Site icon SumutPos

Pegawai Nasi Uduk 68 Dibunuh di Kamar Kos

Foto: Muhammad Idris/Sumut Pos Petugas Polsekta Medan Kota melakukan olah TKP di tempat kejadian tewasnya pegawai Nasi Uduk 68 Jalan Juanda, Kamis (27/11/2014).
Foto: Muhammad Idris/Sumut Pos
Petugas Polsekta Medan Kota melakukan olah TKP di tempat kejadian tewasnya pegawai Nasi Uduk 68 Jalan Juanda, Kamis (27/11/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga yang tinggal di Lingkungan III, Sei Mati, Medan Maimun, mendadak heboh, Kamis (27/11) pagi. Pegawai Nasi Uduk 68 Jalan Juanda, M Wanda (18), ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya rumah sewa bosnya bernama Ghofur, di Jalan Brigjen Katamso Gang Pahlawan No. 17.

Korban yang baru bekerja tiga hari itu tewas dalam kondisi perut terburai dengan usus berserakan di kamar lantai 2. Kuat dugaan, korban dibunuh lantaran terdapat sebilah senjata tajam dekat jasadnya.

Menurut informasi yang diperoleh Sumut Pos, mayat korban pertama kali diketahui Ghofur sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu, sekitar pukul 02.30 Ghofur pulang ke rumah sewanya untuk ganti baju.

“Awalnya bosnya (Ghofur) yang pertama kali menemukan dia tewas di kamarnya. Bosnya itu mendengar suara gaduh di lantai 2 setelah ganti baju dan sekalian menengok kondisi istrinya yang tengah hamil muda,” ungkap warga yang berada di lokasi kejadian.

Melihat anak buahnya tergeletak, Ghofur pun panik dan memberitahu istrinya bernama Widiarti alias Wiwik. Ibu satu anak ini diperintahkan suaminya mengabarkan kepada tetangga dan warga sekitar.

“Si Wiwik yang kasih kabar ke Sri (tetangganya) dan warga. Lalu warga berdatangan dan membawa jasad korban ke rumah sakit (RS Permata Bunda) untuk diberikan pertolongan,” sebut warga yang enggan namanya dipublikasikan.

Sesampainya di RS Permata Bunda, korban dirujuk ke RSUD Dr Pirngadi Medan lantaran kondisinya parah. Namun naas, di perjalanan korban menghembuskan nafas terakhir, karena banyak mengeluarkan darah. Mayat korban pun langsung dibawa ke kamar mayat guna dilakukan otopsi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Azharuddin yang dikonfirmasi, belum banyak memberikan keterangan. Ia mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kita masih periksa sejumlah saksi seperti Ghofur, Wiwik serta sejumlah pegawainya dan warga setempat,” ujar Azharuddin. (ris)

Exit mobile version