25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Diduga Akibat Patah Hati, Pemuda 28 Tahun Gantung Diri

DIVA/SUMUT POS
OLAH TKP: Petugas Reskrim Polsek Delitua melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Hartama Purba di TKP, Minggu (28/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hartama Purba (28) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya, Minggu (28/4). Usut punya usut, motif aksi nekat penduduk Perumahan Taman Angrek, Blok Catelia, No 34, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan itu karena patah hati.

HARTAMA ditemukan tergantung di lorong tangga menuju lantai dua. Ia mengenakan celana berwarna krem selutut dan kaos hitam. Saat itu, korban sedang berada sendirian di rumah.

Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Idem Sitepu mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui ibu kandung Hartama, Maria Sembiring (53) yang baru pulang dari rumah keluarga mereka.

“Hari Sabtu (27/4) sekira pukul 22.00 WIB, ibu dan pamannya Jati Bangun, pulang dari Delitua kebetulan sedang ada acara keluarga. Begitu sampai di TKP, Hartama yang tinggal di dalam rumah tidak menyahut saat dipanggil untuk membuka pintu,” jelas Idem.

Lantaran Hartama tidak kunjung menyahut, ibu korban memutuskan untuk menginap di rumah tetangga mereka, Roy Sembiring. Ponsel Hartama juga tidak kunjung diangkat.

Pagi harinya sekira pukul 09.00 WIB, ibu korban kembali ke rumah dan meminta anaknya untuk membukakan pintu.

“Namun, setelah berkali-kali dipanggil, pemuda itu tak juga menyahut. Ibunya kembali menelepon korban. Tapi, meski terdengar nada panggil, ponsel tersebut tak kunjung diangkat. Alhasil, ibu korban memanggil tukang grenda untuk membuka paksa pintu terali besi,” tutur Idem.

Begitu masuk ke dalam rumah, ibu korban mulai resah karena tidak ada aktivitas di rumah itu. Ia pun mengecek ke dalam kamar, namun anaknya itu tidak ada.

“Ketika menuju tangga, di sana ibu korban melihat anaknya sudah tergantung di tangga samping kamarnya,” jelas Idem.

Kontan saja Maria br Sembiring histeris. Teriakan ibu korban mengejutkan para tetangga lainnya.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Delitua. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.

Idem menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan di jasad Hartama setelah diturunkan. Menurutnya kejadian tersebut murni bunuh diri.

“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban,” pungkas Idem.

Informasi yang dihimpun di sekitar lokasi menyebutkan, Hartama diduga patah hati sehingga nekat mengakhiri hidupnya.

Salah seorang warga sekitar yang enggan identitasnya disebutkan mengatakan, memang belakangan Hartama tampak murung, pendiam dan jarang keluar rumah. Padahal, diketahui pria ini baru lulus kuliah.

“Info-info dari warga sini kabarnya dia patah hati. Memang ia sudah jarang nampak. Sehari-harinya dia orangnya ramah kok,” sebut seorang warga di sana.

Untuk kepentingan autopsi, jasad Hartama kemudian dibawa aparat kepolisian ke Rumahsakit Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarganya. (dvs/ala)

DIVA/SUMUT POS
OLAH TKP: Petugas Reskrim Polsek Delitua melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Hartama Purba di TKP, Minggu (28/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hartama Purba (28) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya, Minggu (28/4). Usut punya usut, motif aksi nekat penduduk Perumahan Taman Angrek, Blok Catelia, No 34, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan itu karena patah hati.

HARTAMA ditemukan tergantung di lorong tangga menuju lantai dua. Ia mengenakan celana berwarna krem selutut dan kaos hitam. Saat itu, korban sedang berada sendirian di rumah.

Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Idem Sitepu mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui ibu kandung Hartama, Maria Sembiring (53) yang baru pulang dari rumah keluarga mereka.

“Hari Sabtu (27/4) sekira pukul 22.00 WIB, ibu dan pamannya Jati Bangun, pulang dari Delitua kebetulan sedang ada acara keluarga. Begitu sampai di TKP, Hartama yang tinggal di dalam rumah tidak menyahut saat dipanggil untuk membuka pintu,” jelas Idem.

Lantaran Hartama tidak kunjung menyahut, ibu korban memutuskan untuk menginap di rumah tetangga mereka, Roy Sembiring. Ponsel Hartama juga tidak kunjung diangkat.

Pagi harinya sekira pukul 09.00 WIB, ibu korban kembali ke rumah dan meminta anaknya untuk membukakan pintu.

“Namun, setelah berkali-kali dipanggil, pemuda itu tak juga menyahut. Ibunya kembali menelepon korban. Tapi, meski terdengar nada panggil, ponsel tersebut tak kunjung diangkat. Alhasil, ibu korban memanggil tukang grenda untuk membuka paksa pintu terali besi,” tutur Idem.

Begitu masuk ke dalam rumah, ibu korban mulai resah karena tidak ada aktivitas di rumah itu. Ia pun mengecek ke dalam kamar, namun anaknya itu tidak ada.

“Ketika menuju tangga, di sana ibu korban melihat anaknya sudah tergantung di tangga samping kamarnya,” jelas Idem.

Kontan saja Maria br Sembiring histeris. Teriakan ibu korban mengejutkan para tetangga lainnya.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Delitua. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.

Idem menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan di jasad Hartama setelah diturunkan. Menurutnya kejadian tersebut murni bunuh diri.

“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban,” pungkas Idem.

Informasi yang dihimpun di sekitar lokasi menyebutkan, Hartama diduga patah hati sehingga nekat mengakhiri hidupnya.

Salah seorang warga sekitar yang enggan identitasnya disebutkan mengatakan, memang belakangan Hartama tampak murung, pendiam dan jarang keluar rumah. Padahal, diketahui pria ini baru lulus kuliah.

“Info-info dari warga sini kabarnya dia patah hati. Memang ia sudah jarang nampak. Sehari-harinya dia orangnya ramah kok,” sebut seorang warga di sana.

Untuk kepentingan autopsi, jasad Hartama kemudian dibawa aparat kepolisian ke Rumahsakit Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarganya. (dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/