26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Malaysia Tak Jelaskan Alasan Pencekalan Film The Raid 2: Berandal

The-Raid 2: Berandal
The-Raid 2: Berandal

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Malaysia diminta menjelaskan pelarangan peredaran film laga The Raid 2: Berandal. Film tersebut seharusnya sudah tayang di layar perak di bioskop-bioskop Malaysia sejak 27 Maret lalu, tapi hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemerintah negeri jiran itu mengenai kenapa film ini tidak juga ditayangkan.

Demikian disampaikan Anggota Dewan Pembina sekaligus Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo dalam keterangan persnya sesaat lalu, Selasa (1/4).

Menurut Edhie, film laga yang dibintangi Iko Uwais dan disutradari Gareth Evans ini seharusnya bisa merupakan contoh bangkitnya industri kreatif di Asia. “Film laga karya anak bangsa The Raid 2: Berandal, ini sudah tayang serentak di bioskop Indonesia dan Amerika, sejak hari ini. Film ini juga sudah banyak menuai pujian dari kritikus film dunia saat diputar di Sundance Festival 2014,” puji Edhie.

Namun sungguh sangat disayangkan kalau Pemerintah Malaysia mencekal peredaran film ini di Malaysia tanpa memberikan alasanya. “Alasan pencekalan dibutuhkan untuk perkembangan industri kreatif di Indonesia, maupun Asean,” jelas Ipar Presiden SBY ini.

“Asean Economic Community dijadwalkan efektif per Desember 2014. Saya berharap negara Asean benar-benar akan menjalaninya dengan tulus, dan bukanya malah melakukan pencakalan akan produk-produk baik asal negara tetangganya,” ungkap Edhie, sembari meminta Departemen Luar Negeri RI untuk dapat turut aktif melakukan peran mediasi dengan Pemerintah Malaysia.

Di Indonesia sendiri, lanjut mantan Kepala Kasad ini, kontribusi bidang usaha industri film, video dan fotografi mencapai Rp 8,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2013. Angka ini naik 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 7,4 triliun. “Saya berharap industri kreatif bisa makin berkembang di kemudian hari dan menjadi primadona di sektor non-migas,” demikian Edhie. (net/bbs)

The-Raid 2: Berandal
The-Raid 2: Berandal

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Malaysia diminta menjelaskan pelarangan peredaran film laga The Raid 2: Berandal. Film tersebut seharusnya sudah tayang di layar perak di bioskop-bioskop Malaysia sejak 27 Maret lalu, tapi hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemerintah negeri jiran itu mengenai kenapa film ini tidak juga ditayangkan.

Demikian disampaikan Anggota Dewan Pembina sekaligus Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo dalam keterangan persnya sesaat lalu, Selasa (1/4).

Menurut Edhie, film laga yang dibintangi Iko Uwais dan disutradari Gareth Evans ini seharusnya bisa merupakan contoh bangkitnya industri kreatif di Asia. “Film laga karya anak bangsa The Raid 2: Berandal, ini sudah tayang serentak di bioskop Indonesia dan Amerika, sejak hari ini. Film ini juga sudah banyak menuai pujian dari kritikus film dunia saat diputar di Sundance Festival 2014,” puji Edhie.

Namun sungguh sangat disayangkan kalau Pemerintah Malaysia mencekal peredaran film ini di Malaysia tanpa memberikan alasanya. “Alasan pencekalan dibutuhkan untuk perkembangan industri kreatif di Indonesia, maupun Asean,” jelas Ipar Presiden SBY ini.

“Asean Economic Community dijadwalkan efektif per Desember 2014. Saya berharap negara Asean benar-benar akan menjalaninya dengan tulus, dan bukanya malah melakukan pencakalan akan produk-produk baik asal negara tetangganya,” ungkap Edhie, sembari meminta Departemen Luar Negeri RI untuk dapat turut aktif melakukan peran mediasi dengan Pemerintah Malaysia.

Di Indonesia sendiri, lanjut mantan Kepala Kasad ini, kontribusi bidang usaha industri film, video dan fotografi mencapai Rp 8,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2013. Angka ini naik 13,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp 7,4 triliun. “Saya berharap industri kreatif bisa makin berkembang di kemudian hari dan menjadi primadona di sektor non-migas,” demikian Edhie. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/