25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Polisi Jangan Tutup Mata

diskotek new zone

SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan tewas over dosis (OD) yang menimpa Dinar Dela Silalahi (30) di Diskotek New Zone belum lekang dari ingatan. Namun, polisi agaknya ogah menyelidiki kasus ini. Ada apa?

ITU terlihat saat Sumut Pos coba menanyakan hasil otopsi korban kepada Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani. “Oh kasusnya bukan kita lagi yang menangani. Sudah diambil alih Polrestabes Medan,” elaknya, kemarin (20/9).

“Coba ditanyakan ke Satres Narkoba, mereka yang menangani sekarang,” katanya.

Namun saat dihubungi, Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Priambodo tidak bersedia menjawab telepon genggamnya.Pesan singkat yang dilayangkan berisi pertanyaan hasil otopsi korban, juga berbalas. Menyikapi hal itu, Ketua Gerakan Anti Narkotika Sumatera Utara (Granat Sumut), Hamdani Harahap meminta agar polisi tidak tutup mata.

“(Polisi) jangan tutup mata lah. Buka ke masyarakat apa penyebab kematiannya. Jangan sampai masyarakat tak percaya kepada polisi,” tegasnya. “Sebutkan saja, apa yang terjadi di sana. Apa hasil autopsi yang menyebabkan korban meninggal dunia, itu nyawa,” ujarnya.

Apabila memang benar kematian itu lantaran overdosis narkoba, Hamdani berharap polisi tidak lagi setengah hati melakukan penertiban di sana. “Kenapa saya bilang begitu, banyak kejadian di sana, tapi sepertinya pelaku nggak kapok-kapok juga. Ini fakta ya, bukan cerita-cerita belaka. Kita bukan mau menggurui polisi, mereka itu sudah lebih profesional sekarang ini,” ungkapnya. Kepada Pemko Medan melalui dinas terkait, Hamdani meminta agar menindak Diskotek New Zone bila terbukti.

“Saya rasa kepada Pemko Medan juga harus tegas. Jangan cuma membebankan kepada polisi saja. Buat MoU ke tempat-tempat hiburan malam tadi, kalau kedapatan ada peredaran narkoba, tutup,” tegas pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu.

“Jadi biar jangan ada dalih kalau itu dibawa pengunjung, kan security bisa memeriksa sebelum ada yang masuk,” pungkasnya. Seperti ramai diberitakan, Dinar tewas di Diskotek New Zone setelah menenggak pil ekstasi, Kamis (30/8) sekira pukul 03.00 WIB.

Saat tiba di rumah sakit Advent, wajah korban sudah membiru. Dari mulutnya keluar buih. Kuat dugaan, korban tewas akibat over dosis di lokasi hiburan malam yang berada di Jalan Wajir Kecamatan Medan Kota. Diketahui, Oktober 2017, seorang wanita bernama Fitri juga pernah tewas di Diskotek New Zone. Kuat dugaan karena over dosis. (dvs/ala)

diskotek new zone

SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan tewas over dosis (OD) yang menimpa Dinar Dela Silalahi (30) di Diskotek New Zone belum lekang dari ingatan. Namun, polisi agaknya ogah menyelidiki kasus ini. Ada apa?

ITU terlihat saat Sumut Pos coba menanyakan hasil otopsi korban kepada Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani. “Oh kasusnya bukan kita lagi yang menangani. Sudah diambil alih Polrestabes Medan,” elaknya, kemarin (20/9).

“Coba ditanyakan ke Satres Narkoba, mereka yang menangani sekarang,” katanya.

Namun saat dihubungi, Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Priambodo tidak bersedia menjawab telepon genggamnya.Pesan singkat yang dilayangkan berisi pertanyaan hasil otopsi korban, juga berbalas. Menyikapi hal itu, Ketua Gerakan Anti Narkotika Sumatera Utara (Granat Sumut), Hamdani Harahap meminta agar polisi tidak tutup mata.

“(Polisi) jangan tutup mata lah. Buka ke masyarakat apa penyebab kematiannya. Jangan sampai masyarakat tak percaya kepada polisi,” tegasnya. “Sebutkan saja, apa yang terjadi di sana. Apa hasil autopsi yang menyebabkan korban meninggal dunia, itu nyawa,” ujarnya.

Apabila memang benar kematian itu lantaran overdosis narkoba, Hamdani berharap polisi tidak lagi setengah hati melakukan penertiban di sana. “Kenapa saya bilang begitu, banyak kejadian di sana, tapi sepertinya pelaku nggak kapok-kapok juga. Ini fakta ya, bukan cerita-cerita belaka. Kita bukan mau menggurui polisi, mereka itu sudah lebih profesional sekarang ini,” ungkapnya. Kepada Pemko Medan melalui dinas terkait, Hamdani meminta agar menindak Diskotek New Zone bila terbukti.

“Saya rasa kepada Pemko Medan juga harus tegas. Jangan cuma membebankan kepada polisi saja. Buat MoU ke tempat-tempat hiburan malam tadi, kalau kedapatan ada peredaran narkoba, tutup,” tegas pria yang juga berprofesi sebagai advokat itu.

“Jadi biar jangan ada dalih kalau itu dibawa pengunjung, kan security bisa memeriksa sebelum ada yang masuk,” pungkasnya. Seperti ramai diberitakan, Dinar tewas di Diskotek New Zone setelah menenggak pil ekstasi, Kamis (30/8) sekira pukul 03.00 WIB.

Saat tiba di rumah sakit Advent, wajah korban sudah membiru. Dari mulutnya keluar buih. Kuat dugaan, korban tewas akibat over dosis di lokasi hiburan malam yang berada di Jalan Wajir Kecamatan Medan Kota. Diketahui, Oktober 2017, seorang wanita bernama Fitri juga pernah tewas di Diskotek New Zone. Kuat dugaan karena over dosis. (dvs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/