adat Melayu Palembang ini mengaku menggunakan ganja tersebut untuk obat kanker tulang.

Adalah petugas keamanan Bandara Kualanamu yang mengamankan warga Komplek Pemda TK I, Desa Srijaya,Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang tersebut. Rahmat diamankan di Security Chek Point (SCP) Central lantai III Bandara Kualanamu, Senin (20/3) sekira pukul 15.00 WIB.

Diamankannya penumpang Air Asia nomor penerbangan 8040 tujuan Palembang berawal dari kecurigaan petugas (profilling) saat Rahmat menjalani pemeriksaan di SCP Central. Berdasarkan pemeriksaan tersebut , petugas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Hasilnya petugas mengamankan 4 paket daun ganja kering yang dilakban warna kuning masing-masing 1 paket di kaos kaki sebelah kanan seberat 53 gram, kaos kaki sebelah kiri seberat 65 gram.

Selain dikaos kaki , petugas juga menemukan 2 paket ganja masing-masing seberat 59 gram dan 65 gram di celana dalam yang dikenakan Rahmat. Berdasarkan temuan tesebut, Rahmat serta barang bukti 242 gram ganja, tas ransel berisi pakaian, paket berisi tikar, dibawa ke Security Building Bandara Kualanamu.

Saat ditemui di Security Building Bandara Kualanamu, mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri, Palembang semester V jurusan teknik informatika yang juga peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara Kelima (KMAN V) yang diselanggarakan di Tanjunggusta, Medan, ini mengaku membeli ganja dari seseorang pria yang dikenalnya di lokasi kongres pada Minggu (19/3) sekira pukul 23.00 WIB. Tepatnya, setelah acara kongres ditutup dengan harga Rp300 ribu. “Ciri-cirinya badannya kurus, kulitnya hitam dan berambut pendek. Aku ditawari beli ganja saat masih acara. Di acara itu ganja bebas ditawarkan,” sebut Rahmat yang merupakan anak tunggal ini.

Rahmat juga mengaku sudah sejak tiga tahun mengonsumsi ganja. Yakni, sejak dirinya masuk kuliah. “Ganjanya mau aku gunakan sendiri , bukan untuk aku jual. Ganja itu stok satu bulan, setiap hari aku habiskan satu linting ganja. Aku makek ganja di rumah, tidak pernah di kampus,” ucap Rahmat.

“Aku hisap ganja untuk pengobatan penyakit kangker tulang belakang. Aku tahu ganja bisa untuk pengobatan penyakitku setelah membaca buku,” jelas Rahmat yang merupakan perwakilan pemuda Adat Melayu Palembang, Sumatera Selatan.

Tidak hanya itu, Rahmat juga menegaskan dirinya sudah sering meloloskan ganja dari sejumlah bandara di Indonesia seperti Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Bandara Adisutjipto di Yogyakarta, Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Achmad Yani di Semarang , Bandara Internasional Lombok di Lombok, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, serta Bandara Internasional Minangkabau di Padang . “Sejumlah bandara lainnya di Indonesia aku juga sudah pernah meloloskan ganja dengan cara menyembunyikan didompet. Bandara Kualanamu aku baru pertama kali ini, pengamanannya ketat di Bandara Kualanamu,” ujar Rahmat yang mengaku memiliki usaha furniture dari kayu dan besi untuk membiayai kuliah.

Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto didampingi Manajer Keamanan Kuswadi menegaskan Rahmat diamankan berdasarkan kecurigaan (profilling) petugas. “Selanjutnya Rahmat diserahkan ke Sat Narkoba Polres Deliserdang untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Wisnu. (man/rbb)

 

Exit mobile version