26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rusak Fasilitas Warung Mie Aceh Pasar Baru, Mandor Angkot Rahayu Tewas Dikeroyok

SEMPAT DIRAWAT: Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu sempat dirawat di Rumah Sakit Siti Hajar (kiri)  namun akhirnya meninggal dunia (kanan). Sebelum tewas, korban sempat dikeroyok di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari.  
idris/sumutpos
SEMPAT DIRAWAT: Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu sempat dirawat di Rumah Sakit Siti Hajar (kiri) namun akhirnya meninggal dunia (kanan). Sebelum tewas, korban sempat dikeroyok di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari. idris/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu tewas dikeroyok pemilik dan pegawai Kafe Delicious Mie Aceh Baru, Jalan Pasar Baru Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari sekira pukul 02.20 WIB.

Pemicunya, diduga akibat korban yang merupakan warga Jalan Bahagia Gang Budi Utomo, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru ini, arogan dan merusak fasilitas warung Mie Aceh Pasar Baru, yang berada persis di sebelah Kafe Delicious Mie Aceh Baru.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing menjelaskan, semula sekira pukul 01.30 WIB korban bersama rekannya bernama Jery mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru untuk meminta nasi goreng. Akan tetapi, korban diminta bersabar dan harus melapor ke pemilik warung.

“Korban merasa tidak terima dan memecahkan kaca steling warung. Selanjutnya, korban bersama Jery meninggalkan lokasi lalu menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3, yang merupakan lokasi pengutipan angkot Rahayu,” ungkap Martuasah.

Sekira pukul 02.05 WIB, rekan korban lainnya bernama Heru Gunawan Kaban tiba di Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3 dengan mengendarai sepeda motor. Korban meminjam sepeda motornya dengan alasan pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah dan merasa dingin.

Korban pergi bersama Jery membawa sepeda motor Heru jenis Honda Supra Fit merah hitam nomor BK 3334 LC. Setelah itu, korban bersama Jery tiba di rumahnya meminta uang sebesar Rp20.000 kepada rekannya bernama Hendri Kapri dengan alasan lapar dan akan membeli makan.

Usai menerima uang, korban bersama Jery pergi menuju warung Mie Aceh Pasar Baru yang tadi. Setibanya di warung tersebut, korban langsung mengancam pegawai dengan menggunakan parang yang diselipkannya di pinggang.

“Pegawai warung berteriak meminta tolong. Lalu, pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Baru (bersebelahan dengan warung Mie Aceh Pasar Baru), Mahyudi, mendatangi korban dan bertanya apa yang terjadi,” kata Martuasah.

Tak lama, Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukul korban. Akibatnya, perkelahian pun terjadi hingga membuat karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Baru langsung ikut memukuli mandor angkot tersebut sampai tersungkur di tengah badan Jalan Pasar Baru.

Akibat penganiayaan, itu korban menderita robek kepala, lebam perut, punggung kiri, pipi, mulut dan telinga kiri mengeluarkan darah. Aksi pengeroyokan itu, membuat Jery ciut dan melarikan diri menggunakan sepeda motor ke rumah korban untuk menyampaikan peristiwa yang dialami temannya itu.

Sekira pukul 02.30 WIB, Jery bersama rekan-rekannya bernama Hendri Kapri dan tiga orang lainnya tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban sudah tergeletak. Hendri Kapri lalu pergi mencari betor untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat. “Berdasarkan keterangan dokter jaga di rumah sakit (Rumah Sakit Siti Hajar), setelah dilakukan pertolongan tetapi nyawa korban tak dapat diselamatkan,” papar Martuasah.

Dampak dari peristiwa itu, sambung Martuasah, sekitar 20 pemuda yang merupakan teman korban berdatang dan merusak Kafe Delicious Mie Aceh Baru. Sementara, istri korban, Eva Br Sihombing (40) melapor ke Polrestabes Medan.

“Kasusnya masih didalami, kita sudah memeriksa 12 orang saksi terdiri pegawai kafe dan warga sekitar serta sekuriti. Tidak tertutup kemungkinan, di antara saksi bisa menjadi tersangka jika terbukti terlibat mengeroyok korban,” pungkasnya. (ris)

SEMPAT DIRAWAT: Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu sempat dirawat di Rumah Sakit Siti Hajar (kiri)  namun akhirnya meninggal dunia (kanan). Sebelum tewas, korban sempat dikeroyok di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari.  
idris/sumutpos
SEMPAT DIRAWAT: Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu sempat dirawat di Rumah Sakit Siti Hajar (kiri) namun akhirnya meninggal dunia (kanan). Sebelum tewas, korban sempat dikeroyok di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari. idris/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Abadi Bangun (42), mandor angkot Rahayu tewas dikeroyok pemilik dan pegawai Kafe Delicious Mie Aceh Baru, Jalan Pasar Baru Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Rabu (29/1) dinihari sekira pukul 02.20 WIB.

Pemicunya, diduga akibat korban yang merupakan warga Jalan Bahagia Gang Budi Utomo, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru ini, arogan dan merusak fasilitas warung Mie Aceh Pasar Baru, yang berada persis di sebelah Kafe Delicious Mie Aceh Baru.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing menjelaskan, semula sekira pukul 01.30 WIB korban bersama rekannya bernama Jery mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru untuk meminta nasi goreng. Akan tetapi, korban diminta bersabar dan harus melapor ke pemilik warung.

“Korban merasa tidak terima dan memecahkan kaca steling warung. Selanjutnya, korban bersama Jery meninggalkan lokasi lalu menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3, yang merupakan lokasi pengutipan angkot Rahayu,” ungkap Martuasah.

Sekira pukul 02.05 WIB, rekan korban lainnya bernama Heru Gunawan Kaban tiba di Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3 dengan mengendarai sepeda motor. Korban meminjam sepeda motornya dengan alasan pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah dan merasa dingin.

Korban pergi bersama Jery membawa sepeda motor Heru jenis Honda Supra Fit merah hitam nomor BK 3334 LC. Setelah itu, korban bersama Jery tiba di rumahnya meminta uang sebesar Rp20.000 kepada rekannya bernama Hendri Kapri dengan alasan lapar dan akan membeli makan.

Usai menerima uang, korban bersama Jery pergi menuju warung Mie Aceh Pasar Baru yang tadi. Setibanya di warung tersebut, korban langsung mengancam pegawai dengan menggunakan parang yang diselipkannya di pinggang.

“Pegawai warung berteriak meminta tolong. Lalu, pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Baru (bersebelahan dengan warung Mie Aceh Pasar Baru), Mahyudi, mendatangi korban dan bertanya apa yang terjadi,” kata Martuasah.

Tak lama, Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukul korban. Akibatnya, perkelahian pun terjadi hingga membuat karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Baru langsung ikut memukuli mandor angkot tersebut sampai tersungkur di tengah badan Jalan Pasar Baru.

Akibat penganiayaan, itu korban menderita robek kepala, lebam perut, punggung kiri, pipi, mulut dan telinga kiri mengeluarkan darah. Aksi pengeroyokan itu, membuat Jery ciut dan melarikan diri menggunakan sepeda motor ke rumah korban untuk menyampaikan peristiwa yang dialami temannya itu.

Sekira pukul 02.30 WIB, Jery bersama rekan-rekannya bernama Hendri Kapri dan tiga orang lainnya tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban sudah tergeletak. Hendri Kapri lalu pergi mencari betor untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat. “Berdasarkan keterangan dokter jaga di rumah sakit (Rumah Sakit Siti Hajar), setelah dilakukan pertolongan tetapi nyawa korban tak dapat diselamatkan,” papar Martuasah.

Dampak dari peristiwa itu, sambung Martuasah, sekitar 20 pemuda yang merupakan teman korban berdatang dan merusak Kafe Delicious Mie Aceh Baru. Sementara, istri korban, Eva Br Sihombing (40) melapor ke Polrestabes Medan.

“Kasusnya masih didalami, kita sudah memeriksa 12 orang saksi terdiri pegawai kafe dan warga sekitar serta sekuriti. Tidak tertutup kemungkinan, di antara saksi bisa menjadi tersangka jika terbukti terlibat mengeroyok korban,” pungkasnya. (ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/