25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengusaha Gorden Pukuli Pekerja Air Isi Ulang

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pria remaja, nyaris syok dan tak mau lagi beraktifitas membantu keluarganya bekerja paruh waktu. Pasalnya, kedua remaja itu, dihardik bahkan wajahnya dijotos oleh seorang pengusaha gorden berinisial I (55). Peristiwa terjadi di depan rumahnya, Jalan Darmais III, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan.

Kedua korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu masing-masing, M Rizki (14) warga Jalan Darmais I dan Diki Amanda (15) warga Jalan Perhubungan, Gang Karto, Desa Laut Dendang.

Ditemui di Mapolsek Percut Seituan, Supriadi (50) orangtua Riki menyebut, penganiayaan terhadap anaknya terjadi, Kamis (21/3) sekira pukul 17.25WIB.

Peristiwa itu berawal saat, ibu Riki (Samirah) bertanya dengan tersangka mengenai keberadaan galon air miliknya. Entah kenapa, tersangka menyambutnya dengan ucapan agar menyuruh Supriadi selaku pengusaha isi ulang galon air mineral yang harus mengambilnya langsung.

Tersangka mengaku tak mau lagi mengambil air dari ayah korban. Mendengar ucapan itu, Samirah pulang ke rumah.

Ia belum sempat memberitahukan kepada anaknya, Riki yang sedang mengutip dan mengantar galon isi ulang ke sekitar rumahnya.

Kabar tak sedap baru diketahui setelah Riki dan Diki pulang ke rumahnya yang juga dijadikan tempat usaha galon isi ulang air mineral.

“Pulang-pulang anak saya dan temannya si Diki ngadu dipukul oleh I. Dia pengusaha tempahan dan jualan kain gorden. Rumah kami nggak begitu jauh,” tutur, Supriadi yang diamini ayah Diki bernama Budianto (43) kepada wartawan, Senin (25/3) siang.

Kepada orangtua dan kerabatnya, kedua remaja itu mengaku dihadang saat melintas membawa becak berisi galon di depan rumah tersangka.

“Becak kami distop sama si I, nggak ada bilang apa-apa, wajah saya (Diki) langsung ditumboknya. Lalu pelaku memiting leher ku sampai dadaku ini berdarah karena cakaran kuku pelaku,” kata Diki seperti yang diutarakan orangtuanya.

Emosi tersangka tak lantas reda. Usai menghajar Diki, ia pun beralih menghajar Riki. Disitu, anak I yang berinisial A (18) lantas keluar dari rumahnya.

A malah mau menyerang Diki dan Riki. Beruntung datang warga bermarga Sembiring (60) melerai. Sehingga tersangka dan anaknya menghentikan perbuatannya.

“Jangan main-main kau disini, panggil aja bosmu kesini,” tutur korban menirukan hardikan tersangka. “Si Riki disitu hanya terpelongo saja dan diam. Tapi dia juga jadi sasaran. Pelaku juga menonjok mata sebelah kanan anak saya sampai biru.

Hari itu juga kami membuat laporan ke polisi,” sebut, Supriadi sambil menunjukan bukti laporan polisi Nomor: STTLP/824/K/III//2019/SPKT Percut.

Supriadi dan Budianto merasa keberatan dan sedih lantaran anaknya tak bisa membantu dan juga ketakutan bila melintas di rumah pelaku. Ia berharap, agar pelaku segera ditangkap untuk diproses.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay membenarkan prihal laporan kedua korban. Polisi mengaku segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Akan kita cek ya,” ujarnya. (dvs/ala)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pria remaja, nyaris syok dan tak mau lagi beraktifitas membantu keluarganya bekerja paruh waktu. Pasalnya, kedua remaja itu, dihardik bahkan wajahnya dijotos oleh seorang pengusaha gorden berinisial I (55). Peristiwa terjadi di depan rumahnya, Jalan Darmais III, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan.

Kedua korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu masing-masing, M Rizki (14) warga Jalan Darmais I dan Diki Amanda (15) warga Jalan Perhubungan, Gang Karto, Desa Laut Dendang.

Ditemui di Mapolsek Percut Seituan, Supriadi (50) orangtua Riki menyebut, penganiayaan terhadap anaknya terjadi, Kamis (21/3) sekira pukul 17.25WIB.

Peristiwa itu berawal saat, ibu Riki (Samirah) bertanya dengan tersangka mengenai keberadaan galon air miliknya. Entah kenapa, tersangka menyambutnya dengan ucapan agar menyuruh Supriadi selaku pengusaha isi ulang galon air mineral yang harus mengambilnya langsung.

Tersangka mengaku tak mau lagi mengambil air dari ayah korban. Mendengar ucapan itu, Samirah pulang ke rumah.

Ia belum sempat memberitahukan kepada anaknya, Riki yang sedang mengutip dan mengantar galon isi ulang ke sekitar rumahnya.

Kabar tak sedap baru diketahui setelah Riki dan Diki pulang ke rumahnya yang juga dijadikan tempat usaha galon isi ulang air mineral.

“Pulang-pulang anak saya dan temannya si Diki ngadu dipukul oleh I. Dia pengusaha tempahan dan jualan kain gorden. Rumah kami nggak begitu jauh,” tutur, Supriadi yang diamini ayah Diki bernama Budianto (43) kepada wartawan, Senin (25/3) siang.

Kepada orangtua dan kerabatnya, kedua remaja itu mengaku dihadang saat melintas membawa becak berisi galon di depan rumah tersangka.

“Becak kami distop sama si I, nggak ada bilang apa-apa, wajah saya (Diki) langsung ditumboknya. Lalu pelaku memiting leher ku sampai dadaku ini berdarah karena cakaran kuku pelaku,” kata Diki seperti yang diutarakan orangtuanya.

Emosi tersangka tak lantas reda. Usai menghajar Diki, ia pun beralih menghajar Riki. Disitu, anak I yang berinisial A (18) lantas keluar dari rumahnya.

A malah mau menyerang Diki dan Riki. Beruntung datang warga bermarga Sembiring (60) melerai. Sehingga tersangka dan anaknya menghentikan perbuatannya.

“Jangan main-main kau disini, panggil aja bosmu kesini,” tutur korban menirukan hardikan tersangka. “Si Riki disitu hanya terpelongo saja dan diam. Tapi dia juga jadi sasaran. Pelaku juga menonjok mata sebelah kanan anak saya sampai biru.

Hari itu juga kami membuat laporan ke polisi,” sebut, Supriadi sambil menunjukan bukti laporan polisi Nomor: STTLP/824/K/III//2019/SPKT Percut.

Supriadi dan Budianto merasa keberatan dan sedih lantaran anaknya tak bisa membantu dan juga ketakutan bila melintas di rumah pelaku. Ia berharap, agar pelaku segera ditangkap untuk diproses.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu MK Daulay membenarkan prihal laporan kedua korban. Polisi mengaku segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Akan kita cek ya,” ujarnya. (dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/