26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Susanto Akhirnya Mengaku

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Setelah sempat mengelak akui pembunuhan terhadap Kepala Detasemen Markas Polda Metro Jaya AKBP Pamudji beberapa waktu lalu.Akhirnya Brigadir Susanto mengakui setelah melewati sejumlah pemeriksaan.

“Awalnya dia pertahankan diri atas sangkaan. Lalu kita lakukan pemeriksaan berulang-ulang, akhirnya Brigarir S mengakui perbuatannya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto di kantornya, Senin (24/3).

“Kita lebih utamakan scientific investigation dalam penyidikan termasuk keterangan saksi-saksi,” imbuhnya.

Saat ini polisi masih mendalami keterangan saksi-saksi di TKP sebelum dan setelah terjadinya suara letusan tembakan. Tak hanya itu, ada beberapa rekaman CCTV yang dianalisa serta hasil tes psikologi tersangka. Penyidik juga melakukan tes dengan alat lie detector di Puslabfor Mabes Polri. Hasilnya, Susanto sebagai tersangka penembakan ini.

“Saat itu (Diperiksa Lie Detector, red) tersangka S awalnya mempertahankan diri. Salah satu pertanyaan kita ajukan apakah menembak AKBP Pamudji, jawabannya tidak,” katanya.

Kendati begitu, menurut dia, pengakuan Susanto tak didukung peralatan yang ada di lie detector sehingga indikasi kuat bahwa tersangka berbohong. “Artinya, keterangan tersangka bohong,” terang dia.

Pemeriksaan Lie Detector dilakukan dua kali. Kata Heru, pemeriksaan pertama Brigadir Susanto masih berbohong. Nah, di pemeriksaan kedua barulah dia mengakui perbuatannya.

“Yang mengindikasikan bahwa tersangka itu benar dan jujur,” demikian Heru.(bbs/net)

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Setelah sempat mengelak akui pembunuhan terhadap Kepala Detasemen Markas Polda Metro Jaya AKBP Pamudji beberapa waktu lalu.Akhirnya Brigadir Susanto mengakui setelah melewati sejumlah pemeriksaan.

“Awalnya dia pertahankan diri atas sangkaan. Lalu kita lakukan pemeriksaan berulang-ulang, akhirnya Brigarir S mengakui perbuatannya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto di kantornya, Senin (24/3).

“Kita lebih utamakan scientific investigation dalam penyidikan termasuk keterangan saksi-saksi,” imbuhnya.

Saat ini polisi masih mendalami keterangan saksi-saksi di TKP sebelum dan setelah terjadinya suara letusan tembakan. Tak hanya itu, ada beberapa rekaman CCTV yang dianalisa serta hasil tes psikologi tersangka. Penyidik juga melakukan tes dengan alat lie detector di Puslabfor Mabes Polri. Hasilnya, Susanto sebagai tersangka penembakan ini.

“Saat itu (Diperiksa Lie Detector, red) tersangka S awalnya mempertahankan diri. Salah satu pertanyaan kita ajukan apakah menembak AKBP Pamudji, jawabannya tidak,” katanya.

Kendati begitu, menurut dia, pengakuan Susanto tak didukung peralatan yang ada di lie detector sehingga indikasi kuat bahwa tersangka berbohong. “Artinya, keterangan tersangka bohong,” terang dia.

Pemeriksaan Lie Detector dilakukan dua kali. Kata Heru, pemeriksaan pertama Brigadir Susanto masih berbohong. Nah, di pemeriksaan kedua barulah dia mengakui perbuatannya.

“Yang mengindikasikan bahwa tersangka itu benar dan jujur,” demikian Heru.(bbs/net)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/