Jenazah Fahrurrozi Muis ditemukan di kamar hotel di Jalan H Anif Desa Sampai, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumut Kamis (22/7) pagi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Layaknya sebuah penginapan, biasanya menebar wewangian. Namun berbeda di kamar Nomor 327 lantai III Hotel Miyana, ruangan itu menghembuskan bau obat-obatan.
Bau menyengat itu cukup terasa ketika Fahrurrozi Muis ditemukan tewas di kamar hotel yang berada di Jalan H Anif Desa Sampai, Percut Sei Tuan, Deliserdang itu, Kamis (22/7) pukul 09.00 wib.
Pria berusia 51 itu adalah anak buah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Keberadaan Fahrurrozi Muis di Medan guna melaksanakan tugas selaku abdi negara.
Semasa hidup, warga Bukit Permata Cimahi F-1/36 Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat ini bertugas di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Informasi diperoleh di TKP, korban yang menjabat sebagai Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan RI ini, pertama sekali ditemukan staf hotel bernama Robbit (27).
Robbit curiga lantaran Fahrurrozi tak keluar dari kamarnya. Ia kemudian menggedor pintu, namun tak ada sahutan dari dalam kamar.
Kecurigaan Robbit semakin menjadi-jadi, sehingga dia mengambil kunci cadangan dan kemudian membuka pintu kamar. Dia mendapati Fahrurrozi tengkurap di WC kamar mandi dan sudah tak bernyawa lagi.
Penemuan mayat Fahrurrozi dilaporkan managemen hotel dan diteruskan ke Polsek Percut Sei Tuan. Tak lama personil Reskrim tiba di TKP dan tubuh korban sudah diangkat ke atas tempat tidur, dengan kedua tangan yang diikat kain.
Selanjutnya petugas berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polresta Medan yang langsung melakukan olah TKP.
Wajah korban mulai hitam. Tak jauh dari jenazah korban ditemukan sejumlah obat berbagai merek. Ternyata bau menyengat di kamar itu berasal dari obat-obatan tersebut.
Tak lama berselang, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan mobil ambulans juga tiba di TKP. Selanjutnya jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan guna kepentingan penyelidikan.
Fachri selaku Front Office Manager Hotel enggan memberikan komentar. “Konfirmasi ke kepolisian saja. Datanya sudah sama mereka (polisi),” cetusnya.
Seorang pegawai Ditjen PSDKP Kota Medan yang usai melihat jenazah korban saat ditanyai di dalam mobil, mengaku jika ia sedang buru-buru.
“Almarhum sudah dua hari di Medan. Ia bertugas di Sumut untuk melakukan evaluasi,” katanya sembari meninggalkan lokasi.
Sementara Sinta, resepsionis hotel mengatakan, pada pukul 08.00 Wib korban diantar rekannya ke hotel tersebut. Namun sejam kemudian, rekan korban datang menjemput. Saat ditelepon, handphone korban aktif, tapi tak diangkat.
Sinta bersama rekan korban kemudian naik ke atas dan melihat dari celah pintu, barang-barang korban masih ada. “Rekannya kemudian menelepon dan terdengar deringan handphone di kamar. Kami curiga, lalu menyuruh staf hotel membuka kamarnya. Dan ternyata korban meninggal di kamar mandi,” aku Sinta.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato kepada wartawan di lokasi mengatakan, korban diduga meninggal karena sakit. Hal itu diperkuat dari temuan obat-obatan di kamar korban. Dikatakan, korban datang ke Sumut ini dalam rangka kunjungan kerja (Kunker).
“Pihak keluarga meminta supaya jenazah tidak diotopsi. Namun guna kepentingan penyelidikan, jenazah kita evakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk visum luar,” kata Kompol Lesman Zendrato.
Selain itu petugas juga menemukan tas berisi Kartu Tanda Penyidik dengan nomor: KTP/11507/V/18/Ropolsus PPNS. Atas nama Ir Fahrurrozi MM dengan pangkat/golongan Pembina IV/a. Jabatan Kepala Sub Bidang Wilayah kerja/tugas seluruh Indonesia. Serta kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Badan Kepegawaian Negara (KBKN), Kartu PNS Elektronik (KPE), SIM A dan C serta bungkusan kerjas warna coklat muda. (sor/yaa)