DAIRI, SUMUTPOS.CO – Janaek Nadeak (35) diamuk warga di Desa Parbuluan 1, Kecamatan Parbuluan, Dairi, Selasa (27/8). Warga Bongbong, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir itu ditengarai telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak berinisial RP (10).
“Ya benar, pelaku sempat diamuk massa karena melarikan diri,” ujar mantan Kepala Desa Parbuluan 1, Parihotan Sinaga, Rabu (28/8).
Dijelaskan Sinaga, kelakuan Nadek berujung bui berawal saat di sekitar rumah korban sedang berlangsung pesta. Sekira pukul 16.00 WIB, pesta usai.
“Korban tinggal di Desa Parbuluan 1. Sebagian anggota grup musik sudah menggulung peralatan,” jelas Sinaga.
Namun, Nadeak malah menemui korban di rumahnya yang tak jauh dari lokasi pesta. Saat itu, korban sedang menjaga adiknya yang sedang tidur.
“Pelaku kemudian memanggil korban dan memberinya uang Rp20 ribu,” kata Sinaga.
Sembari mengajak bercerita, diduga pelaku mulai meraba-raba tubuh korban. Pemain seruling ini meneruskannya hingga ke area sensitif korban.
“Tapi korban berontak. Pelaku sempat meminta korban untuk tidak memberitahukan kepada orang tuanya,” tutur Sinaga.
Korban langsung berlari ke ladang dan memberitahukan tindakan pelaku terhadapnya. Mendengar pengaduan anaknya, kedua orangtua korban mencari pelaku.
“Orang tua korban sempat meminta warga untuk mencari pelaku. Warga akhirnya menemukan pelaku di perladangan,” beber Sinaga.
Warga yang kesal tak lagi banyak bicara, pelaku langsung dimassa. Untuk mencegah amuk massa yang lebih besar, pelaku diamankan ke Polsubsektor Sigalinging.
Kasubbag Humas Polres Dairi, Ipda Donni Saleh membenarkan kasus tersebut. “Sudah ditahan (pelaku), sedang kita proses,” singkatnya. (mag-10/ala)