32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Uang dan Perhiasan Rp800 Juta Raib

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kota Medan semakin tak aman. Aksi pelaku kejahatan semakin menjadi-jadi. Tak jarang aksi para penjahat tadi pun terbilang sadis dan brutal.

Bahkan tanpa segan mereka melakukan di tengah-tengah keramaian. Setidaknya ini yang dialami salah seorang dosen Bahasa Inggris Universitas HKBP Nomensen Medan, Dra Sondang Manik, M. Hum (56).

Warga Jalan M Idris No. 45, Medan Petisah ini dirampok seorang pria yang mengendarai sepeda motor matik di kawasan Jalan Bima Sakti, Medan Petisah Sabtu (30/8) siang sekira pukul 13.30 WIB.

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

Akibatnya, uang, berlian dan perhiasaan yang diperkirakan bernilai Rp800 juta raib dibawa kabur pelaku.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di Polsek Medan Baru (30/8) siang, awalnya korban bersama kedua anaknya Thia Putri Panggabean dan Tirani Panggabean pulang dari gereja dengan mengendarai mobil Nissan Gran Livina berwarna silver dengan nomor polisi BK 1084 ZP. Selanjutnya, mereka pun hendak makan siang di salah satu restoran kawasan Jalan Bima Sakti, Medan Petisah.

Usai memarkirkan mobil, ketiganya turun dan berjalan menuju rumah makan tersebut. Saat menyeberang jalan, tiba-tiba seorang pria yang mengendarai sepeda motor matic dan mengenakan kaos garis-garis kuning merampas tas milik korban yang digenggamnya di tangan kiri.

Seketika saja korban pun berteriak rampok. Warga yang mendengar jeritan korban langsung berkerumun, sementara beberapa orang lainnya berusaha mengejar pelaku. Namun, lantaran pelaku sudah kabur terlalu jauh, maka orang-orang yang ingin mengejar tadi pun mengurungkan niatnya.

Tak pelak, korban pun langsung syok berat dan menangis. Pasalnya, tas merk Marie Claire warna hitam yang dibawanya ternyata berisi berlian seharga ratusan juta, uang tunai Rp18 juta, uang Malaysia 1.000 ringgit, perhiasan emas (kalung, cincin, gelang dan kerabu), serta beberapa kartu ATM (Bank Mega, Mandiri & BCA), KTP, kartu kredit serta flashdisk. Jika ditotal kerugian mencapai Rp800 jutaan.

“Tadi saya dengar ada ibu-ibu dirampok pas mau menyeberang untuk makan siang. Pelakunya satu orang naik sepeda motor matik,” ungkap salah seorang warga di lokasi kejadian yang namanya enggan dikorankan.

Ia menyebut, sebelum korban dijambret, pelaku sempat memutar arah kendaraannya. Lalu mendekati korban dan merampas tasnya.

Ditemui di Mapolsek Medan Baru, Jalan Nibung Utama, korban yang ditemani kedua anaknya dan keluarganya terkesan menutup diri dan bungkam.

Mereka tak menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan kru koran ini. Korban dan keluarganya itu terus berjalan menuju kendaraannya usai keluar dari ruang penyidik Reskrim Polsek Medan Baru.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang mengatakan, saat ini laporan pengaduan korban masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus menggalakkan operasi 3C. “Penindakan 3C sampai sekarang sudah berlangsung 80 hari. Selama kurun waktu tersebut, Polresta mengungkap 298 kasus, dan menangkap 371 tersangka,” ujarnya.

Setiap hari, kata Nico, pihaknya mengklaim, mengamankan sedikitnya 4 sampai 5 orang pelaku. “Untuk kasus perampokan, ada 77 tersangka. Curat ada 186 tersangka. Dan curanmor ada 107 tersangka, dengan rincian 28 orang kita tembak,” terangnya.

Guna mengungkap kasus kejahatan, polisi juga sudah memasang sejumlah CCTV di beberapa perempatan jalan. Ini dilakukan guna memudahkan menangkap pelaku kejahatan apabila berhasil meloloskan diri. (ris/ije)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kota Medan semakin tak aman. Aksi pelaku kejahatan semakin menjadi-jadi. Tak jarang aksi para penjahat tadi pun terbilang sadis dan brutal.

Bahkan tanpa segan mereka melakukan di tengah-tengah keramaian. Setidaknya ini yang dialami salah seorang dosen Bahasa Inggris Universitas HKBP Nomensen Medan, Dra Sondang Manik, M. Hum (56).

Warga Jalan M Idris No. 45, Medan Petisah ini dirampok seorang pria yang mengendarai sepeda motor matik di kawasan Jalan Bima Sakti, Medan Petisah Sabtu (30/8) siang sekira pukul 13.30 WIB.

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

Akibatnya, uang, berlian dan perhiasaan yang diperkirakan bernilai Rp800 juta raib dibawa kabur pelaku.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di Polsek Medan Baru (30/8) siang, awalnya korban bersama kedua anaknya Thia Putri Panggabean dan Tirani Panggabean pulang dari gereja dengan mengendarai mobil Nissan Gran Livina berwarna silver dengan nomor polisi BK 1084 ZP. Selanjutnya, mereka pun hendak makan siang di salah satu restoran kawasan Jalan Bima Sakti, Medan Petisah.

Usai memarkirkan mobil, ketiganya turun dan berjalan menuju rumah makan tersebut. Saat menyeberang jalan, tiba-tiba seorang pria yang mengendarai sepeda motor matic dan mengenakan kaos garis-garis kuning merampas tas milik korban yang digenggamnya di tangan kiri.

Seketika saja korban pun berteriak rampok. Warga yang mendengar jeritan korban langsung berkerumun, sementara beberapa orang lainnya berusaha mengejar pelaku. Namun, lantaran pelaku sudah kabur terlalu jauh, maka orang-orang yang ingin mengejar tadi pun mengurungkan niatnya.

Tak pelak, korban pun langsung syok berat dan menangis. Pasalnya, tas merk Marie Claire warna hitam yang dibawanya ternyata berisi berlian seharga ratusan juta, uang tunai Rp18 juta, uang Malaysia 1.000 ringgit, perhiasan emas (kalung, cincin, gelang dan kerabu), serta beberapa kartu ATM (Bank Mega, Mandiri & BCA), KTP, kartu kredit serta flashdisk. Jika ditotal kerugian mencapai Rp800 jutaan.

“Tadi saya dengar ada ibu-ibu dirampok pas mau menyeberang untuk makan siang. Pelakunya satu orang naik sepeda motor matik,” ungkap salah seorang warga di lokasi kejadian yang namanya enggan dikorankan.

Ia menyebut, sebelum korban dijambret, pelaku sempat memutar arah kendaraannya. Lalu mendekati korban dan merampas tasnya.

Ditemui di Mapolsek Medan Baru, Jalan Nibung Utama, korban yang ditemani kedua anaknya dan keluarganya terkesan menutup diri dan bungkam.

Mereka tak menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan kru koran ini. Korban dan keluarganya itu terus berjalan menuju kendaraannya usai keluar dari ruang penyidik Reskrim Polsek Medan Baru.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang mengatakan, saat ini laporan pengaduan korban masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus menggalakkan operasi 3C. “Penindakan 3C sampai sekarang sudah berlangsung 80 hari. Selama kurun waktu tersebut, Polresta mengungkap 298 kasus, dan menangkap 371 tersangka,” ujarnya.

Setiap hari, kata Nico, pihaknya mengklaim, mengamankan sedikitnya 4 sampai 5 orang pelaku. “Untuk kasus perampokan, ada 77 tersangka. Curat ada 186 tersangka. Dan curanmor ada 107 tersangka, dengan rincian 28 orang kita tembak,” terangnya.

Guna mengungkap kasus kejahatan, polisi juga sudah memasang sejumlah CCTV di beberapa perempatan jalan. Ini dilakukan guna memudahkan menangkap pelaku kejahatan apabila berhasil meloloskan diri. (ris/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/