Site icon SumutPos

Seminggu Tidak Pulang ke Rumah, Boru Marpaung Tinggal Tulang

Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Warga Dusun Titi Panjang, Desa Securai Utara, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, tiba-tiba berkerumun di areal sebuah perkebunan kelapa sawit. Seorang warga melihat ada tulang belulang manusia berserakan, Minggu (29/9) sekira pukul 09.30 WIB.

Pemilik kebun, Mardianto (51) adalah orang yang pertama menemukan tulang belulang itu. Saat itu, Mardianto bermaksud untuk melihat kebun sawit miliknya.

“Saat itu saya hendak berladang, namun saya mencium bau tidak sedap dan saya cari asalnya,” kata warga Dusun Alur Rejo, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Langkat.

Saat ditemukan, mayat yang sudah membusuk dan tinggal tulang-belulang itu berada di parit. Mardianto juga melihat ada celana tidur panjang berwarna merah bermotif bintang.

“Sebagian tulang jari tangan, tulang pinggul, rambut dan kulit kepala korban berserakan di sekitar lokasi yang berjarak lebih kurang 3 meter,” beber Mardianto.

Diduga kuat, tulang dan bagian tubuh mayat yang berserakan itu akibat dimakan binatang. Sebab, hampir seluruh tubuh sudah membusuk dan jadi tengkorak.

Penemuan tulang-belulang manusia itu pun cepat tersiar dan terdengar oleh masyarakat sekitar. Warga yang penasaran, berdatangan ke lokasi untuk memastikan temuan tulang manusia tersebut.

Akhirnya, ada seorang warga Dusun Titi Panjang, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Langkat yang mengaku sebagai anak kandung korban. Ahmad Kamarudin Sitanggang (38) mengaku bahwa tulang belulang tersebut adalah ibunya.

Diakui Ahmad, dirinya mengenali jenazah tersebut dari celana berwarna merah yang menempel pada tulang belulang ibunya. Dari keterangannya, diketahui korban bernama M Resi Br Marpaung (73).

“Korban tinggal di Dusun 8, Gang Bakti, Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat,” kata Mardianto.

Kepada warga, Ahmad mengaku sudah seminggu ibunya meninggalkan rumah. Di usia senjanya, korban memiliki kebiasan mencari pelepah daun kelapa sawit untuk membuat lidi.

“Anak kandung korban juga sudah berupaya untuk mencari korban dan membuat pengumuman di media sosial, terkait hilangnya korban,” pungkas Mardianto.

Kapolsek Babalan, Iptu Dahnial Saragih, SH membenarkan penemuan tulang belulang manusia tersebut.

“Anaknya sudah menyebarkan informasi terkait hilangnya korban di medsos bang. Lagi pula, menurut anak korban, nenek itu sudah pikun juga itu bang,” kata Iptu Dahnial Saragih.

Pihak keluarga menyatakan tidak keberatan dengan peristiwa ini. Selain itu, keluarga juga tidak mencurigai adanya kekerasan terhadap korban.

“Karena korban pergi tidak mengenakan perhiasan. Korban juga tidak sedang bermusuhan dengan orang lain,” pungkas kapolsek.(bam/ala)

Exit mobile version