Site icon SumutPos

Pihak KPUM Lepas Tangan

Robert Sibagariang, pengemudi KPUM 23 yang terbakar.
Robert Sibagariang, pengemudi KPUM 23 yang terbakar.

MEDAN- Difan boru Sinulingga (33) ibu hamil 8 bulan yang jadi korban terbakarnya angkot KPUM 23 jurusan Pinang Baris-Delitua di simpang Jl. Asrama Pondok Kelapa, Senin (21/10) siang, masih menjalani perawatan intensif di RSU  Permata Bunda Medan. Hanya saja, hingga kemarin siang, pihak keluarga tak mengijinkan kru koran ini melakukan wawancara dengan dalih kawatir berdampak pada kesehatan korban. “Kondisinya sudah mulai normal. Semalam kan masih dirawat di ruang ICU. Sekarang sudah dipindahkan ke ruangan. Kalau mau menjenguk belum boleh pak. Suaminya melarang siapapun menjenguk istrinya. Perwakilan KPUM saja tak kami kasi masuk tadi,” ungkap salah seorang pegawai rumah sakit yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja, Medan itu, Selasa (22/10) siang.

Tak berapa lama di rumah sakit itu, kru koran ini pun beranjak menuju kantor KPUM di Pusat Pasar, Sambu. Setiba di sana, salah seorang petugas keamanan langsung mengarahkan POSMETRO MEDAN ke ruangan Ketua 3 KPUM Ali Akram. Saat ditemui, Ali Akram mengatakan bahwa sebagai bentuk perhatian atas musibah ini, ia sudah menyuruh Kabag KPUM menjenguk setiap korban. Tapi saat ditanya apakah pihak KPUM yang menaggung biaya perobatan korban, Ali Akram langsung lepas tangan.  “Kabag KPUM sudah menemui para korban di rumah sakit. Kalau soal bantuan atau biaya, itukan kecelakaan lalu lintas. Tentu soal biaya ditanggung Jasa Raharja. Kalau dari kami (pihak KPUM) belum tau, bisa ada atau tidak,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memberi santunan pada pemilik angkot. “Ini kan musibah. Tentun sebagai anggota, pemiliknya akan kita santuni. Kalau soal si sopir biar saja polisi yang menangani dan beritanya kan masih simpang siur,” tambahnya. “Kenapa saya katakan simpang siur. Sopir itu belum pasti bersalah karena ada yang bilang penumpang yang bawa minyak dalam botol air mineral. Kalau dia (sopir) yang bawa kan tak mungkin, untuk apanya minyak itu. Tapi kalau seandainya dia bersalah ya tak boleh lagi membawa angkot,” tegasnya.

Di lokasi terpisah, Salma Nasution (67) warga Jl. Kelambir V Gang Rahmat juga masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS Sari Mutiara atas luka bakar sebanyak 35 persen yang dideritanya. “Luka bakarnya sekitar 35 persenlah pak, semalam begitu tiba di sini langsung diuapayakan pertolongan medis dengan memberikan salep luka bakar,” terang wanita berseragam putih itu. Pihak keluarga pun tampak enggan memberikan komentar terkait insiden yang menimpa korban. Mereka hanya meminta agar pihak KPUM bertanggung jawab atas segala biaya perobatan yang dibebankan kepada korban. Salma sendiri belum bisa diwawancarai karena masih dalam masa perawatan dan istirahat. “Belum bisa lah ya pak, pasien sedang istirahat. Apalagi itu ruang ICU,” kata petugas di sana.

Kasus ini sendiri masih dalam penyelidikan Polsek Helvetia. Sedang  sang sopir, Robert Sibagariang (29) warga Jl. Rela, Kel. Deli Tua Timur, Kec. Deli Tua telah dijebloskan ke penjara. Ia ditahan karena dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Namun, Robert mengaku tak mengetahui asal bensin yang tersimpan di dalam angkutan kota yang ia kemudikan. Kanit Reskrim Polsek Helvetia AKP Hendrik Temaluru ketika dikonfirmasi membenarkan penahanan terhadap Robert dan masih melakukan pemeriksaan terhadap pria berkulit legam tersebut. “Masih kita periksa ya, kasusnya masih dalam proses. Pengemudi angkot sudah kita tahan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, angkot KPUM 23 jurusan Pinang Baris-Delitua tiba-tiba terbakar di persimpangan Jl. Asrama Pondok Kelapa, Senin (21/10) siang. AKibat peristiwa ini,9 penumpang menderita luka bakar, tapi hanya Difan dan Salma saja yang paling parah. Info yang dihimpun kru koran ini, kebakaran itu bermula dari botol mineral berisi bensin yang diselipkan di pintu lipat angkot, tepatnya di bangku tempel. Saat itu, situasi angkot berisi 9 penumpang dan angkot menuju Delitua. Namun, saat angkot yang membawa 6 siswa SMK Negeri 9 Medan di Simp Jl Gatot Subroto/ Jl. Patriot, sekira 100 meter dari lokasi kejadian, angkot akhirnya terbakar. Disebut-sebut, botol air mineral berisi bensin tadi meletup dan botol pun jatuh sehingga bensin tumpah ke mesin angkot yang berada tepat di bawah boto.  (tun/wel/deo)

Exit mobile version