24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Brimob Gadungan Salah Pasang Atribut

SUMUTPOS.CO – Bagi Chandra Rahman Mulia alias Chandra (32), warga Jalan Mangaan IV, Lorong Wisnu, Medan Labuhan, Kota Medan ini sudah tak aman lagi. Karenanya, dia menyaru sebagai personel Brimob untuk berjaga-jaga, supaya lebih aman.

Ilustrasi//Sumut Pos
Ilustrasi//Sumut Pos

Dulunya, Chandra bekerja sebagai Satpam di PT Albakus. Namun, sejak tak bekerja lagi, sejak 2012 silam, dia banting setir menjadi Brimob gadungan berpangkat Iptu. Pakaian Brimob pun dibelinya di Koperasi Ari Barona yang menjual peralatan dan atribut Polri.

Bahkan, untuk lebih meyakinkan kalau dia personel Brimob, dia membeli air softgun dari seorang rekannya bernama Yuda, yang juga merupakan seorang satpam.

Namun, dasar Brimob gadungan, dia salah memasang atribut di pakaiannya, sehingga aksinya ini terungkap. Adalah Brigadir Syaiful dan Bripka Riko Handoko yang membongkar kedok Chandra.

Rabu (20/8) siang, sekira pukul 13.00 WIB, Chandra yang berseragam lengkap sedang asyik menikmati es tebu di kawasan Jalan Setia Luhur, Medan Helvetia, tak jauh dari Plaza Millenium. Tanpa sengaja, Brigadir Syaiful dan Bripka Riko Handoko yang sedang berpatroli dengan mengendarai sepeda motor trail, melihat Chandra sedang duduk di emperan sembari minum es tebu. Karena memakai seragam Brimob yang tak lazim, kedua personel Brimob yang asli ini pun singgah dan menyapanya.

“Saat kami Tanya, dia bilang tugas di Tanjungmorawa,” ungkap Syaiful kepada Sumut Pos saat memboyong oknum Brimob gadungan itu ke kantor Provost Polresta Medan.

Karena memasang atribut Polri salah, lantas Chandra diminta menunjukkan KTP. Ternyata di KTP, pekerjaan Chandra tertulis sebagai anggota Polri. Kedua anggota Brimob itu masih curiga. Kemudian Chandra diminta menunjukkan kartu anggota Polri. Nah, disini baru Chandra tak berkutik lagi. Dia tak mampu menunjukkan KTA Polri.

“Kita curiga karena dia pakai atirbut salah. Seharusnya lambang Polri itu diletakkan di sebelah kiri bukan di kanan. Seragam itu bukan berbentuk kemeja, tetapi jaket dengan atribut Dentasemen A di lengan kiri,” jelas Syaiful.

Tak sampai disitu, saat digeledah, petugas mengamankan senjata air softgun dari pinggangnya. Tanpa membuang waktu, petugas kemudian memboyong pelaku ke Markas Brimobdasu, Jalan KH Wahid Hasyim. Setelah diintrogasi, selanjutnya pelaku diboyong ke Mapolresta Medan untuk proses hukum lebih lanjut.(ris/adz)

SUMUTPOS.CO – Bagi Chandra Rahman Mulia alias Chandra (32), warga Jalan Mangaan IV, Lorong Wisnu, Medan Labuhan, Kota Medan ini sudah tak aman lagi. Karenanya, dia menyaru sebagai personel Brimob untuk berjaga-jaga, supaya lebih aman.

Ilustrasi//Sumut Pos
Ilustrasi//Sumut Pos

Dulunya, Chandra bekerja sebagai Satpam di PT Albakus. Namun, sejak tak bekerja lagi, sejak 2012 silam, dia banting setir menjadi Brimob gadungan berpangkat Iptu. Pakaian Brimob pun dibelinya di Koperasi Ari Barona yang menjual peralatan dan atribut Polri.

Bahkan, untuk lebih meyakinkan kalau dia personel Brimob, dia membeli air softgun dari seorang rekannya bernama Yuda, yang juga merupakan seorang satpam.

Namun, dasar Brimob gadungan, dia salah memasang atribut di pakaiannya, sehingga aksinya ini terungkap. Adalah Brigadir Syaiful dan Bripka Riko Handoko yang membongkar kedok Chandra.

Rabu (20/8) siang, sekira pukul 13.00 WIB, Chandra yang berseragam lengkap sedang asyik menikmati es tebu di kawasan Jalan Setia Luhur, Medan Helvetia, tak jauh dari Plaza Millenium. Tanpa sengaja, Brigadir Syaiful dan Bripka Riko Handoko yang sedang berpatroli dengan mengendarai sepeda motor trail, melihat Chandra sedang duduk di emperan sembari minum es tebu. Karena memakai seragam Brimob yang tak lazim, kedua personel Brimob yang asli ini pun singgah dan menyapanya.

“Saat kami Tanya, dia bilang tugas di Tanjungmorawa,” ungkap Syaiful kepada Sumut Pos saat memboyong oknum Brimob gadungan itu ke kantor Provost Polresta Medan.

Karena memasang atribut Polri salah, lantas Chandra diminta menunjukkan KTP. Ternyata di KTP, pekerjaan Chandra tertulis sebagai anggota Polri. Kedua anggota Brimob itu masih curiga. Kemudian Chandra diminta menunjukkan kartu anggota Polri. Nah, disini baru Chandra tak berkutik lagi. Dia tak mampu menunjukkan KTA Polri.

“Kita curiga karena dia pakai atirbut salah. Seharusnya lambang Polri itu diletakkan di sebelah kiri bukan di kanan. Seragam itu bukan berbentuk kemeja, tetapi jaket dengan atribut Dentasemen A di lengan kiri,” jelas Syaiful.

Tak sampai disitu, saat digeledah, petugas mengamankan senjata air softgun dari pinggangnya. Tanpa membuang waktu, petugas kemudian memboyong pelaku ke Markas Brimobdasu, Jalan KH Wahid Hasyim. Setelah diintrogasi, selanjutnya pelaku diboyong ke Mapolresta Medan untuk proses hukum lebih lanjut.(ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/