MEDAN, SUMUTPOS.CO – Elkana Pangaribuan (65) warga Jalan Pantai Timur Nomor 58 Kelurahan Cintaidamai Medan Helvetia, tewas setelah dihajar anak kandungnya sendiri, Eqwin Pangaribuan (24), Senin (24/8) siang. Sang bapak tewas di tangan anak ketiganya dari empat bersaudara lantaran cekcok masalah becak.
Menurut Kepala Lingkungan II Kelurahan Cintadamai, Herbert Sitorus, sebelumnya bapak dan anak tersebut terlibat cekcok mulut hingga berujung penganiayaan di halaman rumah sekitar pukul 12.00 WIB. Emosi pelaku memuncak dan tak lagi memandang siapa lawannya hingga tega mengayuhkan kepala tangannya tepat di kening bapaknya.
“Bapak dan anaknya bertengkar karena masalah becak. Lalu, bapaknya dipukul (dengan tangan kosong) oleh anaknya itu,” ungkap Herbert. Karena dengan sekuat tenaga dipukul anaknya, seketika pula sang bapak roboh. Usai menghajar bapaknya, sang anak langsung kabur dengan membawa istrinya. Sementara, sang bapak dibawa keluarga ke klinik terdekat yang dibantu warga sekitar. Namun, naas nyawanya tak dapat tertolong.
“Sempat dibawa ke klinik terdekat, tetapi ketika diperiksa sudah tak bernyawa. Selanjutnya, pihak keluarga membawanya ke rumah dengan untuk disemayamkan,” jelasnya.
Diutarakan Herbert, pemicu penyebab pertengkaran keduanya akibat sang ayah tidak mengizinkan anaknya tersebut untuk menggunakan becak. “Informasinya begitu, gara-gara becak. Jadi, si bapak enggak mau kasih becak ke anaknya,” pungkas Herbert.
Sementara, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Pardamean Hutahaean melalui Kanit Reskrim Iptu Suyanto Usman Nasution mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif terduga pelaku tega menganiaya orang tuanya hingga tewas. “Motifnya masih kita dalami. Namun, dalam waktu dua jam pelaku berhasil diringkus dari tempat persembunyiannya di kawasan Jalan Bakti Sukadono Tanah Garapan, Sunggal,” pungkasnya. (ris/azw)