26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Mandor KPUM Aniaya Supir Angkot

Aniaya/ilustrasi

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Tidak membayar uang denda, Abdul Halim (29) warga Jalan Datuk Kabu, Gang Sultan, Pasar III Tembung dianiaya mandor Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM).  Dengan kondisi wajah berlumuran darah, korban didampingi temannya sesama supir angkot mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Senin (30/1) siang.

Korban kepada wartawan mengatakan, penganiayaan dialaminya lantaran dua hari tidak membawa angkot KPUM trayek 51/7 Tembung-Pinang Baris.

“Dua hari yang lalu saya tidak membawa angkot karena ada masalah dengan sesama supir angkot. Tadi pagi pas saya mau narik, mandor KPUM menganiaya saya,” ujarnya.

Mandor berinisial Ga tersebut meminta uang denda dua hari karena korban tak bekerja. “Belum bisa kubayar uang denda karena tak ada uang. Saat kujelaskan persoalanku, mandor itu tiba-tiba emosi dan memukul wajahku,” terangnya.

Darah segar mengucur keluar dari hidung korban.

Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Percut Sei Tuan yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan korban. “Pengantar visum sudah kita berikan, selanjutnya laporannya kita terima,” ujar petugas SPK. (sor)

Aniaya/ilustrasi

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Tidak membayar uang denda, Abdul Halim (29) warga Jalan Datuk Kabu, Gang Sultan, Pasar III Tembung dianiaya mandor Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM).  Dengan kondisi wajah berlumuran darah, korban didampingi temannya sesama supir angkot mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Senin (30/1) siang.

Korban kepada wartawan mengatakan, penganiayaan dialaminya lantaran dua hari tidak membawa angkot KPUM trayek 51/7 Tembung-Pinang Baris.

“Dua hari yang lalu saya tidak membawa angkot karena ada masalah dengan sesama supir angkot. Tadi pagi pas saya mau narik, mandor KPUM menganiaya saya,” ujarnya.

Mandor berinisial Ga tersebut meminta uang denda dua hari karena korban tak bekerja. “Belum bisa kubayar uang denda karena tak ada uang. Saat kujelaskan persoalanku, mandor itu tiba-tiba emosi dan memukul wajahku,” terangnya.

Darah segar mengucur keluar dari hidung korban.

Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Percut Sei Tuan yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan korban. “Pengantar visum sudah kita berikan, selanjutnya laporannya kita terima,” ujar petugas SPK. (sor)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/