Site icon SumutPos

Keroyok Personel Brimob, Anggota IPK Ini Ngaku Khilaf

Foto: Gibson/PM Kedua anggota IPK pelaku pemukulan terhadap personil Brimob, diamankan di Polsek Medan Kota, Kamis (20/8/2015).
Foto: Gibson/PM
Kedua anggota IPK pelaku pemukulan terhadap personil Brimob, diamankan di Polsek Medan Kota, Kamis (20/8/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena masalah sepele, personel Brimob Poldasu, Brigadir Rahmad Hidayat lebam-lebam dikeroyok anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK). Peristiwa ini terjadi di Jalan Surabaya, Kecamatan Medan Kota, Kamis (20/8) sekira pukul 10.00 WIB. Akibat pengeroyokan itu, Brigadir Rahmat yang bertugas sebagai Banit Den Gegana itu menderita luka di pelipis mata akibat ditusuk sumpit, kepala dan hidungnya memar dipukul helm.

Info dihimpun, siang itu Brigadir Rahmat yang baru selesai membeli jam di sekitar lokasi berniat pulang mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 2147 RAS. Tak lama berselang, dalam kondisi jalan macet, seorang penarik becak bernama Anwar alias Nuek, memaki pengendara mobil Honda CR-V yang melaju di depannya dan Brigadir Rahmat. Mendengar makian itu, Brigadir Rahmat menoleh ke arah Nuek.

“Atas kata-kata kotor dan tidak pantas itu, korban mencoba bertanya. Namun, penarik becak motor itu malah marah, memaki juga memukuli korban,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Ronald F Sipayung.

Tak terima dipukul, Brigadir Rahmat melawan, hingga adu jotos terjadi. Saat itulah rekan Nuek bernama Sahrial dan Jefri datang membantu dan mengeroyok Brigadir Rahmat. Puas mengeroyok, Nuek, Jefri dan Sahrial langsung melarikan diri.

Sementara Brigadir Rahmat membuat pengaduan ke Polsek Medan Kota. “Berdasarkan laporan itu, kita lakukan pengejaran. Tidak jauh dari TKP, kita menangkap tersangka Jefri dan Sahrial. Sementara tersangka Nuek, masih kita kejar,” sambung Ronald.

Saat diinterogasi, kedua tersangka mengaku khilaf dan spontan melakukan pemukulan itu. Keduanya mengaku tidak mengetahui jika korban adalah anggota Brimob. Disebutkan oleh keduanya tindakan mereka spontan karena melihat teman mereka berkelahi.

“Aku sedang sarapan, aku lihat kawan aku begaduh. Pakai sumpit, langsung aku cucuk keningnya (Brigadir Rahmat),” ungkap Sahrial singkat.

Sekira pukul 17.00 WIB, seorang pria diduga rekan dari kedua tersangka, ditangkap di warung depan Polsek Medan Kota. Pria yang belum diketahui identitasnya itu kedapatan membawa sebilah klewang. Seketika, sejumlah anggota Brimob Sumut yang sedang berada di warung itu, langsung meringkus pria yang datang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion BK 5453 ACA itu.

Selanjutnya, pria bermarga Siregar itu, diboyong masuk ke Mapolsek Medan Kota, untuk proses penyidikan. “Apa ini, sudah keluar kalian. Hapus itu, ” ungkap seorang anggota Brimob saat di ruang SPK Polsek Medan Kota, sambil merampas sebuah handphone milik seorang wartawan yang merekam pemukulan terhadap pria yang membawa senjata tajam itu.

Tidak lama kemudian, terlihat seorang pria juga diboyong. Disebut, pria yang mengenakan baju warna biru tersebut adalah Anwar alias Nuek yang berhasil diringkus tidak jauh dari lokasi kejadian. Bersama pria yang disebut sebagai Anwar alias Nuek itu, terlihat seorang wanita dan anak kecil yang disebut-sebut sebagai istri dan anaknya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan, Tomas Purba yang dikonfirmasi membenarkan pelaku pengeroyokan adalah anggotanya. “Oh, itu. Iya, yang soal pengeroyokan terhadap Brimob itu. Sudah selesai itu,” ucapnya.

Tomas menerangkan, pengeroyokan terjadi karena kesalahpahaman saja. “Itu karena salah paham saja, salah pahamnya itu,” tandasnya (ain/gib/deo)

Exit mobile version